59

224 56 80
                                    

▷ -------------------------------- 18.32

Nana pov

Aku duduk ditaman bersama shuyang, aku melihat ke arah shuyang menatapnya sambil tersenyum

Saat tangis shuyang pecah waktu itu suasana ruang tengah hening seketika yang terdengar hanya suara nafas shuyang yang kacau dan isakan tangisnya

Ayah masih diam berdiri diposisinya, bunda berjalan pelan menghampiri shuyang menepuk nepuk bahunya kemudian memeluknya mencoba menenangkannya

Aku terkekeh mengingat bagaimana kami menangis bersama diruang tengah waktu itu

"Makasih ya"nana tersenyum

"Makasih banyak"nana tersenyum

Shuyang diam menatapku lalu tersenyum kemudian mengusap kepalaku

"Kamu gak perlu berterimakasih"shuyang tersenyum

"Maaf ya kemarn aku ngejauhin kamu"shuyang

"Maaf aku bikin kamu takut"shuyang

"Gak papa"nana tersenyum

Aku kembali diam menatap shuyang

"Shuyang"nana

"Iya?"shuyang

"Mmm kalo kita berani cerita masalah kita ke seseorang berarti orang itu spesial"nana

"Itu boleh dipake lagi gak?"nana

Shuyang melihat ke arah ku kemudian tersenyum lalu memutar posisi duduknya menjadi ke arah ku

"Bukannya kamu benci aku?"shuyang

"Enggak, siapa bilang"nana

"Kalo enggak kenapa waktu itu kamu gak mau duduk bareng aku? Kamu mau pindah tempat duduk"shuyang

"Itukan duluuu"nana

"Soalnya kamu nyebelin"nana

Shuyang terkekeh

"Shuyang kamu tau? Kamu itu temen pertama ku"nana

Shuyang diam sebentar kemudian tersenyum

"Tapi aku gak mau jadi temen kamu"shuyang

"Aku maunya jadi pacar kamu"shuyang

"Gimana?"shuyang

Aku terdiam kemudiam tersenyum

"Ya-yaudah"nana

"Yaudah apa?"shuyang

"Yaudahiya"nana

"Hah? Beneran? Beneran mau?"shuyang

"Coba cubit"shuyang mengulurkan tangannya

"Yaudah kalo gak mau"nana terkekeh

"Iyaa mau mau"shuyang

Shuyang diam menatapku kemudian tersenyum lalu menundukkan kepalanya

-Samyang si tukang salting kembali-Author

Skip

"Naa pergi dulu ya bun"nana tersenyum

"Iyaa, hati hati ya"bunda

Aku tersenyum kemudian mengangguk lalu berjalan menuju pintu berjalan menghampiri shuyang yang sudah menunggu ku di luar

"Haloo pacarku, sudah siap?"shuyang

-Ciee kiw kiw-Author

Aku terkekeh kemudian naik ke motor shuyang, shuyang menjalankan motornya kemudian memberhentikannya di sebuah taman, taman dengan pohon besar dan rumah pohon

Aku turun dari motor lalu diam menatap sekitar ku sambil tersenyum, shuyang menggenggam tanganku menggandengku berjalan menuju rumah pohon

Shuyang duduk disebelah ku kemudian membantuku menyiapkan alat-alat lukis ku

Yaa ayah sudah menggantinya, menggantinya dengan yang jauh lebih bagus dari yang sebelumnya

"Udah lama ya aku gak nemenin kamu ngelukis"shuyang

"Iyaa"nana

"Maaf ya udah bikin kamu ngelukis sendirian"shuyang

"Enggak kok, aku ngelukis bareng zeyu"nana

Shuyang menatapku dengan tatapan kesal, aku diam menatapnya kemudian terkekeh

"Bercandaa"nana terkekeh

"Nana"shuyang

"Ma..."shuyang

"Kamu mau minta maaf berapa kali?"nana

"Aku tau walaupun waktu itu kamu ngejauh, kamu ttp jagain aku"nana

"3 permen yang kamu taro di tas, sapu tangan yang kamu taro di laci"nana

"Makasih ya"nana tersenyum

Shuyang kembali tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya

Aku menatap langit sambil tersenyum, bintang bintang mulai bermunculan menghiasi langit malam

"Aku gak jadi ngelukis deh"nana

"Kenapa?"shuyang

"Mau liat bintang aja"nana

"Gak mau liat aku aja?"shuyang

"Apasih"nana terkekeh

Shuyang terkekeh kemudian menggeser posisi duduknya menjadi duduk bersandar di pohon lalu menepuk nepuk bahunya

Aku tersenyum kemudian ikut menggeser posisi dudukku duduk di sebelah shuyang

Aku menyenderkan kepalaku pada bahu shuyang kemudian mengarahkan tanganku untuk memeluk lengan shuyang lalu diam menatap bintang

Shuyang tersenyum kemudian mengusap kepala ku









































Ineffable || Ren Shuyang

Ineffable || Ren Shuyang [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang