"Sya, lo liburan semester mau ke mana?" tanya Calista sembari meminum lemon tea-nya.
Natasya yang sedang memakan daging berbentuk bulat itu tidak menggubris ucapan temannya. Gadis itu sibuk menyuapkan kuah kaldunya ke dalam mulut.
"Heh, pacarnya Jeffrey, sombong banget, ih. Gue serius," cibir Calista sekaligus mendengus.
Temannya ini kalau sudah memakan bakso pasti selalu lupa dengan dunia. Iya, dirinya tahu kalau itu adalah makanan favoritnya, tetapi setidaknya gadis itu merespon ucapannya. Jangan diam saja. Memangnya ia sedang berbicara dengan patung?
Tiba-tiba Jeffrey datang dan langsung memposisikan dirinya di sebelah Natasya.
Sementara itu, bibir Calista terangkat, menyeringai. Sepertinya gadis itu tahu bagaimana caranya membuat Natasya agar merespon ucapannya.
"Sya, ada Jeffrey, tuh," ujarnya sembari tersenyum yang mana membuat Jeffrey menggeleng. Sudah tahu dengan kelakuan teman perempuannya.
Natasya langsung menyahut, "Jangan bohong."
"Yeeu, ngapain gue bohong. Iya, 'kan, Jeff?" tanya Calista pada Jeffrey sembari mengedipkan sebelah matanya.
Diam-diam sebenarnya lelaki itu juga ingin mengerjai kekasihnya. Pasalnya, sang gadis jika sedang makan sesuatu apa pun, pasti dia akan lupa dengan sekitar. Lalu, Jeffrey berdeham.
Sontak, Natasya langsung menoleh ke sebelah. Matanya membulat bertepatan dengan bibirnya terbuka. Untung bakso yang ada dalam mulutnya sudah masuk sempurna. Kalau tidak, mungkin akan langsung keluar mengenai wajah si lelaki.
"Biasa aja kali matanya. Kayak abis liat setan aja," ucap Jeffrey setengah menyindir.
"Sumpah, kok kamu ada di sini, sih. Dari kapan?" tanya Natasya heran.
"Kapan-kapan," jawab Jeffrey asal yang mana membuat si gadis mendengus kesal.
"Cal, lo mah, kalau ada Jeffrey beneran bilang kek," protes Natasya pada Calista.
"Heh, tadi gue udah bilang, ya. Lo aja yang sibuk makan mulu."
Natasya hanya menyengir seperti kuda. Memang benar, dirinya dari tadi hanya fokus pada makanannya. Sumpah kalian kalau makan bakso begitu nggak, sih? Natasya kalau udah makan bakso suka lupa sama dunia. Udah gitu makannya dihayati banget.
"Jeff, tumben kamu ke sini, ngapain?" tanya Natasya merasa heran dengan kekasihnya. Biasanya Jeffrey tidak pernah menghampiri dirinya. Akan tetapi, untuk kali ini pengecualian.
"Enggak boleh?"
Natasya tersenyum lebar. "Boleh banget dong. Sering-sering kalau bisa."
"Maunya."
"Jelas dong. Siapa sih, cewek yang nggak suka kalau disamperin sama pacarnya. Udah pasti bakalan suka banget."
Calista yang ada di depan pasangan tersebut hanya bisa mengelus dada sabar. Temannya memang sangat-sangat lebay.
"Eh, Jeff, lo liburan semester mau ke mana?" tanya lagi Calista, kali ini ia bertanya pada Jeffrey.
Jeffrey terlihat sedang berpikir. Sepertinya ia belum mempunyai rencana untuk liburan akhir semester ini. Lalu, ia hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Puncak aja, yuk!" ajak Calista bersemangat.
Natasya langsung menimpali, "Ayok." Gadis itu melirik kekasihnya. "Ayo, ikut. Sekali-sekali kita liburan bareng."
"Jeffrey males kalau sama lo, Sya. Iya, nggak, Jeff?"
Namun, lelaki itu memiliki jawaban yang berlawanan. "Boleh, deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Met With You | Jaehyun ✔️
Jugendliteratur[Graduation Challenge Hallo Author] [Completed✔️] Setelah putus, Natasya tak ingin lagi mengenal yang namanya cinta. Namun, pertemuan dengan Jeffrey merubah pendiriannya. Natasya mencoba mendekati, tetapi sikap Jeffry seolah tidak peduli dengan keha...