Sebelum membaca jangan lupa vote ya^^ Terima Kasih. Selamat membaca, Enjoy!
"Bang Jaehyun!!!" Haechan berlari saat melihat jaehyun terjatuh dengan badan yang di ikat di kursi.
Haechan segera menaikkan kursi yang di duduki Jaehyun dan membuka semua pengikat yang menempel di badan Jung Jaehyun.
"Bagaimana kamu bisa di sini?" Kata Jaehyun dengan wajah yang tampak pucat.
--
Haechan"Dimana ini?" Laki-laki bermarga Lee yang terpisah dari kawanannya. Lee Haechan.
Saat semua orang menggerumbuli tante Lian hanya Haechan seorang yang berpencar sendiri mengabsen ruangan.
"Naik tangga atau lift?"
Aku menoleh ke kanan arah dimana ada tangga darurat dan menatap pas di depannya pintu lift yang siap terbuka.
Otakku beradu memikirkan strategi.
Akan lebih aman jika naik tangga bukan? Bagaimana jika di lift ada jebakan?
"Naik tangga lebih aman." kata ku mantab.Aku menaiki tangga dengan hati-hati keadaannya sangat gelap dengan cepat aku menghidupkan lampu senter.
"Gini kan enak lihatnya."
Bisa ku lihat dinding yang luntur warnanya bahkan besi pemegang tangga yang berkarat."di buat lokasi syuting horror pasti cakep." Kataku berbicara sendiri.
Tidak terasa aku sudah berjalan hingga lantai delapan saat di lantai semilan dan menuju lantai sepuluh.
"Kita akan todong dengan senapan benar?"
Haechan terkejut dari balik pintu lantai sembilan ternyata ada beberapa orang yang berbicara menyusun strategi.
"Bagaimana ini kak? Apakah mereka akan terjebak dengan jebakan kita?"
"Kita lihat saja, CCTV hanya aktif di semua lantai dan ruangan jaehyun kecuali tangga. Tugas kalian menunggu didepan pintu!"
"Baik!"
"Selalu pegang walky-talky saya akan membutuhkan kalian! Jangan lupa tunggu di lantai 10 dimana Jaehyun kita amankan"
"Baik!"
Haechan menutup mulutnya dengan kedua tangan miliknya
Jika benar, percuma saja naik lift atau tangga jika akan tertangkap juga?
Haechan mengusap wajahnya gusar, akhirnya Ia tetap melanjutkan hingga lantai 10.
Sudah 2 menit Haechan terdiam di balik pintu sesekali menguping pembicaraan random para penjaga.
"Test... Testt... Chek ..2..3 Cepat kalian semua di ruangan B!"
"T-tapi pak bagaimana dengan Jaehyun?"
"Tinggalkan dia! Tidak akan kabur.. Tanpa terkecuali di Ruangan B target sudah terkepung!!!"
"ayo! Cepat kita lari atau kita yang akan di sembelihnya."
Pelan-pelan Haechan memegang knop pintu dan membuka, matanya sangat awas.
Oh astaga.. Aku bukanlah orang yang suka mengendap-endap seperti pencuri, Kali ini aku mengintip memastikan mereka beneran pergi atau tidak dan jawabannya mereka telah meninggalkan ruangan.
Aku mengechek semua ruangan hingga salah satunya membuatku terkejut.
"Bang Jaehyun!"
--
KAMU SEDANG MEMBACA
Different - Lee Jeno ✔|| END
Fanfiction"Aku percaya Tuhan akan mempersiapkan skenario terbaik untukmu dan aku." "Jung Nara.. Kamu masih ingat aku kan?"-Lee Jeno (END) ⚠100%Fiksi (Bijak membaca sayang"ku ^^) Jangan lupa tap vote [Membuat sebuah alur tidak semudah tap* vote] Different ©So...