"nineteen"

7.8K 784 104
                                    

"nineteen"













Jaemin, melakukan aktifas di pagi hari seperti biasa dengan berangkat ke kantor lengkap dengan setelan jas dan dasi yang menabah aura ketampanannya bertambah.

"Jaem?"

Langkah Jaemin terhenti saat seseorang memamghil namanya di saat ia ingin memasuki ruangannnya.

Jaemin, menoleh dan melihat Heejin berdiri dengan luka lebam di wajahnya.

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Jaemin, dan bukannya menjawab Heejin malah berlari dan memeluk Jaemin yang membuah Jaemin sedikit terkejut sebelum akhirnya membawa Heejin masuk kedalam ruangannya sebelum karyawan lain melihat itu semua.

Ya, karena hubungan Jaemin dan Heejin tak ada yang tau selain sebatas boss dan asisten.

"Ada apa Heejin~aaa" tanya Jaemin sambil mencoba melepas pelukan Heejin.

Heejin, melepas pelukannya dan menatap Jaemin dengan airmata yang masih menetes di pipinya.

"Adapa dengan wajahmu?" tanya Jaemin sekali lagi.

Heejin, menatap Jaemin "Haechan, mendatangiku dan memukiliku" ucap Heejin.

"Bagaimana bisa?"

"Entah! mungkin dia cemburu karena kau menolaknya" lanjut Heejin.

Jaemin, tersenyum dan mengusap kedua pipi Heejin "Ssttt... jangan menangis lagi ya, nanti aku beri pelajaran bocah ingusan itu" ucap Jaemin membuat Heejin tersenyum dan kembali memeluknya.

"Makasih sayang, kau memang yang terbaik" ucap Heejin.

"Terbaik untuk menghancurkannya karena kau membuat ibu dari anakku menderita" batin Jaemin sambil mengusap surai Heejin.

Mendapat perlakuan lembut dari Jaemin, Heejin mengeratkan pelukannya sambil tersenyum di dalam pelukan Jaemin "kau masih tetap Jaeminku" batin Heejin tanpa tau kalau Jaemin sudah mengingat semuanya.

- - -ooOoo- - -

Sedangkan di sisi lain keluarga Haechan bersama dengan Haechan tengah duduk di ruangan VIP di salah satu restoran ternama si Seoul.

"Apa mereka akan datang?" tanya Reywook pada Haechan.

Haechan, yang di tanya segera meraih ponselnya dan tersenyum "mereka dalam perjalan" ucap Haechan yang langsung di angguki oleh Reywook.

Tahiti, yang duduk di sebelah anaknya itu pun merasa aneh karena Haechan begitu bahagia melihat pesan yang sepertinya dari orang yang mereka tunggu-tunggu.

"Sepertinya kau kenal baik dengannya" ucap Tahiti membuat Haechan menatap ke arahnya.

"Mama Yoona sangat baik dan mereka juga membatuku untuk mengembalikan ingatan Nana" ucap Haechan membuat Reywook dan Tahiti sedikit terkejut karena Haechan menyebut dengan kata Mama.

"Ka-"

Ucapan Tahiti terhenti saat pintu ruangan itu terbuka dan betapa terkejutnya Reywook melihat siapa yang datang.

"Siwon?"

"Reywook?"

Mereka berdua berpelukan mengabaikan semua orang yang ada di ruangan itu menatap ke arah mereka dengan tatapan bingung.

"Lepaskan aku bodoh aku bisa mati" ucap Reywook yang mulai merasa sesak nafas karena pelukan Siwon yang terlalu erat.

"Ahahaha... maaf... maaf... ayo duduk"

"STAND BY ME" {NaHyuck} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang