"nine"

7.9K 834 53
                                    

"nine"












Haechan, menuruni tangga rumahnya dengan wajah cerah seperti orang baru menang lotre.

"Kenapa kamu?" tanya Mark sambil menikmati sandwich buatan istri cantiknya.

"Kenapa?" tanya balik Haechan.

"Senyum-senyum kek orang gila"

Haechan, menarik kursi di sebelah Mark sebelum dirinya mendudukkan diri sana "Senyum salah, sedih salah Hyung mau nya apa sih" ucap Haechan sambil mengoleskan selai pada roti yang baru di panggang oleh Nayeon.

"Ya, tapi kalau senyumnya kek gitu serem tau"

"Sudah...sudah... kalian ini ribut mulu kalau ketemu, kalau salah satu gak ada aja di cari-cari mulu" ucap Nayeon yang selalu di buat pusing setiap Haechan dan Mark bertemu pasti debat.

"Suami mu tuh nunna" ucap Haechan.

"Lah kenapa aku?"

Kan debat lagi, baru juga di lerai sama Nayeon ehh udah debat lagi ini adek kakak.

"Eomma!"

Teriakan Dongmin menjadi akhir perdebatan Haechan dan Mark dan itu kenapa Dongmin selalu di sebut penyelamat oleh Nayeon.

"Eehh! sayangnya eomma udah bangun" ucap Haechan langsung beranjak dan berjalan menghampiri Dongmin yang masih berdiri di ujung tangga lantai atas.

Haechan, kembali turun dengan Dongmin di gendongannya.

"Pagi papa, pagi mama" ucap Dongmin pada Mark dan Nayeon.

"Pagi sayang" balas Mark dan Nayeon.

Dan mereka pun menikmati sarapan mereka dengan perasaan bahagia melupakan kejadian kemarin.

"Hyung" panggil Haechan mengakihkan perhatian Mark dan Nayeon.

"Uumm?"

"Aku akan mendaftar Dongmin ke playgrup" ucap Haechan membuat Mark menatap ke arah Nayeon.

"Chan~aaa"

"Aku tau Nunna kalau semua itu butuh akta lahir dan jangan khawatir soal aku dan Jaemin, aku ihklas kok jalanin ini semua, dan bagaimana pun Jaemin Appa Dongmin jadi tetap aku masukkan" ucap Haechan dengan senyum di wajahnya.

"Chan"

"Hyung, benar kalau tak selamanya aku bisa bersembunyi, dan aku akan berusaha mengambil lagi apa yang pernah hilang" lanjut Haechan membuat Mark dan Nayeon meneteskan airmata mereka.

Mereka tau kalau Haechan kecil mereka sudah besar dan kuat, hanya saja butuh waktu untuk menunjukkan kekuatan itu dan ini saat yang tepat untuk Haechan kembali bangkit dan mengambil Jaeminnya kembali.

"Eomma, Jaemin itu Appa Dongmin?" tanya Dongmin dengan polos.

Haechan, menatap menangkup wajah imut Dongmin dan menatapnya dalam sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan pertanyaan anaknya.

"Uumm... Appa Dongmin bernama Jaemin, Na Jaemin, apa Dongmin mau lihat Appa?" ucap Haechan yang langsung di angguki oleh Dongmin.

Ya, selama ini Haechan merahasiakan identitas Jaemin dari anaknya, bahkan foto Jaemin pun Haechan simpan serapi mungkin agar Dongmin tak melihat wajah sang Appa.

Haechan punya alasan melakukan itu semua dan semuanya hanya kesalah pahaman yang di buat Mark dan Nayeon demi melindungi dirinya dan Dongmin.

Flashback oN.

   Bodoh satu kata yang tepat untuk Mark jika dia membiarkan adik kesayangannya pergi meninggal rumah.

"STAND BY ME" {NaHyuck} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang