Nana povAku berjalan menuruni tangga menuju pintu lalu berjalan menghampiri shuyang yang sudah berada di depan pagar rumah ku
"Kamu masih pake seragam?"nana
"Iya, kenapa?"shuyang
Aku menggelengkan kepala ku lalu naik ke motor shuyang
Shuyang menjalankan motornya menyusuri jalan yang tak pernah aku lewati sebelunya
Shuyang memberhentikan motornya di depan sebuah rumah lalu turun
"Aku mau ganti baju dulu, kamu mau masuk atau tunggu disini?"shuyang
"Disini aja deh"nana
"Masuk aja disini panas"shuyang
"Gak usah gak papa aku disini aja"nana
Shuyang hanya diam menatapku lalu menghela nafas panjang
"Yaudah nanti kalo kepanasan masuk aja ya"shuyang
Aku mengangguk, Shuyang tersenyum kemudian berjalan masuk ke rumahnya
Sudah sekitar 7 atau 8 menit tapi shuyang masih belum keluar dari rumahnya, aku diam menatap pintu rumah lalu menghela nafas panjang
"Masuk gak ya?"nana
"Masuk aja deh"nana
Aku turun dari motor lalu berjalan menuju pintu rumah, saat hendak masuk langakah ku terhenti karna melihat shuyang yang sedang berbicara dengan seseorang
"Cuma dpt segini pa"shuyang
"Gak papa ini udah bagus kok"papa
"Yang penting kamu udah berusaha"papa
"Abis ini kamu pasti bisa dapt nilai yang lebih bagus"papa
"Berapapun nilai nya papa ttp bangga sama kamu"papa menepuk bahu shuyang
"Yaudah aku pergi dulu ya"shuyang
Shuyang berjalan keluar lalu terdiam melihat ku yang berdiri di depan pintu
"Kenapa gak masuk?"shuyang
Aku tersenyum lalu menggelengkan kepala ku kemudian berjalan menuju motor shuyang
Sesuai janji shuyang waktu itu hari ini kami kembali mengunjungi taman bunga itu karna aku hendak melukis ulang lukisanku yang rusak
Kami duduk di rerumputan shuyang meraba saku seragamnya mengeluarkan permen tangkai dari sana kemudian memberikannya padaku
"Makasih"nana tersenyum
Aku menyiapkan alat lukis ku kemudian mulai melukis
Kuas lukis ku mulai bergerak kesana kemari kesetiap sudut kertss menciptakan sebuah goresan warna indah
"Jadi kamu enak ya"nana
Shuyang melihat ke arahku menatapku dengan tatapan bingung
"Maksud kamu?"shuyang
Aku tersenyum kemudian menggelengkan kepala ku
"Gak papa lupain aja"nana
Shuyang diam menatapku lalu menghela nafas panjang
"Nana"shuyang
"Kalo kita berani cerita masalah kita ke seseorang berarti orang itu spesial"shuyang
"Lupain aja kata kata itu, aku gak masalah kalo sekarang kamu gak anggep aku spesial"shuyang
"Aku bakal nunggu"shuyang
"Aku cuma gak mau kamu terus terusan nyimpn semuanya sendiri"shuyang
Shuyang memutar posisi duduknya menjadi menghadap ke arahku kemudian diam menatapku
"Kamu gak bakal bisa lega kalo selalu nyimpn sesuatu sendiri"shuyang
"Itu cuma bakal bikin hati kamu cape naa bikin hati kamu sakit"shuyang
"Karna di paksa buat nyimpn banyak hal yang entah kapan bakal kamu suarakan"shuyang
Aku melihat ke arah shuyang diam menatapnya, tak ada satu orang pun yang pernah mengatakan itu pada ku sebelumnya
Semua orang selalu menganggap pendapat atau cerita ku tak penting, menganggap bahwa semua yang terjadi dalam hidupku berjalan dengan lancar
Tapi hari ini untuk pertama kalinya ada seseorang yang sedang berusaha memastikan bahwa aku tak sedang menyembunyikan apapun
Seseorang yang sedang memberikanku kesempatan untuk bercerita
Aku kembali mengalihkan pandanganku pada kanvas dan melanjutkan gerakan kuasku aku diam sebentar kemudian menghela nafas panjang
"Ayah sama bunda bangga sama kamu"nana
"Itu kata kata yang gak pernah aku denger"nana
"Atau, kamu udah ngelakuin yang terbaik"nana
"Aku gak pernah denger kata kata itu sama sekali"nana melihat ke arah shuyang
Aku menghentikan gerakan kuas ku lalu diam menatap hamparan bunga yang ada di hadapanku
"Mereka gak pernah percaya aku bisa ngelakuin sesuatu sendiri"nana
"Mereka selalu suruh orang buat bantu aku, buat ngerjain tugas tugasku"nana
"Kamu sering bgt nanya kenapa aku belajar tiap hari?"nana
"Aku belajar buat buktiin kalo aku bisa"nana
"Tapi ttp aja aku gak pernah dpt kata kata itu"nana nenunduk
"Mau bikin mereka bangga pake gambar sama lukisan yang aku bikin?"nana
"Mereka aja gak suka kalo aku ngegambar"nana
Masih dengan posisi menunduk aku diam sebentar lalu menghela nafas panjang, butiran air mata mulai keluar dari ujung mataku lalu aku menghapusnya
Aku membereskan alat alat lukisku kemudian berdiri
"A-aku mau pulang"nana
"Kalo kamu mau ledekin aku cengeng gak papa ledekin aja"nana
"Aku emang cengeng"nana terkekeh
Shuyang berdiri di hadapan ku, diam menatapku lalu menggelengkan kepalanya dan menarikku kedalam pelukannya
Ineffable || Ren Shuyang
KAMU SEDANG MEMBACA
Ineffable || Ren Shuyang [COMPLETE ✔]
Ngẫu nhiên"Dunia ini bukan hanya sebatas tempat tempat yang kamu lihat"shuyang "Dunia ini luas sangat luas dan indah tentunya"shuyang "Aku bakal bantu kamu buat liat keindahan itu sebisaku"shuyang Ren shuyang, seorang anak laki laki yang telah membantu ku mel...