Sepuluh

119 20 6
                                    

Natasya dan Lucas tengah berada di pusat perbelanjaan tepatnya di toko perhiasan.

“Lucas, kamu mau beli apaan ke toko perhiasan?” tanya Natasya.

“Besok mama ulang tahun. Aku mau kasih kado,” jawab lelaki itu sembari melihat-lihat kalung yang ada di rak etalase.

Natasya hanya menganggukkan kepala seraya mengerti ucapan mantannya.

“Cha, kira-kira bagus kalung apa cincin, ya?” Lucas bertanya, pasalnya ia bingung ingin memberikan yang mana.

“Kalung aja.”

Gadis itu melihat ada sebuah kalung yang sangat bagus dipajang di etalase. Kalung itu memiliki liontin yang warnanya sangat indah. “Cas, coba lihat kalung ini. Ini bagus,” ucapnya sembari menunjuk kalung itu.

Lelaki yang dipanggil Lucas ikut melihat. Memang benar kalung itu sangat bagus. Ia juga tertarik dengan kalung itu. Lalu, ia menyuruh penjaga toko untuk mengambilkannya. Setelah dilihat dari dekat, kalung itu memang sangat bagus. Ia langsung setuju untuk membelinya.

Petugas toko langsung mengemas kalung itu dan menuliskan kwitansi. Lucas membayarnya dengan kartu kredit miliknya. Selesai mencari kado, ia mengajak Natasya untuk pergi ke restoran jepang.

“Mau makan apa?” tanyanya pada gadis yang sedang melihat buku menu di restoran itu.

“Samain aja.”

“Minumnya lemon tea?”

Gadis itu menganggukkan kepala seraya setuju.

Lucas memanggil pelayan. Pelayan pun datang dan mencatat pesanan mereka. Lalu, pelayan pergi untuk menyiapkan pesanan keduanya.

Sambil menunggu, ia mengajak mantannya untuk berbincang.

“Acha,” panggilnya.

Natasya menolehkan ke arah sang mantan. “Kenapa?”

“Besok mau ke rumah?”

“Dalam rangka?” gadis itu bertanya balik.

“Mama, kan, ulang tahun. Kamu datang, ya?” pinta Lucas.

“Ehm. Liat besok, ya, kalau aku engga sibuk.”

“Kemarin mama bilang katanya kangen sama kamu. Mama nanyain kamu terus, katanya udah lama engga ketemu,” jelas Lucas.

Natasya bingung ingin menanggapi pernyataan lelaki yang ada di depannya. Sebenarnya bisa saja besok ia datang ke rumahnya. Akan tetapi, mengingat hubungan mereka sudah tidak seperti dulu rasanya tidak mungkin untuk datang ke sana. Selagi memikirkan jawaban, tiba-tiba pelayan datang. Ia sangat berterima kasih pada pelayan itu karenanya dirinya tidak susah-susah untuk memikirkan jawaban.

“Makan dulu, Cas,” ajak gadis itu.

“Iya, Cha.”

Setelah keduanya selesai makan, Natasya langsung meminta lelaki bertubuh jangkung itu untuk mengantarnya pulang. Ia sengaja agar tidak terlibat pembicaraan yang lebih jauh lagi.

Dalam arah perjalanan menuju rumah Natasya, di dalam mobil terjadi keheningan. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Selama kurang lebih setengah jam, akhirnya mereka tiba di rumah Natasya.

“Makasih, Cas.” Natasya buru-buru membuka pintu bagian penumpang dan langsung turun dari mobil Lucas.

Saat ingin melangkahkan kaki masuk ke rumah, lengannya dicegah oleh lelaki yang baru saja mengantarnya pulang. Ia menoleh seraya bertanya, “Ada apa?”

Lucas tersenyum memandangnya. “Aku harap kamu besok bisa datang, ya.” Selepas mengucapkan itu, ia langsung masuk kembali ke mobilnya dan menginjak pedal gas. Mobilnya melaju meninggalkan gadis itu yang masih berdiri di sana memandang kepergiannya.

Met With You | Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang