30; pulang bareng

75 22 20
                                    

[Part sedikit lebih panjang dari biasanya, siapkan jajanmu dan mari membaca bersamaku
⁝⁞⁝⁞ʕु•̫͡•ʔु☂⁝⁞⁝⁝]

Haechan masuk basecamp dan tergesa-gesa segera menuju ruang tamu.

"Lo tau gak?"opening pertanyaan yang tentu saja tidak ada yang tau maksut haechan.

"Kang gosip masuk ruangan gaes." Dari dapur terdengar suara taeil menggema hingga ruang tengah.

"Gue liat Nara sama Jeno makan Mie, mesra banget." Haechan laki-laki itu duduk di ruang tamu depan Jaehyun.

"Yang bener lo?" Taeyong menyahuti, segera Ia berlari menuju Jaehyun memberikan cola yang di ambilnya di mini freezer.

"Yang bener adek gue?" kata Jaehyun sedang mengetik mengejar dateline skripsi sesekali ia melihat Haechan.

'Craszzhh' Suara kaleng cola menggema.

"Serius gue bang, gila sih. Selera adek lo bagus, gue mah kalah."

"Sama Jeno?" Itu Taeil keluar dari dapur.

"Heem bang, kita kalah dah. Yuk mundur yuk."

"Eh tapi.. Doyoung gimana?"

"Gimana apanya?" Johnny dia membaca buku dengan tenang dan yang sedari tadi menyimak diam-diam ikut berbicara.

"Masih ngejar Nara?"
"Liat noh muka Jaehyun kalau ketemu Doyoung." Taeil.

"Gak bakal gue restuin." kata Jaehyun fokus dengan laptopnya.

"Tapi Jae, lu gak tau kah kalau Doy udah nyesel. Kasi kesempatan kedua lah.." Johnny Melirik Jaehyun diam-diam untuk melihat respon pemilik marga Jung tersebut.

Seseorang masuk ruangan.
"Loh kok diem? Lo pada ghibahin gue ya?"

Itu Kim Doyoung, memegang sekantong penuh snack, sudah biasa dia suka mentraktir kawan-kawannya.

"Gue cabut, mau balik." Jaehyun menutup laptopnya memasukkan dalam tas dan membereskan beberapa alat tulisnya, Ia berdiri melangkah pergi.

"Lo sebenci itu sama gue?"

"Lo fikir?" Jaehyun melewati Doyoung dan menutup pintu.

"Udah Doy lo nyerah aja, gue tadi liat Nara sama Jeno."

"Hah? Bukannya udah mati?"

"mati-mati.. Meninggal." Taeyong mengkoreksi kalimat Doy.

"Iya itu maksut gue."

"Kagak, dia kan koma." itu Johnny menatap Doyoung dalam, mengisyaratkan sesuatu.

Doyoung sedikit kecewa bukan hanya soal Nara tapi juga Lee Jeno, dia menyesal enggan melihat fotonya saat di RS, tidak tahu Jeno yang mana.

****

Jeno berjalan masuk rumah hatinya berbunga-bunga, ART menyambutnya dari melepaskan sepatu, mencopot jacketnya dan memberikan skyboard mempermudah jalannya memasuki rumah yang luas.

"Tuan muda mau makan apa?" salah satu pelayan bertanya hendak menyiapkan menu.

"Jeno udah makan."

"Lee Jeno anak Mamaaa..."
Mama Jeno keluar dari lift kamarnya, tidak kemana-mana namun mengenakan dress biru laut cantik.

"Makan apa diluar?"
"Inget kamu gak boleh makan aneh-aneh, sayang."

"Iya Ma, tapi Jeno belom makan. Males nanti aja." Jeno diam-diam tersenyum, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Ada apa ini?"
"Jeno bahagia yaaa?"

Different - Lee Jeno ✔|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang