Dua Puluh Satu🌵

11 0 0
                                    

🌻🌻🌻

Suara gesekan sendok, garpu dan piring terdengar selaras pagi ini. Ruang makan yang seharusnya ramai dengan Omelan Arumi dan Ressa kini nampaknya tak terdengar.

Hoekk hoekkk.

Alenia beranjak dari kursinya dan berlari ke kamar mandi terdekat. Alinea memicing kornea matanya melihat Alen yang sudah berlalu setelah sudut ruangan.

"Kamu kenapa sayang?." Tanya Arumi saat Alenia kembali duduk di posisinya semula.

"Masuk angin aja kok ma." Jawab Alenia dengan ragu ragu.

"Kamu Istirahat aja ya sayang, jangan masuk dulu biar mama nanti yang izinin."

"Gak usah ma. Nanti juga sembuh kok."

"Tapi kan-."

"Alinea berangkat ma pa." Sela Alinea sambil menenteng tasnya.

Alinea berjalan gontai ke arah garasi yang menyimpan motor kesayangannya. Tak lupa ia menempel stiker di plat nomornya seperti biasa. Pasti kalian bertanya tanya , untuk apa?. Semua itu di lakukan agar identitasnya sebagai queen ARCHANGEL tidak terbongkar.

Deruan motor terdengar memenuhi garasi rumahnya itu. Alinea menutup kaca helm full facenya. Lalu melajukan motornya dengan kecepatan normal.

Kurang dari setengah jam ia sudah sampai di parkiran SMA Rajawali Utama.

"Haiii bestie!!!." Teriak Arfan sambil merangkul pundak Alinea.

"Ga usah Deket Deket. Kita gak kenal!!." Canda Alinea.

"Jantung abangg Lin!." Goda Arka yang kini memegangi dadanya dengan muka di melas melaskan.

"Gajelas!." Lirihnya sambil berlalu pergi.

Anggota inti ARCHANGEL menatap kepergian Alinea nanar. Perlahan bayangan Alinea menghilang di penghujung parkiran.

"Kalian ngapain?."

"An- anu pakk!."

"ANU ANU MASUK KELAS SEKARANG. 3 MENIT LAGI BEL AKAN BERBUNYI!!!." Perintah pak Susanto mutlak dengan menodongkan celurit ke arah mereka ber 4.

"I-iyaa pak iyaa galak banget deh. Awas nanti cepet tua." Goda Arfan dengan berjalan pelan.

"Berani kamu???."

"Enggaak pakk enggaaak." Jawab mereka kompak sambil berlari menjauh dari guru BK yang terkenal killer tersebut.

🌻🌻🌻


Huftttt.

Alinea merebahkan dirinya di atas bed queen sizenya. Setelah seharian di terpa kuis dari jam pertama hingga terakhir.

Hiks
Hiks
Hiks

Samar samar Alinea mendengar suara seseorang menangis sesenggukan. Ia mendengarkan dengan seksama walaupun dalam benaknya ada rasa takut jikalau yang ia dengar bukan tangisan manusia.

Hiks
Hiks

"Jangan jangan suara Miss Kunti lagi. Hiiiii." Ujarnya sambil bergidik ngeri.

Hiks
Hiks

Alinea mendengarkan kembali suara isakan itu dengan seksama. Dan menyadari suara itu berasal dari kamar sebelahnya yakni kamar Alenia.

"Alen??."

Alinea segera menghampiri kamar Alenia dengan menggebu gebu. Dengan rasa penasaran ia teringin sekali bertanya mengapa ia menangis, namun karena gengsi Alenia mengurungkan niatnya untuk menanyakan hal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BARISAN ALINEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang