Saat ini Nara, Beomgyu dan Jeno berjalan di lorong.
"Kenapa gak dari tadi!"Jeno memdengus kesal.
"Gyu, kenapa gak dari tadi telp Pak kebun buat buka'in perpus?"
"Oh tadi? Males aja."
"Sekalian lupa."Lupa kau kata, andai aku bisa pukul udah ku pukul sampai mampus! - Jeno
"Ra.. Ayo beli yakul kamu masi punya hutang."
"Ck! Ayo cepetan ambil tas Kamu, pulang bareng Aku."
"Eh?"
"Cepetan."
Nara berlari menuju kelas sedangkan Beomgyu hendak menuju parkiran.
"Ck! Gak dari tadi telpon dasar, mukanya aja ganteng tapi otaknya hilang."kata Jeno mengeluarkan segala unek-uneknya dari tadi.
Jeno beranjak pergi,
"Hei."
Langkahnya terhenti, melirik Beomgyu, namun tatapannya tak seperti melihat dirinya.
Apa dia menjawabku?
"Gue merasakan ada yang aneh, siapa Lo?"
Jeno mendekati Beomgyu. "Haloo?"mengibas-kibaskan tangannya di depan Beomgyu.
"Apa kamu bisa lihat aku?." Lanjut Jeno berbicara, tapi rasanya Beomgyu tidak melihat kearahnya dengan benar.
"Gue gak tau siapa Lo! Dari mana Asal lo..."Bemgyu menggantungkan kalimatnya,
"Pergilah! Jangan dekati Nara!"
"Hey apa maksudmu!"Jeno memegang kerah Beomgyu tapi tetap jawabannya tak bisa, iya karena dia tahu siapa dirinya dan keberadaannya.
"Gue selalu merasa janggal melihat keadaan Nara makin gak waras, Lo!" Sambil menunjuk Jeno.
"Dia bisa lihat Aku?." Jeno mendekat di depan wajah Beomgyu.
"Gue cuman tahu Lo adalah setan! Mahkluk parasit! Benalu! Pergi! Jangan dekati Nara!, dia saat ini semakin aneh apakah itu dampak karena Lo di dekatnya? Membuatnya aneh, tersenyum sendiri, berbicara seperti orang bodoh tampak tak waras." kata penekanan keluar dari mulut Beomgyu.
Jeno tersentak mendengar perkataan Beomgyu, bukan, bukan itu niatnya dia hanya ingin berteman dengan dengan Nara. Jung Nara, seseorang yang membuatnya bahagia, bisa merasakan teman selama ia bersendiri.
Beomgyu tersenyum kecut. "Gue hanya melihat lo sebagai asap, Gue gak tahu bagaimana rupa asli, wujud, bentuk, laki atau perempuan, tapi enyahlah!."
"Jangan membuat dia semakin buruk!."
"Jangan buat dia seperti orang stress tampak gila!."
Jangan membuat dia semakin buruk!
Kata-kata itu terngiang di kepala Jeno, wajahnya semakin tertunduk mendengar setiap lontaran kata dari mulut Beomgyu. Dia ingin berteriak 'TIDAK!! BUKAN ITU, KAU SALAH!' tetapi dia sadar itu hanya percuma dan mebuang waktunya karena sebagaimanapun dia bisa melihat Beomgyu tapi lawannya tak dapat mendengarnya.
"Dan... Apakah lo yang waktu diparkiran pinjam badan gue?"
"Thanks karna Lo, Gue gak dapet jatah mobil dan yah.. Uang jajan di potong seminggu, tak masalah tapi Lo benar-benar... Aisshh! Bodoh Gue ngomong sendiri."lanjut Beomgyu merutuki dirinya sendiri sambil memukul kepalanya pelan.
"Cih! Gue cuma ingin Lo pergi! Kalau bisa menghilanglah dari hidupnya!"
Selesainya Beomgyu melangkahkan kakinya berjalan menuju parkiran meninggalkan Jeno yang tertegun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different - Lee Jeno ✔|| END
Fanfiction"Aku percaya Tuhan akan mempersiapkan skenario terbaik untukmu dan aku." "Jung Nara.. Kamu masih ingat aku kan?"-Lee Jeno (END) ⚠100%Fiksi (Bijak membaca sayang"ku ^^) Jangan lupa tap vote [Membuat sebuah alur tidak semudah tap* vote] Different ©So...