Chapter 20 : Oddity

4.2K 546 90
                                    





"Aku merasa kau sangat menikmati peranmu sebagai suami," ucap Jisoo memulai pembicaraan. Jaehyun meliriknya sekilas lalu kembali fokus ke arah jalanan.

"Apa kau sedang cemburu?" goda Jaehyun seraya tersenyum simpul.

"Tentu saja," aku Jisoo terus terang membuat Jaehyun semakin tergelak.

"Kenapa kau tertawa?" rajuk Jisoo.

"Aku hanya merasa kecemburuanmu sia-sia. Doyoung tidak berarti dalam hidupku," tukasnya.

"Lidahmu terdengar sangat terbiasa menyebut namanya," Jisoo menatapnya kesal. Lagi dan lagi Jaehyun tertawa.

"Aku dan dia tinggal satu atap di rumah yang sama hampir 3 bulan lamanya. Dan dia juga sering menenangkan ku–..," Kalimat Jaehyun menggantung di udara. la menoleh dan mendapati Jisoo yang juga sedang menatapnya dengan tatapan terluka.

"Apa kau dan dia?" Jaehyun menggelengkan kepala dengan cepat, "Tidak seperti yang kau duga. Kami tidak pernah melakukannya. Percayalah padaku." Jaehyun segera meminggirkan mobilnya, Jisoo terlihat seperti akan menangis.

"Lalu bagaimana caranya ia menenangkan mu? Kau tidak sedang membohongiku, Je? Ah, kenapa rasanya sangat menyakitkan, tetapi aku harus tahu diri. Dia istrimu, kau dan dia berhak melakukan apa pun," air mata yang ia tahan dari tadi pun meluruh begitu saja.

Jaehyun membawa Jisoo ke dalam pelukannya,"Demi Tuhan, Jisoo, aku tak pernah menyentuhnya. Tolong jangan menangis seperti ini."

"Aku tidak tahu harus mempercayaimu atau bagaimana,"

"Ssst, jangan berkata seperti itu. kau tidak perlu meragukan ku, kita akan menikah dengan segera. Tidakkah itu cukup membuatmu yakin padaku?"

"Lalu bagaimana dengan istrimu?"

"Biarkan aku yang akan mengurusnya, tugasmu hanya satu, jadilah pengantin yang menawan untukku." Rayu Jaehyun dan berhasil membuat Jisoo tertawa. "Apa kita akan ke perusahaan mu?" tanya Jisoo begitu mobil kembali melaju.

Jaehyun menggeleng, "Kita akan ke rumah sakit menemui Krystal noona dan Jongin hyung. Kau harus sembuh, dan kita akan menikah setelahnya,"

"Hmm, sebenarnya aku memiliki Dokter yang sudah menangani ku. Dia tahu betul bagaimana kondisiku, bisakah kita menemuinya saja."

Jaehyun mengernyitkan dahi, terlihat tidak menyukai ide dari Jisoo.

"Jika kau tidak bersedia, tidak masalah," ralat Jisoo dengan segera.

Jaehyun tersenyum, wanita-nya ini memang selalu penurut dan bersikap manis. Itulah yang ia sukai dari Jisoo. Daripada memperdebatkan hal tidak penting, wanita itu selalu mencoba untuk mengalah.

"Sebaiknya kita memang ke dokter yang menangani mu," tukas Jaehyun. Jisoo pun tersenyum lebar dan menyebutkan alamat rumah sakit yang akan mereka tuju.

Menempuh 2 jam perjalan akhirnya mereka sampai di sebuah rumah sakit, DK's Hospital. "DK..," gumam Jaehyun yang seketika mengingat Doyoung.

Rumah sakit yang mereka datangi tidak terlalu besar namun terlihat cukup nyaman. Setiap sudut bangunan itu ditata dengan baik. Halamannya dipenuhi dengan taman bunga yang sangat menyejukkan mata. Siapa pun yang melihatnya pasti tahu bahwa rumah sakit itu dibangun dengan tujuan agar pasien tidak merasa tertekan.

Ya, rumah sakit itu terlihat seperti taman hiburan, sehingga pasien terlihat seperti sedang berlibur, bukan dalam masa perawatan.

"Bukan kah ini rumah sakit gratis yang  diperuntukkan untuk orang-orang yang tidak mampu. Beberapa kali aku melihat liputannya di media." Jaehyun pun segera turun mengitari mobil dan mengeluarkan kursi roda sebelum membuka pintu penumpang dan membantu Jisoo keluar.

Here's your perfect | JaedoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang