Taehyung dan yerin berjalan memasuki gedung, disambut hormat oleh penjaga pintu masuk. Yerin tak henti tersenyum sebab orang-orang di teras gedung sangat ramai, menurutnya hampir mirip keramaian mall.
Yerin tak dapat membayangkan semewah apa acara itu, dan apakah dirinya akan terlihat pantas berada di tengah-tengah para petinggi. Jujur saja, jalan berdampingan bersama taehyung malam ini saja cukup membuatnya merasa minder, seharusnya kim taehyung memilih wanita yang sederajat dirinya agar jauh lebih pantas, pikir yerin tak henti-henti.
Ketika hendak menunggu lift, seorang pria paruh baya berpakaian formal datang menghampiri.
"Selamat malam, kepada tuan kim taehyung dan nona seul-" teruputus saat yerin menoleh.
"Oh- maaf, anda siapa?"
"Saya-"
"Pacar saya." Selak taehyung lalu menggandeng tangan yerin.
"Oh, maaf.. kalau begitu baiklah, silakan lewat lift pribadi." Ucap si pegawai ramah.
"Tidak apa-apa, kami bisa lewat lift ini." Tanggap taehyung, kebetulan pintu lift terbuka.
"Nah, sudah terbuka. Kami duluan. permisi." Ucap taehyung, yerin membersi salam senyum kikuk kemudian ikut masuk bersama taehyung.
Pintu lift tertutup, taehyung bergumam, "Banyak omong.."
"Hah? Yha, kok lo bilang gitu sih? Lagian dia cuma nawarin kita lift pribadi doang kok." Ketus yerin heran.
"Sama aja, mereka hanya terpaksa."
"Maksudnya?"
*Ting*
Lift terbuka, sementara pertanyaan yerin masih menggantung. Namun cepat tak peduli sebab ia memasuki ruangan super megah, dan benar saja, seluruh pendatangnya sudah pasti orang-orang petinggi, kostum yang mereka pakai yerin yakin pasti harga nya tak main-main. Beberapa yang yerin lihat, wanita cantik dan pria tampan sedang asyik menikmati wine sambil berbincang seru.
Tuh kan, gue bilang juga apa, pasti di sini gak ada yang sederajat sama gue. Yerin, it's time to feel minder. Kata yerin dalam hati.
Sementara taehyung kerap menyapa riang para tamu tiap berjalan pas-pasan denganbya, yerin akui dirinya hampir kayak gadis kecil yang kesasar jauh dari keberadaan aslinya. Tiap kali oranglain menatap dirinya, yerin berusaha tersenyum manis meski balasan mereka lain, alias, cuek dan acuh.
"Gimana bisnis lo, bro?" Tanya pria berkaca mata didampingi yeoja cantik nan anggun.
"Aman sih, yaa namanya permulaan, gue musti pelan-pelan lah.." Jawab taehyung santai.
"Lagian bocil sok-sok an mau bikin bisnis!" Ledek si wanita cantik.
Pacarnya menanggapi, "Eh, sayang, justru kita harus belajar dari kim taehyung, walaupun dia anak dari orang kaya raya, tapi dia tetap mau usaha! Apalagi dia masih sekolah." Yeoja cantik itu sekedar terkekeh.
Taehyung tertawa mengudara, ditengah-tengah itu seorang wanita bersetelan formal datang sambil mengatakan, "Selamat malam, tuan taehyung. Anda dipanggil CEO-nim ke ruangannya."
"Baik, nanti saya kesana." Ucap taehyung, wanita itu kembali pergi.
"Bro, gue ke depan dulu, ya. Gue tunggu undangannya sama si dia," goda pria itu mengarah ke yerin, taehyung salting sementara yerin hanya tersenyum lebar.
Pria itu menepuk pundak taehyung sambil berkata, "Sukses selalu, bro!"
"Nee, kamsahamnida!"
Usai meladeni dua pasangan tersebut, taehyung berkata, "kajja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Painting Of 6 Women
Novela Juvenil[LENGKAP] Pertemuan di luar kesengajaan, semua nyaris seperti takdir. berawal dari ketiga gadis panti asuhan, mereka bernama sinb, yerin, dan yuju. Meski bertiga bukan berarti mereka selalu dalam kebahagiaan, mereka kerap dapat bullyan dari murid-m...