"Bagaimana keadaannya? Apa dia sudah pulih?" Jaehyun memainkan bolpoin di jarinya. Setelah satu minggu ia kembali mendatangi rumah sakit untuk menjenguk Doyoung. Tepatnya memastikan apa pria itu masih bernyawa atau tidak.
Memastikan nyawa Doyoung sangat lah penting baginya, bukan karena ia peduli tapi karna ia ingin nyawa pria itu berada dalam genggamannya. Tidak boleh ada satupun yang berhak melukai pria itu selain dirinya. Dan percayalah Jindae berserta kelompoknya mendapat imbas dari apa yang mereka lakukan. Jaehyun memerintahkan pekerja di rumah tahanan agar tidak memberi makan mereka selama satu minggu. Beraninya mereka menyentuh mangsanya.
"Kau datang untuk mengunjungi calon istrimu?" pertanyaan yang dilontarkan dengan nada geli itu membuat Jaehyun memutar kursinya untuk menatap Jongin Masih dengan wajah geli, Jongin melangkah mendekati mereka sambil mengeringkan tangannya. Pria itu baru keluar dari dalam toilet.
"Dari wajah sumringah mu terlihat bahwa kau sangat mendukung keputusan bodoh bin gila itu, Kai!" hardik Krystal, menatap kesal ke arah suaminya. Bahkan setelah berlalu dua minggu, Krystal tetap enggan untuk berbicara pada Jaehyun . Ditambah dengan ulah baru yang akan di lakukan nya dalam waktu dekat. Menikahi Doyoung.
Jongin atau Kai, menggedikkan bahunya acuh, ia berdiri di samping sang istri sembari merangkul bahu wanita yang sangat dicintainya itu.
"Aku bisa apa jika dia sudah mengambil keputusan," Krystal mendelik kesal sedangkan Jaehyun yang mendengar pernyataan Jongin terkekeh sambil menganggukkan kepala.
"Nah, kau lihat itu. Setelah sekian lama akhirnya kita bisa melihat gigi adikmu sayang," Jongin menatap Jaehyun dengan tatapan menggoda. Kekehan Jaehyun seketika berubah kecut. la juga tidak sadar bahwa ia sedang tertawa.
"Sepertinya Doyoung akan membawa pengaruh baik untuknya," Jongin masih saja menggodanya tanpa peduli dengan wajah masam yang ditunjukkan oleh iparnya itu.
"Tapi dia akan membawa pengaruh buruk untuk Doyoung." Tegas Krystal yang membuat Jaehyun mendengus dengan kasar karenanya.
"Kau tahu aku tidak akan membantah hal itu," Jongin membenarkan sembari tertawa.
"Apa yang diberikan submisif itu pada kalian sehingga kalian berdua terlihat sangat menyebalkan. Perlu ku ingatkan dia adalah seorang pembunuh!"
"Dia membayar Krystal dengan
mobilnya," Jongin mengakui dengan jujur yang langsung mendapat pukulan dari istrinya.Ya, atas perawatan yang diberikan oleh Krystal dan suaminya, Doyoung memang memberikan mobilnya pada Krystal. Mobil sport limited edition yang dibandrol dengan harga selangit.
"Bukankah mobil itu juga hancur?" Jaehyun menegakkan tubuhnya. Jongin membenarkan dengan menganggukkan kepalanya.
"Dan sekarang mobil itu sudah kembali sehat dan normal setelah menjalani perawatan di tangan seorang mekanis handal dan terpercaya," Jongin menggerling jenaka.
"Aku tidak tahu kau sangat murahan. Hanya karena sebuah mobil kau lebih mendukungnya dibanding dengan adikmu," sindir Jaehyun dengan tatapan mengejek. "Aku bisa membelikan mu jika kau mau."
"Ck! Kau melukai harga diriku seakan aku tidak bisa memenuhi kebutuhan istriku," Jongin menimpali dan Krystal menganggukkan kepala sembari melingkarkan kedua tangannya di pinggang suaminya dengan manja.
"Mobil itu tidak diproduksi lagi, dude. Hanya ada tiga di dunia dan dua lainnya milik kerajaan Arab. Dan istriku sangat menginginkannya dari dulu:"
"Eunwoo juga memiliki mobil seperti itu, jadi berlebihan jika kau mengatakan itu hanya diproduksi sebanyak 3 buah."
"Benarkah?" Jongin mengerutkan dahinya. "Ah ya, aku mendengar dia mengadakan pesta untuk nanti malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
Here's your perfect | Jaedo
Romance[END] My first Jaedo Fanfiction JH (Dom) DY (Sub) Disclaimer!!! - not true story alias halu! - bxb - genre: drama (romansa) - pairing: Jaehyun x Doyoung (Jaedo) - konten dewasa⚠️