Sudah kesekian kalinya sowon menghubungi pihak agensi, tetapi tak kunjung dapat respons. Mereka sudah lewat lima hari tidak ada kabar apa-apa.
Wajah risau sowon kian terbentuk, ketiga temannya pula tak sabar menanti respon pihak agensi. Tidak ada yerin dan yuju sekarang, sebab yuju masih belum pulih total dan yerin istirahat di rumah pasca pingsan malam itu.
Sowon, sinb, umji dan eunha tengah duduk-duduk santai di anak tangga. Menyaksikan sowon yang memakan 10 menit mencoba menghubungi CEO hyunbin.
"Tetap gak diangkat!" Panik sowon. "Coba telfon pake hp yang lain,"
"Gue nih," eunha mengeluarkan ponselnya. Saat ia nyalakan layar, notifikasi batre lowbet muncul. "Tinggal 7%, semalem lupa gue cas, ada yang bawa powerbank, gak?"
"Aigoo, yaudah deh gajadi, gue coba telfon sekali lagi." Kata sowon, dia menelfon kembali.
Namun tetap saja tidak terhubung.
"Mungkin sibuk atau masih tidur kali, Kita tunggu aja." Kata eunha.
Sowon menjawab risau, "Tapi ini udah hampir semingguan kita gak dapet info apa-apa dari mereka."
"Mungkin sibuk?" Pikir umji.
"Sulit dipercaya." Kata sinb, dia pindah duduk ke sebelah sowon. "Kita harus ke agensi dan temui pihak sana, perasaan gue gaenak."
Sowon mengangguk sepakat, "Okay, pulang sekolah nanti kita ke sana, ya."
"Umm.. m-mianhae, kali ini aku gak bisa ikut." Ungkap umji.
"Kenapa, umji-ya?" Tanya sowon.
"Anu.." umji tidak mau menceritakan apa alasannya, alhasil jadi bingung. "Aku ada jadwal les piano nanti sore."
"Ooh, kalo gitu yang bisa-bisa aja, gue juga gak bisa lama." Sahut sowon.
"Sama, gue harus ke rumah sakit jenguk si yuju," kata sinb.
"Eh kemarin jimin oppa mau jenguk yuju loh, ah tapi sayangnya kehabisan jam besuk." Ungkap eunha.
"Oh ya? Jam berapa jimin datang?"
"Umm.. kayanya sih sore jam 4 an.."
"Hah? Itu justru jam besuk, makanya madam datang." Pengakuan sinb bikin eunha heran.
"Masa sih?"
Sinb mengangguk. "Dan.."
"Dan apa?" Tanya sowon.
Sinb diam sebentar, lalu menjawab, "nggak."
Umji memandangi keramaian murid-murid pada mading di sebrang sana. "Ada apa sih tu rame-rame?"
Mereka ikut penasaran kemudian berlarian kecil menghampiri mading.
Suara-suara yang terdengar, "kasihan sekali"
"Pasti keluarga nya sangat berduka"
"Semoga tuhan menyertai"
"Dia berjasa untuk sekolah ini"
Keramaian bubar, keempat yeoja berjalan ke barisan paling depan melihat lebih jelas isi mading.
Poster berita tentang kecelakaan tunggal tadi malam pukul 10:20, mobil sedan hitam ber-plat S031N yang diketahui adalah pemilik sekolah ini bernama Jung Soora. Ditemui dalam keadaan luka-luka parah hingga sampai sekarang belum sadarkan diri. Disampingnya terdapat poster berita kecil mengenai kasus bandar narkoba lainnya.
"Omo.." iba sowon.
"Hatiku.." papar eunha turut prihatin.
"Pantas aja dari tadi pagi jam kosong, pasti sekarang guru-guru sedang berduka." Ujar umji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painting Of 6 Women
Teen Fiction[LENGKAP] Pertemuan di luar kesengajaan, semua nyaris seperti takdir. berawal dari ketiga gadis panti asuhan, mereka bernama sinb, yerin, dan yuju. Meski bertiga bukan berarti mereka selalu dalam kebahagiaan, mereka kerap dapat bullyan dari murid-m...