"one"

15.5K 1.3K 125
                                        

"one"










Hari yang di tungguin datang, Jaemin dengan setelan tuxedo hitamnya membuat wajah tampannya semakin terlihat tampan dan ketampanan itu semakin sempurna saat seorang wanita denga dres merah di atas lutut mengalungkan tangannya pada lengan kekar Jaemin.

"Kau siap?" tanya Jaemin menoleh ke arah Heejin yang ada di sampingnya.

Heejin, menjawab dengan senyuman yang terlihat di paksakan menatap ke arah Jaemin.

"Kau takut?" tanya Jaemin lagi dan di anggukki oleh Heejin membuat Jaemin tersenyum gemas dengan kekasih mungilnya itu.

"Jangan takut, aku tak akan jauh darimu" ucap Jaemin sambil mencubit pelan hidung sang kekasih.

Mereka pun berjalan masuk kedalam gedung yang sudah di siapkan oleh keluarga Jaemin. Gedung yang terlihat sangat besar dengan dekorasi mewah membuat siapa saja yang masuk kesana di buat kagum termasuk Heejin.

Heejin, memang asisten Jaemin tapi Jaemin tak pernah membawa Heejin ke pesta apalagi acara keluarganya.

"Itu Papa dan Mama, ayo kita kesana" ucap Jaemin sambil menunjuk wanita dan pria paruh baya namun madih terlihat sangat muda tak sesuai umur mereka yang sudah menginjak angka 5.

"Jaem" panggil Heejin sambil menahan lengan Jaemin sehingga langkah Jaemin pun terhenti.

"Kenapa?"

"Aku tunggu di sini saja" ucap Heejin.

Mendengar itu Jaemin membalikan tubuhnya dan menangkup kedua pipi Heejin sehingga Heejin mendongak menatapnya.

"Bukankah tadi kau bilang ingin bertemu mereka?"

"Aku ragu Jaem" ucap Heejin dengan wajah memelas membuat Jaemin tak tega untuk memaksa kekasihnya itu.

"Hufff! sudahlah, kau bisa mencari meja terlebih dulu dan aku akan menemuimu setelah aku bertemu Mama Papa" ucap Jaemin yang langsung di angguki oleh Heejin dengan senyum yang mengembang.

Keluarga Jaemin sangat terpandang di kota Seoul karena infes perusahaan keluarga Na pada perusahaan-perusahaan kecil yang ada di Seoul dan keluarga Na juga sering melakukan donasi pada panti asuhan atau panti jompo dengan jumblah yang bisa di bilang tidak sedikit.

Dan karena kebiasaan keluarga Na itulah banyak penjabat yang mengenal keluar Na termasuk gubernur kota Seoul yang sekarang juga ada di acara perata perayaan ulang tahun sang kepala keluarga yaitu Na Siwon.

"Pa, Ma" panggil Jaemin.

Membuat dua orang berbeda gender itu menoleh ke arah Jaemin dan langsung memeluk anak semata wayang mereka yang sekarang jarang pulang kerumah sejak Jaemin memutuskan untuk tinggal di apartement dengan alasan jarak dengan perusahaan lebih dekat di banding Jaemin tinggal di rumah.

"WwAaahh jagoan Papa!" teriak Siwon tak kenal tempat membuat istri cantiknya memukul lengannya.

"Aihhh! jaga atitutmu pa, malu di lihat pak gubernur" ucap Yoona istri Siwon atau Mama Jaemin.

"Ya jangan di pukul juga, kan aku bahagia melihat anakku"

Jaemin, yang melihat tingkah kedua orang tuanya yang tak berubah meskin umur mereka tak muda lagi hanya bisa tertawa sambil menggelengkan kepala.

"Ahh, iya sayang!" ucap Yoona membuat perhatian teralih padanya, "bukankah hari ini kau akan membawa calon menantu untuk kami?" lanjut Yoona yang langsung di angguki oleh Siwon.

"Uumm... dia sudah di sini Ma" jawab Jaemin membuat kedua orang tuanya terkejut.

"Dimana dia? yang mana..yang mana?" heboh Siwon yang tak sabar melihat calon menantunya apakah secantik istrinya atau tidak.

Ya, Siwon selalu membanggakan kecantikan istrinya dan selalu mengingatkan Jaemin untuk memilih wanita secantik Mamanya. Dan Jaemin hanya iya, iya aja karena dia tau cantik yang di maksud sang Papa itu seperti apa.

"Sabar Pa, nanti Jaem kenalin setelah acara potong kue" ucap Jaemin membuat Siwon langsung lesu karena gagal melihat calon mantu untuk yang pertama kalinya.

Terlepas dari keluarga Na sang tuan rumah, di sisi lain di tempat yang sama terlihat lelaki mungil yang sedang celingukan di tengah keramaian tamu undangan keluarga Na.

"Aiihh, nunna kemana sih!" gerutunya sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Dorr!"

Lelaki mungil itu menoleh ke belakang dan ternyata dia orang yang sedari tadi ia tunggu dan berhasil membuatnya kesal.

"Nunna kemana saja sih!?" kesalnya.

Bukannya menjawab wanita cantik itu malah mencubit kedua pipi cubby si lelaki mungil yang sekarang sedang merajuk.

"Uucchhh... gemesnya kalau lagi ngambek" ucapnya sambil terus memainkan pipi cubby si mungil.

"Ihh nunna lepas, banyak orang malu ihhh"

"Hehehe... iya..iya maaf, tadi nunna ke kamar mandi dan tak sengaja ketemu teman lama jadi ngobrol sebentar" ucapnya.

Lelaki mungil itu memutar bola matanya malas "aihh, sudah lah aku sudah sangat lapar dan ingin makan, jika cacing dalam perutku mati kelaparan ini semua salah nunna" ucap si mungil yang langsung melenggang pergi kebarah hidangan yang di sediakan keluarga Na.

Saat asik berjalan tiba-tiba seseorang menghentikan langkah mereka.

"Nayeon!"

Langkah wanita cantik itu terhenti begitu pun dengan si mungil yang mendengar nama sang kakak di panggil.

"Ahhh tua Siwon" ucap Nayeon sambil membungku memberi salam pada sang tuan acara.

"Kau datang sendirian?" tanya Siwon.

"Tidak tu-"

"Panggil om saja, seperti sama siapa kau ini"

"Hehehe... maaf om"

"Kemana eomma dan Appa mu?"

"Maaf om, mereka tak bisa datang jadi saya yang mewakilinya"

"Aigoo... orang tua mu memang tak pernah berubah kalau masalah pekerjaan bisa-bisa mereka menyaingi kekayaanku" ucap Siwon membuat Nayeon tertawa pelan.

"Begitulah om" ucap Nayeon sambil cengingisan.

"Ya udah sana makan, om mau nemuin tamu yang lain dulu" ucap Siwon sebelum melenggang pergi.

Sedangkan Nayeon harus mencari keberadaan adik nya yang entah sudah menghilang ke mana.


- - -ooOoo- - -

LANJUT APA ENGGAK NIHHHH...!!!??

"STAND BY ME" {NaHyuck} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang