56

222 51 108
                                    

Shuyang pov

Sekarang jam istirahat aku melihat ke arah nana yang duduk di bangku nya meletakkan kepalanya di atas meja dengan tumpuan tangan, tertidur dimejanya

Aku diam menatapnya kemudian beranjak dari bangku ku berjalan keluar dari kelas

Aku sedang berada di rooftop duduk diam melihat pemandangan yang ada dihadapan ku

Aku merebahkan tubuhku diam menatap awan awan kemudian menghela nafas panjang

"Dia gak tidur lagi?"shuyang

"Kira kira dia dimarahin gak ya?"shuyang

Nana pov

Aku berlari menyusuri taman bunga sambil membawa sebuah lukisan yang kubuat kemarn malam

Aku menatap sekitar ku mencoba mencari keberadaan zeyu sambil mengatur nafas ku

Zeyu datang dari arah ujung taman berlari menghampiri ku, aku diam menatap zeyu kemudian memberikan lukisan yang ku bawa

Zeyu mengambil lukisan yang ada di tangan ku diam menatapnya kemudian tersenyum

"Makasih"zeyu tersenyum

"Kamu beneran pergi ya"nana menunduk

"Maaf ya"zeyu

Zeyu diam menatapku kemudian menarikku kedalam pelukannya, zeyu mengusap punggung ku butiran air mata mulai keluar dari ujung mata ku

Zeyu melepaskan pelukannya kemudian mengusap air mata ku lalu tersenyum

"Kamu tau? Sebenrnya aku suka sama kamu naa"zeyu

-Waduu waduu waduu-Author

"Tapi aku tau itu gak mungkin"zeyu terkekeh

"Selain karna keluarga ku yang sering pindah"zeyu

"Aku juga tau kamu sukanya shuyang, bukan aku"zeyu terkekeh

-Tawa itu pasti palsu-Author

Aku masih diam menatap zeyu butiran air mata terus keluar dari ujung mata ku

"Makasih ya udah mau jadi temen ku"zeyu tersenyum

"Semua lukisan kamu pasti aku simpen"zeyu tersenyum

"Zeyu"nana

"Makasih juga ya"nana

"Makasih udah nemenin aku ngelukis"nana

Zeyu tersenyum kemudian menggangguk lalu kembali membawa ku kedalam pelukannya

Zeyu melepaskan pelukannya, kemudian mengusap air matanya

"Sampai jumpa di lain kesempatan naa"zeyu tersenyum

"Semoga kita bisa ketemu lagi ya"nana tersenyum

Zeyu tersenyum kemudian mengusap kepalaku, kemudian mulai berjalan pergi

Zeyu menghentikan langkahnya melihat ke arah ku tersenyum kemudian melambaikan tanganny sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkahnya

Aku diam melihat zeyu yang mulai  hilang dari pandangan mataku kemudian mengusap butiran air mataku

Aku masih tak beranjak dari posisi ku diam menatap hamparan kosong yang telah di lewati oleh zeyu

Ponsel ku berbunyi ada yang menelfonku aku mengeluarkan ponsel ku lalu mengangkat telfon tadi

"Halo kamu dimana?"

"I-ini udah mau pulang kok bun"

Skip

Aku sedang berada di ruang makan bersama ayah dan bunda, aku menundukkan kepalaku duduk diam di kursiku

"Apa susahnya si naa dapt 100?"ayah

"Aku ttp dapet nilai tertinggi kok"nana

"Nilai tertinggi aja gak cukup naa"ayah

Ayah meletakkan kertas ulanganku di atas meja kemudian diam menatapku

"Kamu tau? Diluar sana ada ratusan bahkan ribuan orang yang nilai nya lebih dari ini"ayah

"Saingan kamu itu bukan cuma teman teman sekelas kamu"ayah

Aku masih menundukkan kepala ku, butiran air mata mulai keluar dari ujung mataku

"Kenapa sih naa?"bunda

"Soal ulangan nya yang susah"nana

"Kamu pasti bisa ngerjainnya kalo kamu bener bener belajar"bunda

"Nilai kamu gak mungkin kayak gini kalo kamu..."bunda

Aku mengangkat kepala ku diam menatap ayah dan bunda butiran air mata terus keluar dari ujung mataku

"Kali ini aku bener bener udah nyoba"nana

"Aku belajar"nana

"Aku beneran udah nyoba"nana

"Kali ini aku udah bener bener berusaha tapi gak bisaaaaa"nana

Butiran air mata mengalir deras di pipiku mataku terasa hangat tubuhku gemetar nafas ku tak beraturan

Aku beranjak dari kursi lalu berlari menuju kamar

















































Ineffable || Ren Shuyang

Ineffable || Ren Shuyang [COMPLETE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang