"Aku tidak menyangka kau akan membuat pesta penyambutan untukku," Jisoo mendongak menatap Jaehyun yang ada di belakangnya. Jaehyun hanya tersenyum kecil.
Malam ini rumah mewahnya dipenuhi oleh para tamu undangan. Kerlap kerlip lampu serta indahnya sinar bulan dan bintang menambah kesan romantis dan glamor.
Jaehyun memperkenalkan Jisoo kepada relasi bisnisnya, tidak sedikit yang sudah mengenal Jisoo. Bahkan mereka terkejut bahwa wanita itu masih hidup.
"Wow.., pasangan yang sangat serasi, tetapi di mana istrimu? Apakah kau menelantarkannya hanya demi kekasihmu."
Semua menoleh ke arah sumber suara, Eunwoo datang dengan senyum menawan menghiasi, sangat berbanding terbalik dengan sorot matanya yang terlihat mengejek dan meremehkan si tuan rumah.
"Aku tidak tau kau akan mengundang Eunwoo." Jisoo mendongak untuk menatap wajah Jaehyun. Pria itu tersenyum sembari mengusap wajahnya.
"Kau ingin berterima kasih kepadanya tentu saja aku harus membawanya ke hadapanmu," Jaehyun menatap Eunwoo dengan wajah datar tak bersahabat.
"Hmm, Eunwoo-ya, terima kasih untuk hari itu," ucap Jisoo sembari tersenyum tipis.
Eunwoo mengangguk dan hanya menggedikkan bahu tidak acuh. "Di mana Doyoung?" tanyanya membuat beberapa pasang mata tertuju pada Jaehyun. Tentang Doyoung, banyak diantara mereka yang juga mengetahuinya. Walau tidak sering, tapi Jaehyun beberapa kali membawa Doyoung ke pesta perjamuan untuk menarik simpati para rekan bisnisnya.
Dan apa yang dilakukan Jaehyun sekarang dengan memamerkan Jisoo ke hadapan semuanya bisa saja membuat beberapa rekannya berbalik arah dan hilang respect.
Tapi, apa Jaehyun peduli? Sayangnya ia tidak peduli sama sekali. Jisoo sudah membuatnya buta. Buta akan kegilaannya.
. . .
Disaat Jaehyun sangat menikmati pesta mereka, Doyoung terdiam di kamarnya. Sakit hati, itulah yang ia rasakan. Pesta diadakan di rumah suaminya tetapi ia tidak boleh menunjukkan wajahnya ke hadapan para tamu. Entah apa maksud pria itu, bukankah saat ia ingin mendapatkan kerja sama dengan kerajaan Arab, Jaehyun justru memamerkannya dan menunjukkan perhatiaan yang begitu manis.
Tok, Tok,
Doyoung bergeming, tidak peduli dengan suara ketukan pintu dari luar. Ia menduga orang yang mengetuk pintu kamarnya adalah Yiseo.
"Kenapa berdiam diri di sini? Tidak ingin ikut menikmati pesta?" suara Johnny membuat Doyoung tersentak dan menoleh ke belakang.
"Jo," panggilnya yang sudah sangat menghafal suara pria itu.
"Wow, kau sudah berdandan dan terlihat begitu sangat menawan, lalu kenapa harus berdiam diri?" Johnny berjalan mendekat. Ini pertama kali ia memasuki kamar Doyoung.
"Aku hanya akan mempermalukan diriku di sana," Doyoung tersenyum tipis.
"Jadilah pasanganku kalau begitu. Di bawah sana terlalu membosankan untuk dinikmati sendiri," Johnny berdiri di hadapan Doyoung mengagumi wajah cantik pria itu.
Johnny segera menggelengkan kepala, mengenyahkan pikiran konyolnya. Tapi harus ia akui, Doyoung memang pria yang sangat menarik.
Doyoung menggelengkan kepala, "Dia tidak menginginkanku di bawah sana."
"Lalu kenapa kau berdandan? Tidak mungkin kau sengaja berdandan untuk tidur," goda Johnny namun terselip sindiran di dalamnya.
"Ya, agar aku tidak terlihat terlalu menyedihkan," aku Doyoung jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Here's your perfect | Jaedo
Romance[END] My first Jaedo Fanfiction JH (Dom) DY (Sub) Disclaimer!!! - not true story alias halu! - bxb - genre: drama (romansa) - pairing: Jaehyun x Doyoung (Jaedo) - konten dewasa⚠️