DuaPuluh🌵

5 0 0
                                        

🌻🌻🌻

Pyarrrrr

Suara pecahan itu menggema ke sudut kamar Alinea. Bahkan terdengar dari luar kamarnya.

Hiks
Hiks
Hiks

Isak Alinea sembari memeluk sebuah foto dan bersimpuh di sebelah meja rias yang kacanya sudah pecah karna ia pukul dengan punggung tangannya.

"Kak Farel, Alin nyusul kakak ya. Alin capek kak."

Hiks
Hiks

🌻🌻🌻


Lantunan sebuah lagu terdengar merdu di telinga. Dengan suara berat dan alunan gitar yang selaras. Siapa lagi kalau bukan Barisan yang bermain gitar, serta Fajar yang bernyanyi riang.

Kelas 12 Bahasa 1 memang sudah jam kosong sedari pagi. Ini menjadi waktu yang pas untuk mengadakan konser dadakan di kelasnya.

Kursi dan meja sudah di tata sedemikian rupa seperti panggung di sebuah konser. Ada juga yang cosplay sebagai tukang loket dan petugas keamanan. Sangat mendalami bukan?, itulah yang patut di ucapkan setiap orang yang lewat di depan kelasnya.

"Jrengggggg."

"Lagu ini aku berikan kepadamuuu. Laras adiwijayaaa." Ucap Axel dengan antusias.

"Inget lo udah di putusin."

"Heran deh gue. Udah di dukung 2 tuhan kenapa masih putus sih."

"Hubungan lo itu di tentang bego bukan di dukung." Jawab Angga sambil menjitak kepala Axel kuat hingga sang empu mengaduh.

"Eh lo asal jitak aja. Rambut gue kotor lagi kena kuman di tangan lo."

"Enak ajaa."

"Asal lo tau gue abis keramas tadi. Lo kotorin lagi. Udah shamponya mahal."

"Shampo apaan emang?." Tanya Arvi serius mendengarkan.

"Emeron hijab. Yang ada habatus saodahnya."

"Habatus sauda bego." Ucap Angga sambil menjitak Axel sekali lagi.

Barisan yang mendengar teman temannya ribut hanya bergeleng geleng kepala sembari memandang kelakuan absurd teman temannya.

"Mahal dari mananya pe'a. Emeron hijab cuman 500 perak bangsat." Sambung Arvi sambil ikut menjitak Axel karena terlampau kesal.

Di sisi lain Alinea sedang menggambar di belakang tembok sekolah dengan menggunakan pilox. Berbagai pilox dengan berbagai warna Alinea bawa untuk melampiaskan amarah yang terpendam.

Takk

Sebuah lemparan kaleng tepat mengenai kepala Alinea. Ia menoleh menatap seseorang yang melempar kaleng itu dengan sengaja.

"Lo ngajak ribut ha?."

"Santai dong. Gue cuma mau ngingetin jangan ulangin kesalahan yang sama di sekolah dulu." Ucap seseorang itu.

"Urusannya sama lo apa?."

"Gue masih sayang sama lo."

"Basi." Balas Alinea sambil berjalan menabrak bahu Rega. Iya itu adalah rega.

Rega menatap Alinea dengan sendu. Rega adalah mantan kekasih Alinea, tepatnya kekasih sewaktu ia masih sekolah di SMA Marga Angkasa.

🌻🌻🌻

Derap langkah kaki menemani Alinea sepanjang koridor sekolah. Alinea berjalan gontai. Melangkahkan kakinya dengan sepelan mungkin.

BARISAN ALINEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang