"Sixteen"

7.4K 760 121
                                    

"Sixteen"












Siapa sih yang gak suka hari libur? entah libur kerja atau sekolah hari yang satu ini pasti di sukai semua orang kecuali jomblo karena gak tau mau ngapai itu si jomblo kalau lagi libur.

Beda dengan Jaemin yang memiliki pacar cantik yang bisa di ajak bermesraan seharian penuh di kamar seperti sekarang ini.

"Kau tak ingin jalan-jalan?" tanya Jaemin yang sedang berbaring dengan berbantalan paha Heejin.

"Mau jalan-jalan kemana emang?" tanya Heejin.

"Gimana kalau ke kebun bunga matahari?"

Heejin, mengerutkan dahinya bingung kenapa tiba-tiba Jaemin mengajaknya ke kebun matahari.

"Kau sedang demam?"

Sekarang giliran Jaemin yang bingung sambil memegang dahinya "enggak" jawab Jaemin.

"Lalu kenapa kau tiba-tiba ingin membawaku ke kebun bunga?"

Jaemin, membenarkan posisinya menjadi duduk sila di hadapan Heejin.

"Akhir-akhir ini aku sering pusing bahkan pingsan, dan entah kenapa aku selalu memimpikan hal-hal aneh dan aku merasa ada sesuatu yang hilang dari ku termasuk kebun bunga matahari, sepertinya aku memiliki memory di sana" jelas Jaemin membuat wajah Heejin seketika pucat.

"Heejin~aaa"

"U-Uumm?"

"Apa saat aku kecelakaan dan hilang ingatan ada memory yang masalaluku yang belum aku tau?"

Heejin, memandang kesegala arah berusaha mencari alasan untuk menjawab pertanyaan Jaemin.

"Heejin~aaa!" panggil Jaemin dengan nada sedikit tinggi saat melihat Heejin yang malah ngelamun.

"E-enggak! kau itu orangnya tertutup dan kau hanya bergaul dengan orang rumah dan aku sebagai kekasihmu" ucap Heejin membuat Jaemin mengangguk paham.

"Lalu, apa kau ingat kita pernah jalan-jalan kemana aja? dan gimana awal kita bertemu sampai kita bisa menjalin hubungan seperti sekarang?" tanya Jaemin membuat Heejin benar-benar kualahan memutar otak untuk memberi jawaban yang pas pada Jaemin yang nyatanya dia hanyalah memanfaatkan kondisi Jaemin.

Yang sudah jelas mereka tak punya memory masalalu seperti awal bertemu ataupun awal mereka jatuh cinta.

"Uummm... itu... awal kita bertemu"

TingTong...

Suara bel apartemen berbunyi membuat Heejin bernafas lega karena tak perlu menjawab pertanyaan Jaemin yang mungkin akan membongkar semua ke bohongannya selama ini.

- - -ooOoo- - -

Haechan, menuruni tangga dengan Dongmin di gendongannya dan mereka terlihat bahagia, lebih bahagia dari biasanya.

"Kalian mau kemana?" tanya Mark yang tadinya ingin membangunkan adik dan keponakannya karena sarapan sudah siap.

"Aku akan bawa Dongmin jalan-jalan Hyung" jawab Haechan.

"Waahhh... mau jalan-jalan nya, papa boleh ikut gak?" tanya Mark mengambil alih Dongmin untuk di gendongnya.

"Uummm..." Dongmin berpose seperti orang yang sedang berpikir untuk memutuskan sesuatu yang serius "gak boleh" lanjutnya membuat Mark harus berpura-pura sedih yang mana malah membuat Dongmin tertawa.

"STAND BY ME" {NaHyuck} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang