Sampai saat ini di rumahnya Natasya masih memikirkan kejadian yang ada di café. Menurutnya, kenapa cowo itu sombong? Padahal, ia hanya sekedar mengajaknya berkenalan, tapi seakan-akan cowo itu tidak ingin tau pada dirinya. Apa mungkin setiap cowo tampan selalu begitu? Terkenal dengan kesombonganya? Sambil memikirkan itu kepala Natasya sedikit agak pusing. Ia pikir kenapa sampai repot-repot memikirkan cowo itu. Natasya memutuskan untuk menghubungi Calista untuk bertanya mengenai cowo yang bernama Jeffrey.
Sambil menekan ikon dial di ponsel, Natasya menunggu jawaban dari sahabatnya. Akan tetapi, yang keluar bukan suara Calista, melainkan suara operator. Sudah dua kali Natasya mencoba menghubungi Calista tetap saja tidak ada jawaban. Akhirnya, di panggilan ketiga pun terdengar suara sahabatnya.
"Kenapa, Sya?"
“Cal, lo ke mana aja, sih, susah banget dihubungin?” omel Natasya pada Calista. Pasalnya ini masalah genting tetapi sahabatnya malah susah untuk dihubungi.
“Sorry, Sya. Gue tadi lagi mandi,” jawab Calista sembari meminta maaf.
“Pantesan lama banget,” cibir Natasya.
“Kenapa, sih?” tanya Calista penasaran.
“Gue penasaran sama cowo tadi … apa dia cuek juga sama lo?”
“Siapa? Si Jeffrey?” tanya Calista untuk memastikan.
“Menurut lo siapa?” Natasya bertanya balik pada Calista.
“Cowo yang ketemu tadi sama lo, kan, Jeffrey,” jawab Calista polos.
“Ya emang dia, Cal. Pusing gue ngomong sama lo,” keluh Natasya pada Calista.
“Hehehe. Otak gue lagi kesumbat makanya agak lemot,” canda Calista.
Natasya tidak merespon candaan Calista.
“Jangan lupa jawab tuh, pertanyaan gue tadi,” suruh Natasya mengingatkan.
“Jeffrey kalau sama gue engga begitu, sih, Sya. Dia sebenernya baik, cuma kalau sama orang baru emang gitu dia cuek, agak ngeselin juga,” jelas Calista.
“Gue ke rumah lo, ya,” pinta Natasya tiba-tiba.
“Eh, ngapain?” tanya Calista terkejut mendengar ucapan sahabatnya.
“Mau main. Nanti gue bawain makanan, deh, yang banyak," ucap Natasya sembari menyogok sahabatnya.
“Gue mau ngerjain tugas dulu, Sis.”
“Kerjain aja kali. Emang kalau ada gue ganggu?” tanya Natasya.
“Engga, sih. Tumben aja gitu lo mau ke rumah gue tiba-tiba. Biasanya juga harus gue suruh dulu,” jelas Calista.
“Cal, gue sekalian nginep, ya?” ucap Natasya meminta izin pada sahabatnya.
“Iya, deh, boleh sini. Lumayan ada yang nemenin tidur.”
“Jomblo, sih.” Natasya tertawa meledek Calista.
Calista hanya mendengus kesal. Sering kali sahabatnya ini meledeknya habis-habisan. Padahal dirinya sendiri juga jomblo.
“Engga usah ngeledek, deh.”
“Hahaha. Canda, Sis.”
“Engga lucu.”
“Tapi gue ketawa, tuh.”
“Tau, ah.”
“Dih, ngambek. Gue on the way, deh.”
Saat Natasya ingin mematikan sambungan telepon, tiba-tiba Calista mengingatkan untuk membawa makanan yang banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Met With You | Jaehyun ✔️
Teen Fiction[Graduation Challenge Hallo Author] [Completed✔️] Setelah putus, Natasya tak ingin lagi mengenal yang namanya cinta. Namun, pertemuan dengan Jeffrey merubah pendiriannya. Natasya mencoba mendekati, tetapi sikap Jeffry seolah tidak peduli dengan keha...