Fiuhh..
"Kamu capek ra?" jeno.
Sumpah demi apapun Aku capek Jen... Sekolah masih jauh
"Duduk dulu, jangan paksain."
"Nanti kalau Aku telat gimana, Jeno?"
"Gimana lagi, uang Kamu juga ketinggalan mau naik bis gak ada duit. Maaf Aku gak bisa bantu apa-apa."
"Eh.. Nggak kok Jen, gak Apa-apa. Kamu disini nemenin Aku udah bersyukur banget."
"Nara.."
"Beomgyu?"
"Aku lihat kamu tadi jalan kaki, kuy Gue bonceng."
"Gak usah deh, lagi gak mau cari gara-gara."
"Gara-gara???"
"Adek lu."
"O, beneran nih gak mau? Fikir deh. Kalo lo jalan kaki itu ngambil banyak tenaga... Dan belom lagi nanti sekolah gak bisa mikir yang nanti nila-"
"Terima aja ra." Jeno menyarankan nara.
Buset ni anak demi apa ngebolehin? Gak cemburu?
"Udah..udah iya, Aku ikut."
"Nara, Aku gak mau ya di poligami."
Nara cuma terkekeh lihat jeno.
Sepanjang perjalan Nara berusaha gak sentuh baju dia, ngerem mendadakpun Nara langsung pegang bagian motor belakang.
Nara dan Beomgyu sampai di sekolahan, udah rame sih. Aneh? Aneh karena gak biasa dateng telat.
Aku masuk kelas,
"AYO SEMUANYA ke AULA!!!"
Baru juga nyampe di kelas, mau duduk.
"Ada sambutan dari pemilik sekolah! Ayo cepat."
"Pak? Freeclass?"
"Lihat saja nanti."
"YUHHhuuuu!!!!!" semuanya gembira, seneng? Apasih yang bisa bikin bahagia kecuali freeclass?
Tapi nggak dengan Nara. Dia nunduk, takut? Ngapain takut yakan? Tapi gimana ngelihat papah sendiri gak bisa ngakuin anak, di sana hati nara sakit banget.
Semuanya ngumpul di aula, udah di sediain kursi juga, tinggal duduk.
"Nara ayo kalau mau pergi, jangan di sini."Aku mengambil nafas dalam-dalam. "Ga bisa jen."
"Dia punya mata-mata banyak, yakin mau ninggalin acara ini? Cuma buat ego?"
Jeno nunduk. "Ya kan aku cuma nawarin."
"Iya tau kok hehehe."
"Ayo semangat Nara."
"Iya Jeno."
Suka banget sama kepribadian Jeno yang lembut, dia suka banget kasih hal-hal kecil dari motivasi sampe quote-quote.
Akhirnya uda 30menit Papah pidato, di mimbar ada nama "jung gooreum." komite.
Itu bikin Nara muak setengah mati, dan mulai bosen juga tapi... Nara gak bisa leha-leha kaya yang lain bisa ketiduran dan lainnya. Meski Papah masi ceramah panjang, dikit-dikit Nara merasa Papah menatap Nara. Makanya Nara duduk tegak banget berusaha nyingkirin yang namanya kantuk.
"Anak-anak yang kurang perhatian harus kita sayangi harus kita rangkul.. Jagai.. Dan lindungi.. Agar mendapatkan kasih sayang yang lebih."
Kira-kira itu yang papa ucapkan tapi???? Nara mengalihkan pandanganku miriz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different - Lee Jeno ✔|| END
Fanfiction"Aku percaya Tuhan akan mempersiapkan skenario terbaik untukmu dan aku." "Jung Nara.. Kamu masih ingat aku kan?"-Lee Jeno (END) ⚠100%Fiksi (Bijak membaca sayang"ku ^^) Jangan lupa tap vote [Membuat sebuah alur tidak semudah tap* vote] Different ©So...