Happy reading and enjoy, buddy-Army!
——————————
Sial! Hari paling menyeramkan menimpa kelas sinb dkk. wajar saja, siapa yang tak takut pada ulangan harian? Apalagi info mendadak jelas nyaris menggebuk jantung murid-murid, bagaimana tidak? Ulangan harian yang mereka hadapi ialah ulangan matematika. Selain menguji otak, mental mereka ikut diuji dalam pelajaran membunuh ini.
Sang guru berjalan Mondar-mandir mengawasi setiap murid.
Sinb, yuju, yerin pura-pura menyibukkan diri menghitung Jari-jari, sengaja, agar pengawas tak mencurigai mereka yang sama sekali buntu soal matematika.
Suara telpon berbunyi, sepertinya berasal dari ponsel pengawas. Guru itu segera melangkah ke meja nya, lalu mengangkat telpon nya.
Ini kesempatan besar!
Untung saja sinb duduk bersebelahan dengan eunha, jadi ia bisa mencolek eunha.
Eunha melirik ke sinb. Sinb mengisyaratkan bagaimana ia meminta jawaban nomor satu.
Mata Eunha berjaga-jaga sebentar, setelah itu menjawab, "A"
Secepatnya sinb mengisi jawaban dari Eunha.
Sinb berbisik, "eunha-ssi.."
Eunha melirik sinb lagi, Sinb mengisyaratkan nomor dua dan lima.
Eunha ragu-ragu ingin jawab, sebab ia melihat pak guru mulai menyudahi telpon nya.
Karna gemas, sinb berbisik, "yha! Nomor duaa.."
"HEY!"
Sinb sontak mengembalikan posisi seperti semula, jantung nya berdebar hebat.
Rupanya bukan suara pengawas, melainkan suara salah satu murid dari barisan sebrang sana.
"Aigooo! Lo kentut, anjir!" kesal si pria menuduh teman di depan nya.
Tak terima, teman nya membalas, "Yha! Jangan nuduh orang sembarangan, ya!"
"Waaaaah, lo masih bisa ngeles? Jelas-jelas tadi gue denger suara hembusan kentut lo!"
Yuju dan yerin tertawa lepas, tapi cepat mereka tahan sebab ingat sedang ulangan.
Seluruh pasang mata tertuju pada kedua namja itu. Ia mencubit hidungnya. Beberapa murid lain menahan tawa.
Pak guru tentu tak diam, ia menghampiri perdebatan kedua murid itu.
"Kalian gak ingat sekarang lagi ulangan? Kenapa kalian berisik?!" omel pak guru Bertolapinggang.
"Mainhae, pak. Tapi si jo-eun kentut-"
"Itu gak benar, pak!-"
"Saya dengar sendiri suara hembusan kentut nya, pak-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Painting Of 6 Women
Ficção Adolescente[LENGKAP] Pertemuan di luar kesengajaan, semua nyaris seperti takdir. berawal dari ketiga gadis panti asuhan, mereka bernama sinb, yerin, dan yuju. Meski bertiga bukan berarti mereka selalu dalam kebahagiaan, mereka kerap dapat bullyan dari murid-m...