Satu minggu berlalu, Doyoung masih belum juga sadarkan diri membuat hidup Jaehyun semakin kacau. Dan selama satu minggu itu pula, Jaehyun sudah dua kali tumbang karena kekurangan cairan.
Tidur dan makan tidak teratur, hanya alkohol yang menemani. Dalam sekejap ia menjadi seorang pecandu minuman haram tersebut. Tidak ada yang ia dengarkan, termasuk Jongin, Johnny, dan bahkan Krystal sekalipun.
Dalam kurun waktu tersebut, Jaehyun benar-benar tidak dikenali, penampilannya berubah total. Wajah tampannya kini hanya tersisa rasa penyesalan yang mendalam juga berbaur dengan kemarahan yang tidak tersalurkan. Penampilannya sangat berantakan. Dagunya mulai ditumbuhi bulu-bulu tak beraturan yang enggan untuk ia cukur.
Matanya memerah menahan kantuk, marah dan juga karena ia sedang berada di bawah pengaruh alkohol. Pria itu tidak lagi serupa dengan dirinya seperti hari-hari dulu, –Jung Jaehyun laki-laki tampan nan arogant itu telah lenyap. Tubuh kekarnya kini bahkan tampak membungkuk, padahal sebelumnya selalu terlihat tegap penuh wibawa.
Garis-garis kesedihan dan penyesalan terpahat jelas di wajahnya selama satu minggu ini. Matanya yang dulu selalu berbinar saat menghukum Doyoung, kini tampak redup seakan tak ada gairah untuk hidup.
"Hei Doyoung, aku tahu kau sengaja menghukum ku," Jaehyun tertawa sumbang. "Kau enggan untuk membuka mata karena tidak ingin mendengar kata maaf dari mulutku, bukan?" menjeda kalimat dan meneguk minumannya.
"Bangunlah, aku tidak akan meminta maaf padamu atas semua yang sudah kulakukan." Lirihnya dengan dada yang mulai terasa sesak. "Kau bebas," suaranya terdengar serak dan tak jelas, seakan tenggorokannya sedang dijepit oleh sesuatu.
"Eunwoo, dalam sekejap bisnisnya berhasil ku hancurkan. Yang menjadi milikmu akan kembali kepadamu. Dan pria sialan itu kini sedang dalam masa pencarian oleh aparat. Dia pikir ia bisa lari dariku, cih!"
"Doyoung-ah, apakah aku boleh membunuhnya? Ah ya, soal wanita jalang itu, aku juga tidak berbaik hati. Dia benar-benar tidak bisa berjalan sekarang," Jaehyun tersenyum culas mengingat Jisoo yang sekarang memang sudah tidak bisa menggunakan kakinya lagi untuk berjalan, selamanya.
Sesungguhnya bukan Jaehyun yang melakukannya. Wanita itu berniat melarikan diri dan sangat disayangkan sebuah truk besar melintas dengan kecepatan tinggi. Menyebabkan kakinya terlindas dan Jaehyun yang melihat hal itu secara langsung oleh kedua matanya, hanya bisa menyunggingkan senyuman sinis. Tidak berniat membantu sama sekali.
Jaehyun semakin senang tatkala menerima kabar bahwa. Selain kehilangan sebelah kakinya, wanita itu juga mengalami trauma hebat. Meski luka yang dialami Jisoo serius tidak lantas membuat nyawanya terancam. Jaehyun cukup puas dengan keadaan wanita ular itu saat ini.
Lalu apa Jaehyun peduli? Tentu saja jawabannya tidak! Jaehyun justru bersyukur wanita itu masih hidup sehingga ia harus menderita selama sisa hidupnya dengan kaki yang tidak berfungsi sama sekali. Cacat permanent.
Ia hanya ingin, wanita itu membayar mahal atas apa yang terjadi kepada Doyoung, karena perbuatannya.
. . .
Krystal terlihat berjalan mendekati adiknya. Menghembuskan napas panjang begitu melihat bahu Jaehyun yang gemetar. la juga melihat air mata yang jatuh membasahi pipi sang adik. la tahu Jaehyun sedang berada di dalam fase memerangi pergulatan batinnya sendiri.Krystal juga sudah mendengar kabar bahwa Jaehyun sudah menandatangani surat perceraian dan juga mengetahui bahwa Johnny menyukai Doyoung.
Tampak kebingungan untuk memilah kata sebagai penghibur dan dukungan untuk adiknya, akhirnya ia memutuskan untuk merangkul bahu Jaehyun dan mengusapnya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here's your perfect | Jaedo
Romance[END] My first Jaedo Fanfiction JH (Dom) DY (Sub) Disclaimer!!! - not true story alias halu! - bxb - genre: drama (romansa) - pairing: Jaehyun x Doyoung (Jaedo) - konten dewasa⚠️