02; takut&bully

559 68 8
                                    

Sebelumnya, jangan lupa vote y'all Happy reading

Cekleek! Ceklek..ceklekk!!

"Ini kenapa?!?"

Kepalaku melihat sekeliling... Takut, jika ada sesuatu ada di belakangku.

Ceklek!! Ceklekk!!

Ayolah kumohon!

Ceklek.. Ceklekk brakk!! Brakk!

Pintu itu kudorong, kupukul-pukul sekuat tenaga tapi pintunya tidak terbuka sama sekali.

"Hah!! Hah!!" Nafasku terengah-engah.

Oh shit! Pintunya bukan di dorong tetapi mode di geser...

Braakk!!

Aku membuka pintu dan tergesa-gesa menuju bangkuku.

'Tuhan tolong aku!'.

Aku tidak tau apa yang harus ku lakukan, langsung duduk membuka tas dan membuang seluruh isi tas di lantai, ku masukkan kepalaku ke dalam tas. Aneh! Tapi cara ini yang terbesit di dikepalaku saat ini.

Aku takut, benar-benar takut jika hantu itu berada tepat di depan mukaku, aku tidak bisa membayangkan bagaimana rupanya.

"Tuhan jangan biarkan nara lihat begituan, Nara takut, Nara takut"

Aku mulai mengeluarkan kata-kata serta rapal doa, berharap gak ada apapun. Terlebih lagi di kelas aku sendirian.

"Hiks.. Hiks.. Kak Jaehyun! Nara takut."

Menangis hanya itu yang bisa Aku lakukan saat ini, keringatku sudah membanjiri tangan, baju, bahkan keringat mulai keluar dari pahaku dan turun ke kaki. Aku benar-benar takut.

Greeep!

"Aaaaaaaaaaaa...."

Nara menjerit dengan kepala masih ada di dalam tasnya.

Ada seseorang yang memegangku, fikiranku kacau, sudah bukan fikiran positif, tapi otakku berkerja memikirkan hal aneh-aneh. Bagaimana ini? Bagaimana itu? Gimana?

"Aaaaaaa..... KAK JAEHYUNNN!!!!!!"
"Hiksss.. Aaaaaaaaa..."

Aku berteriak tanpa henti Aku takut jika hantunya akan membunuhku seperti di film-film horror, Aku membayangkan bagaimana jika nanti badanku terlempar dan sebagainya.

***

"Lo kenapa dah!"

"Ga tau yong, kuping gue gatel." sambil garuk-garuk.

"Ada-ada bae."

"Perasaan gue gak enak yong." jaehyun.

"Punya perasaan lo?, jangan di rasain lo masi jomblo nanti baper."

"Yeuu.. Lo mah!" Jaehyun kembali menghadap laptop untuk mengerjakan tugas, perasaannya tidak nyaman.

***

Tangan itu menarik tangan ku, hingga tubuhku ikut berdiri. Tapi untunglah tas itu masi menggantung di kepala,

Different - Lee Jeno ✔|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang