"five"

10K 1K 246
                                    

"five"











Jaemin, mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya terbuka sepenuhnya. Senyumnya mengembang saat melihat Heejin yang masih terlelap dengan berbantalan lengan kekarnya.

"Lucu" ucap Jaemin sambil mencubit pelan hidung mungil Heejin.

"gghhh~" lenguh Heejin yang merasa terganggu yang mana malah membuat Jaemin tersenyum dan memeluknya.

"Hari ini mau jalan-jalan gak?" bisik Jaemin pada Heejin yang masih menejamkan matanya.

"Terserah kau" jawab Heejin dengan mata tertutup dan mengeratkan pelukannya pada Jaemin.

"Kau masih kelelahan?"

Heejin, tak menjawab pertanyaan Jaemin karena ia sudah kembali tertidur dan terlihat begitu kelelahan setelah Jaemin mengeburnya sampai hampir pagi.

- - -ooOoo- - -


Sedangkan di sisi lain anak laki-laki umur kisaran 3 tahun sedang berlari-lari menghindari kejaran Haechan yang ingin membatunya memakai baju.

"Dongmin, berhenti sayang"

Anak yang di panggil Dongmin itu tak perduli dan tetap berlari menghindar dari kejaran eommanya yang kini sudah mulai kelelahan mengerjainya.

Brugh!

"Hhuuaaa... eomma~" tangis anak itu saat kakinya tak sengaja mencium kaki meja.

Sedangkan sang eomma hanya menatapnya datar dan mulai berjalan mendekati si anak tanpa rasa khawatir seolah itu sudah biasa terjadi.

"Ada apa Chan~aaa?" tanya Nayeon yang baru bangun dari tidurnya.

"Ah! Nunna, maaf membuatmu terbangun" ucap Haechan sambil menggendong Dongmin yang masih menangis.

"Kenapa menangis hhmmm?" tanya Nayeon sambil memcubit pelan pipi gembil Dongmin.

"Biasa tak mau memakai baju dan berakhir ciuman dengan meja" jawab Haechan membuat Nayeon tersenyum.

Nayeon, beralih pada Dongmin yang ada di gendongan Haechan "sini sama Nunna dan jangan nangis lagi nanti kita jalan-jalan" ucap Nayeon membuat Dongmin segera menghapus air matanya.

"Benelan?"

"Uummm"

"Yey! Sayang Mommy" ucap Dongmin membuat Haechan membelalakkan matanya.

"Dongmin tak sayang eomma?"

Anak itu menoleh ke arah Haechan dengan tatapan datar sebelum akhirnya merentangkan tangannya "sayang eomma juga" ucap Dongmin.

Dan mereka bertiga pun berpelukan bersama melepas rindu pada Dongmin yang baru sampai di kore kemarin sore setelah Haechan meninggalkannya di Kanada bersama Mark suami Nayeon.

- - -ooOoo- - -

Sesuai janji Nayeon membawa Dongmin keluar untuk berjan-jalan sekalisgus mengenalkan Korea pada Dongmin yang mungkin akan menatap di Korea.

"Uuaahhh.... Bagus" teriak Dongmin sambil berputar-putar melihat Mall yang begitu besar dan indah yang baru ia temui karena selama di Kanada Haechan mau pun Mark apalagi Nayeon tak pernah membawa Dongmin jalan-jalan karena kesibukan mereka.

Dongmin, hanya tau supermarket dekat apartemen yang sering ia kunjungi bersama pengasuh atau maid yang bekerja di apartemen Mark.

"Kau suka?"

Dongmin, menoleh dan mengangguk "Uumm, aku menyukainya mom" ucap Dongmin lucu membuat Nayeon gemas.

Dan Haechan hanya diam dengan seribu pikiran yang melintas di kepalanya.

Brugh!

Sungguh sial nasib anak itu satu hari ini di mana kini dia menabrak seorang pengunjung lainnya saat ia melihat toko mainan dan ingin menghampiri toko itu.

"Nyonya ma-"

"Haechan?"

Wanita paruh baya itu ikut tekerjut seperti yang Haechan lakukan saat melihat siapa wanita yang ada di hadapannya.

"Nyonya Na" ucap Nayeon menghampiri Haechan dan Dongmin.

Ketiganya sama-sama terkejut dan memutuskan untuk pergi ke salah satu kedai kafe yang ada di Mall tersebut.

"Jadi dia anak mu, dan Haechan adalah adikmu?" tanya Yoona.

"Iya nyonya" jawab Nayeon sambil menunduk. Namun Yoona malah mengerutkan dahinya seperti tak mempercayai ucapan Nayeon yang mengatakan kalau Dongmin anaknya.

"Tapi kenapa dia mir-"

"Mama?!"

Ucapan Yoona terhenti saat suara Jaemin memanggilnya dan berjalan ke arah kursi di mana Nayeon, Haechan dan Dongmin yang ada di panggilan Haechan duduk berhadapan dengan Yoona.

"Ah! Kau sudah datang?"

"Mama, apa kau terluka?" tanya Jaemin khawatir sampai-sampai tak menyadari adanya orang lain di sana.

Yoona, tak menjawab pertanyaan anaknya dan kembali fokus pada Haechan dan Nayeon yang ada di depannya.

"Nayeon~aaa, bisakah kita menikahkan Jaemin dan Haechan?" tanya Yoona membuat Jaemin menoleh ke arah depan sang eomma.

"Kenapa kalian ada disini?" tanya Jaemin, namun tak ada jawaban dari Haechan maupun Nayeon yang malah kebingungan dengan sepasang anak dan ibu yang ada di depan mereka.

"Eomma" panggil Dongmin mengalihkan perhatian yang lebih dewasa termasuk Jaemin yang baru menyadari adanya Dongmin di sana.

Entah apa yang terjadi tiba-tiba dada Jaemin terasa begitu sakit dan membuat Jaemin kesulitan bernafas membuat semuanya panik.

"Yak! Sayang apa yang terjadi" panik Yoona menahan tubuh anaknya.

"Nyonya aku akan menghubungi ambulans" ucap Nayeon, namun di hentikan oleh Jaemin yang malah meminta Yoona untuk menghubungi Heejin asistennya.

Tanpa pikir dua kali Yoona segera menghubungi Heejin seperti permintaan Jaemin.

Dan tanpa mereka sadari Dongmin turun dari kursinya dan berjalan mendekati Jaemin yang hampir sekarat.

"Appa" panggil Dongmin sambil memegang tangan Jaemin.

Haechan, melotot terkejut mendengar Dongmin memanggil Jaemin dengan sebutan Appa.

"M-maaf" ucap Haechan langsung beranjak untuk menggendong Dongmin namun di tahan oleh Jaemin.

"Tunggu!" ucap Jaemin menahan tangan Dongmin sambil berusaha untuk duduk.

Jaemin, menatap mata Dongmin dalam seolah memiliki ikatan yang biasa antara dirinya dang Dongmin bocah berumur 3 tahun yang baru ia temui.

"Ah! Maaf aku harus pergi" ucap Haechan yang langsung menggendong Dongmin lalu berjalan keluar kafe meninggalkan semua orang yang menatapnya bingung.


- - -ooOoo- - -

Aku bikin 10 chapt aja ya... keknya banyak yg gak minat sama ini Book. 🥺🥺🥺

"STAND BY ME" {NaHyuck} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang