Guru Privat.

170 27 27
                                    

Pagi hari kembali tiba, syukurlah sekolah mengadakan libur tiga hari usai acara festival, hanya sekedar memberi waktu istirahat serta meluangkan waktu untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan.

Bahkan masih pagi begini yuju sudah sibuk di meja belajar, entah diterjang mimpi apa semalam hingga ia bisa serajin itu.

Sinb tengah sibuk mundar-mandir dari balkon ke kasur nya mengangkat jemuran. tak lama kemudian ia melipatkan baju di atas kasur.

"Sekalian punya gue, juy." suruh sinb seenaknya sembari melipat baju.

"Gak! kalo aja pala gue transparan, lo pasti bisa liat asap di dalamnya." sahut yuju tak mengubah wajah serius nya.

Sinb mencibir.

Tiba-tiba, pintu terbuka secara kasar, tentu saja sinb dan yuju kaget.

Rupanya yerin yang datang dengan langkah tergusa-gusa.

"Pelan-pelan dong, yer!" omel sinb.

"Eh, lo mau kemana?" tanya yuju, lantaran yerin terlihat rapi serta tercium aroma parfume.

"Mau pergi kemana lo? belanja? rapi amat.." kata sinb.

Yerin lupa memberitahu teman-teman nya.

Yerin mengecek hp sebentar setelah itu melemparkan hp nya ke sinb, sekalian bilang, "Baca."

Sinb menghentikan aktivitas melipat baju sejenak, ia menge-cek isi hp yerin.

"Kim taehyung?" sebut sinb.

Hal tersebut juga menjeda aktivitas yuju mengerjakan tugas, yuju menghampiri sinb dan ikut melihat hp yerin.

"Dia siapa?" tanya yuju.

"Itu cowok yang angkat gue pas pingsan." jelas yerin sambil menyisir rambut menghadap cermin.

"Oooh," sahut mereka mengangguk ngerti.

"Dia juga orang yang waktu itu pernah gue ceritain ke kalian tentang nalangin uang di minimarket."

"Omo, jinjja??" kejut yuju, yerin mengangguk singkat.

Sinb bertanya, "terus? lo mau kemana?"

Yerin membuang napas kasar, ia geram lantaran teman nya tak kunjung mengerti.

Ia menatap yuju-sinb, "Dia semalam chating gue, dia ngajak ketemuan pagi ini."

"What? seriously??" kejut yuju.

"Terus lo mau pergi sama dia pake baju kaya gitu?" ucap sinb menatap penampilan yerin seolah tak setuju.

Karna yerin hanya memakai kaus hitam polos serta celana jeans biasa, ia sendiri tak mau ribet-ribet.

"Kenapa? salah?" tanya yerin.

Sinb menghela napas. sinb berdiri, ia berjalan menuju lemarinya, ia membuka lemari lalu mengambil dress dan menyodorkannya ke yerin.

"Nggak mau! sinb-ya, ini bukan date, dia minta ketemuan cuma mau bayar hutang, bentaran juga palingan." sungut yerin membangkang.

"Terlepas lo nge-date atau nggak, lo harus tetep berpenampilan feminim." ucap sinb bersikeras.

"Itu namanya bukan feminim, tapi berlebihan!" ketus yerin.

"Yeh, berlebihan dari mana nya? dari pada lo pake baju kaya gitu, yang ada lo dikira kurir paket sama dia!" balas sinb tak kalah ketus nya.

"Nggak! gue tetep gak mau!" Angkuh yerin menolak.

"Ih, susah banget sih dibilangin nya? Udahlah, yer.."

Painting Of 6 WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang