DelapanBelas🌵

10 0 0
                                    

🌻🌻🌻

Seminggu sudah terlewati begitu cepat. Hari ini. Tepatnya malam ini. Pasukan ARCHANGEL sudah berbaris rapi di depan markas ARCHANGEL. Pengarahan dan pembekalan sudah di mulai sejak 30 menit yang lalu.

Lapangan artajaya. Lapangan terbengkalai di daerah jakarta timur, menjadi tujuan pasukan ARCHANGEL malam ini.

"Semua udah siap???." Tanya Rendy dari depan dengan sangat tegas dan berwibawa.

"SIAPP!!!." Ujar semua anggota ARCHANGEL tak terkecuali.

Semua anggota bergerombol melakukan penghormatan. Telapak tangan bertumpuk dan pengucapan slogan menjadi penutup pembekalan malam ini.

"WE ARE ARCHANGEL. SOLIDARITY AS PRIORITY, VICTORY IS COMMON GOAL. SAFETY IS PARAMOUNT." Ucap pasukan ARCHANGEL dengan lantang.

Satu persatu anggota mulai membubarkan diri dan melajukan motornya menuju lapangan artajaya. Alinea memasang kain bandana yang ia jadikan buff di bagian hidung hingga mulut.

Ini adalah sisi spesial Alinea. Sisi unik sang ratu ARCHANGEL. Selesai memakai buff, Alinea memakai helm full facenya dan mengendarai motor kesayangannya.

Alinea dan Rendy memimpin pasukan bermotor ARCHANGEL menuju lapangan artajaya.

Tepat pukul 00.00 mereka telah sampai di lapangan terbengkalai itu. Rendi menyerngit, menatap sekitar dengan seksama. Sepi. Itulah kondisi lapangan artajaya sekarang.

Alinea mengedarkan pandangannya ke sekitar, mata elangnya menangkap segerombol orang dari arah berlawanan yang ia yakini adalah kelompok MEILAN.

"Kalian semua akan musnah malam ini juga." Sarkas Feri pimpinan dari MEILAN.

"Gak salah lo?." Alin menyeringai. Menatap malas pasukan MEILAN.

"Kita buktiin malam ini."

"SERAAANGGGGGG!!!!." Perintah Fery terhadap para pasukannya.

Bugh
Bugh
Bugh

Pukulan demi pukulan Alinea layangkan pada Fery. Nampak Fery yang mulai kewalahan menangkis pukulan demi pukulan dari Alinea.

Para pasukan nampak serius. Termasuk inti ARCHANGEL yang terkenal dengan kehumorisannya. Kini sifat humoris serta ceria lenyap tertutup keberingasan dan juga aura gelap yang menyelimutinya.

Bugh

Sraakkk

Ceklakkk

Suara pukulan, suara sobekan, suara patahan tulang, terdengar selaras dan menggema mengisi kesunyian lapangan artajaya.

"Junior lo aman?." Tanya Arfan pada Reza.

Bugh

"Awwww bangsaaattt." Sarkas Reza merasakan sakit di selangkangannya yang di tendang oleh Arfan.

Satu demi satu lawan telah di tumbangkan oleh pasukan ARCHANGEL. Nampak MEILAN yang mulai kewalahan karena jumblah mereka yang terkuras habis.

"Mana lagi nih yang perlu gue patahin?." Tanya Alinea pada Fery.

Bugh

Pukulan itu mendarat tepat di pipinyanya. Mengeluarkan darah segar dari sudut bibirnya. Alinea meringis merasakan perih. Kemudian menyeringai sembari membenarkan anak rambutnya.

BARISAN ALINEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang