"twenty-one"

7.8K 742 57
                                    

"twenty-one"












00:00pm

Jaemin, ngendap-ngendap masuk kekamar Haechan dan Dongmin setelah mendapatkan amukan dari maung gara-gara ninggalin Dongmin sendirian di ruang makan.

"Chan~aaa" panggil Jaemin lirih sambil mainin pipi gembil Haechan dengan cara menusuk-nusuk pelan.

"gghh~" lenguh Haechan yang terganggu oleh ulah Jaemin.

"Chan~aaa"

Haechan, mengerjapkan matanya beberapa kali sambil mengusapnya melan sebelum benar-benar terbuka.

"Astaga! apa yang kau lakukan di sini?" tanya Haechan dengan suara berbisik karena tak mau Dongmin terbangun setelah terkejut dengan kedatangan Jaemin.

Bukannya menjawab Jaemin justru mengapouthkan bibirnya mirip balita yang lupa di beri susu sebelum tidur.

"Apa?" tanya Haechan.

Dan lagi-lagi Jaemin tak menjawab dan malah beranjak dari jongkoknya sebelum mengangkat tubuh Haechan tampa sepatah kata lalu membawanya keluar dari kamar dan menuju kamar utama.

Burh!

Jaemin, melempar tubuh Haechan ke atas ranjang sebelum dirinya merangkak ke atas tubuh Haechan.

"Empat tahun telah berlalu, apa kau tak merindukanku?" tanya Jaemin sambil mengusap bibir berisi nan merah milik Haechan.

"Jika kau tak merindukanku tak apa, tapi... chup! aku sangat merindukanmu" ucap Jaemin sebelum menyerang leher Haechan.

"aaahhh~"

"gghhh~ sunghh.. aku... merindukanhhh... aroma tubuhmu..." gumam Jaemin di sela-sela serangannya pada leher Haechan.

"Na..aahhh..."

Jaemin, menghentikan aksinya dan menatap dalam manik sayu Haechan.

"Chan~aaa bolehka-"

Ucapan Jaemin terhenti saat Haechan menarik tengkuknya dan mempertemukan bibir mereka membuat sudut bibir terangkat sesaat sebelum Jaemin melumat lembut bibir cherry Haechan.

"Aahhh~" lenguh Haechan yang tak akan Jaemin sia-siakan untuk memperdalam ciuman mereka yang sudah 4 tahun ini tak mereka rasakan.

Tangan kosong Jaemin mulai bergerak memasuki kaos Haechan dan mengusap tubuh mulus Haechan secara lembut.

"Aahhh... gghhh..." Haechan tak henti-hentinya mendesah saat Jaemin memainkan nipplenya.

Srak!

Dalam satu kali tarikan Jaemin berhasil melepas celana yang Haechan kenakan sehingga penis mungil Haechan terlihat jelas.

Haechan, yang menyadari tatapan Jaemin segera menutupi penisnya dengan kedua tangannya yang malah membuat Jaemin tersenyum.

"Kenapa hhhmmm?" tanya Jaemin yang sudah berada di atasnya Haechan kembali.

Haechan, menggelengkan kepalanya dengan wajah yang memerah karena malu.

"Bukankah kita dulu sering melakukannya? Kenapa kau malu seperti pertama kali melakukan sex" ucap Jaemin.

"Itu terjadi sudah sangat lama Na" jawab Haechan.

"Maaf, membuatmu menunggu begitu lama, dan malam ini aku akan membuatmu mendesahkan namaku lagi" ucap Jaemin yang langsung melucuti bajunya sendiri dan menyisakan celana dalam yang masih membuka penisnya.

"STAND BY ME" {NaHyuck} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang