Jhope membuka kunci ruangan, di belakangnya terdapat keenam yeoja membiarkan jhope membuka pintu ruang musik, sebagaimana janjinya kepada sinb kalau ia akan membantu membuka ruangan musik.
Usai pintu terbuka, keenam yeoja saksama memasang wajah takjub. "Waaah..!"
Tanpa permisi mereka serentak masuk ke dalam melupakan jhope begitu saja.
Umji langsung menduduki bangku piano, lalu membuka tutup piano tersebut.
Sowon bertanya, "Kamu mau mainin?"
Umji mengangguk riang, "Ada yang mau kutunjukan ke kalian."
"Wih apa tuh!" Seru yang lain cepat mengelilingi umji.
Jhope masih berdiri dekat sudut pintu, "Jangan lama-lama, cukup 40 menit sampai bel masuk bunyi. Arasseo?" Perintah jhope.
Mereka patuh, "Nee..!"
"Okay, gue tinggal dulu." Pamit jhope hendak pergi.
"Gomawo, jhope-oppa!" Ucap sinb tersenyum manis. Jhope diam sejenak menatap sinb kemudian mengangguk singkat, setelah itu menutup pintu dan pergi.
"Coba mainkan, umji-ya." Suruh yuju.
Umji mengulur napas sebentar, kemudian jemarinya mulai menekan note piano. Awalnya rada kaku, namun tak lama jemarinya bermain lihai mengeluarkan alunan musik super sedap! Kelima temannya sampai terpesona.
*nung ning nung..* (anggap suara piano wkwk)
"Waah, gila. Ini musik siapa, umji-ssi?" Tanya sinb terpana.
Tak dapat respons, umji terperangkap fokus memainkan piano memancarkan alunan musik yang terdengar ringan, hangat serta sendu.
"Dari sekian banyaknya kamu les, aku lebih suka kamu les piano, umji-ya. Bakat pianomu makin sempurna!" Puji sowon.
Yerin tersenyum gemas memperhatikan jemari lentik umji bermain-main cantik di sana.
Tiba-tiba, eunha mengisi lirik dalam alunan musiknya.
"Challanhagebinnadeon...siganieotdago~Malgeun yeoreumbicheoreom...gomawosseotdago~"
(Sebuah kenangan yang indah, terima kasih telah menjadi hujan di musim panas)Yang lain melebarkan mata.
"Hanjulgi binmulcheoreom
Neomu areumdawotdeon~~ Tumyeonghan urideurui iyagi.."
(Nampak secantik air hujan yang mengalir, cerita kita yang nampak jelas)Umji berhenti, serentak melebarkan mata tanda speechless. Mereka tak menyangka kalau lirik eunha nyambung sekali dengan alunan musik.
"Yha!" Shock umji tak percaya.
Eunha pula tak datar, ia justru melongo kaget.
"Kaya gak asing ditelinga gue," ujar sinb.
"Benar, sinb-ya. Itu puisi yang pernah kita bikin, iseng-iseng aku sambungin dan ternyata selaras!" Ungkap eunha.
Yerin tepuk tangan, "Keren-keren!"
"Tapi itu musik siapa, umji-ya?" Tanya sowon.
"Ini instrumental ciptaan guru les ku,"
"Gimana kalo kita buat lagu?" Usul yuju, terdengar konyol tetapi sepertinya asik.
"Setuju! Eunha-ssi, puisinya lo bawa gak?" Tanya yerin penuh gairah.
Eunha mengangguk semangat, "Ada di kolong meja."
🌕🌕🌕
Jungkook berjabat tangan dengan seorang pria paruh baya berkemeja putih, mereka berada di dalam ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painting Of 6 Women
Teen Fiction[LENGKAP] Pertemuan di luar kesengajaan, semua nyaris seperti takdir. berawal dari ketiga gadis panti asuhan, mereka bernama sinb, yerin, dan yuju. Meski bertiga bukan berarti mereka selalu dalam kebahagiaan, mereka kerap dapat bullyan dari murid-m...