25; sepeda kayuh

101 26 1
                                    

"Kamu ngapain sih?"
"Kelas pagi mau mulai loh, kamu bawa olahraga nggak?."

Nara jengah dengan somi yang ngedusel mulu, kalau gak mainin rambut ya narikin baju, kalau udah bosen pipi nara di tusuk-tusuk pake ujung tutup bolpen.

"Berhenti nggak?!" Nara menatap tajam somi.

"Nggak." somi tetap menoel-noel pipi nara.

"Nara bawa baju olahraga nggak?"

"Iya nih bawa, kamu lupa ya?"

Somi mengangguk, dia bingung "pinjem kelas sebelah aja gimana?"

Nara dan somi menuju kelas sebelah nihil gak ada yang bawa ya karena udah ada jadwal masing-masing.

"Kamu pakai baju aku dulu aja gimana?"

"Eh?" somi melihat Nara "trus kamu pakai apa?"

"Gak pake, udah pake aja lagian aku lagi males olahraga."
"Jangan lupa izinin kalau aku lagi sakit di uks. Ok?"

"Nara.." somi memegang tangan nara "aaa makasih."

"Iya sama-sama." aku memberikan baju ke somi.
"Cepet pakek, kelas olahraga bakalan dimulai."

Nara memasuki UKS duduk di kasur ia menatap teman-temannya melalui kaca "pengen sih olahraga, tapi.."

"Hufttt... Kenapa aku bisa lupa segalanya sih?" Nara menidurkan dirinya di kasur, memejamkan matanya.

Kenapa ruangan ini hawanya nggak enak banget, apa aku ke kantin aja ya? Kan deket.. Tapi nanti kalau ketahuan gimana?

Ctak

"Siapa?"

Tidak ada jawaban.

"Dug..dug..dugg" suaranya seperti pintu di ketuk.

Srak! Aku menyibakkan gorden, melihat ruangan ini kosong. "Gausah maen-maen!"

suara tertawa melengking membuat badan Nara mrinding panas dingin.
Terkejut bukan main, ternyata ada hantu wanita duduk di atas lemari, Nara shook berat hingga dia berteriak dengan sangat keras..

"Aaaaaaaaaa." Menutupi tubuhnya dengan selimut.

Braak.

"Hey.. Hey nggak papa?" seseorang menarik selimut yang dikenakam nara.

Nara tetap berposisi sama, "ayo buka selimutnya udah ada gue."

Nara melihat Renjun di depannya "njun..." tatapan nara panik memegangi tangan renjun.

"I-itu..." nara menunjuk hantu wanita yang tetap di sana.

"Apa? Nggak ada."

Hantu itu menjulurkan lidahnya sangat panjang, reflek nara memeluk renjun.

"Aaa"
"Itu njun ada hantu di atas lemari."
"Ayo antar aku keluar dari UKS."

Tanpa babibu renjun menarik nara, "kita ke kantin."

"buka matamu."

Nara membuka matanya ia merasa lega "thanks njun..."
"Oiya kamu ngapain disini?" lanjut tanyanya

"Barusan di keluarin dari kelas ya mau ke kantin eh denger orang teriak."
"Lo liat apaan?"

"H-hantu.."

"Hah? Mana ada siang bolong ada setan? Ngigo lu?"
"Lo sendiri? Sakit?"

"Nggak.. Bajuku di pakai somi."

"Kalian ngapain di kantin?"

Tiba-tiba ada suara dari balik badan nara, tak lain tak bukan itu guru olahraga nara.

Different - Lee Jeno ✔|| ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang