Tiga

226 33 7
                                    

Sinar mentari pagi yang menyilaukan menembus jendela kamar dan membangunkan gadis cantik itu yang tengah tertidur pulas. Matanya mengerjap melihat jam yang ada di kamarnya sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Mau tidak mau ia pun harus bangun dan menjalani aktivitas rutinnya di kampus.

Gadis cantik itu─Natasya─sedang bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Saat ini dirinya tengah menggunakan setelan kemeja panjang bewarna biru dan celana jeans hitam panjang. Setelan Natasya memang sangat simple. Ia selalu menggunakan kemeja daripada blouse-nya. Natasya memoles wajahnya dengan make up agar terlihat lebih segar. Pasalnya menurut Calista, jika dirinya tidak menggunakan lipstick atau blush on akan terlihat sangat pucat seperti orang sakit. Setelah selesai memoles wajah, Natasya mengambil tote bag yang ada di meja belajar, lalu turun ke bawah mengambil sepatu yang ada di rak. Setelah itu, ia mengeluarkan mobil dari garasi dan bersiap pergi ke kampus.

Selama perjalanan Natasya asik melihat kendaraan yang berlalu lalang sambil mendengarkan lagu milik IU yang berjudul Good Day dari radio di mobilnya. Bahkan Natasya ikut bersenandung ria mengikuti alunan lagu yang diputar. Suasana hati Natasya sudah membaik setelah tiga hari kemarin ia sibuk menenangkan hatinya. Selama kurang lebih 45 menit di perjalanan, Natasya pun tiba di kampus. Natasya memarkirkan mobil dan langsung bergegas menuju ruang kelas.

Hari ini Natasya disibukkan dengan dua jadwal praktikum yang membuatnya lebih banyak menghabiskan waktu di laboratorium. Jam pertama diisi dengan praktikum Farmakognosi yang berisi tentang mengidentifikasi dua campuran sediaan simplisia kering dan akan diperiksa melalui mikroskop. Natasya terus memutar-mutar bagian makrometer─untuk menaik dan menurukan tabung mikroskop dengan cepat─dan mikrometer─kebalikan dari makrometer. Saat dirasa sudah pas dan menemukan hasil yang sesuai dengan aturan dalam buku pengantar, Natasya mengambil gambar dengan ponselnya. Setelah berkutat selama satu setengah jam, praktikum yang dilakukan pun selesai. Sejujurnya Natasya kesal dengan mata kuliah praktikum ini karena memakan waktu yang relatif lama dan membuat matanya menjadi pusing akibat melihat secara terus-terusan ke lensa mikroskop.

Selesai praktikum, Natasya menyempatkan ke kantin fakultas untuk mengisi perut yang sudah meronta-ronta minta diisikan makanan. Natasya memesan semangkok bakso dan segelas es teh manis. Di kantin pun Natasya tidak sendiri, melainkan ditemani oleh teman yang agak dekat, Hana namanya. Mereka makan sambil membicarakan masalah praktikum yang tadi selesai dilaksanakan. Selama kurang lebih dua puluh menit mereka menghabiskan makanannya. Setelah itu, mereka kembali ke laboratorium kedua untuk melanjutkan praktikum Kimia Farmasi.

Praktikum ini membuat Natasya sangat senang karena menguji senyawa obat dari masing-masing golongan obat. Untuk hari ini materi yang akan diidentifikasi adalah golongan antibiotik. Sampel yang diberikan oleh dosen ada empat macam obat; amoksilin, ampisilin, kloramfenikol, dan tetrasiklin. Natasya terus mengidentifikasi cairan yang dimasukkan ke dalam obat tersebut dan mencatat hasilnya untuk dibuat laporan. Tak lupa Natasya juga mengambil gambar hasil praktikum—dari sebelum dan sesudah dilakukan pengujian—untuk membuat laporan. Selama hampir satu jam praktikum ini dilaksanakan akhirnya selesai. Natasya merasa waktunya masih tersisa, ia memutuskan untuk mendatangi Calista di fakultasnya.

Sesampainya di fakultas manajemen, Natasya langsung ke kantin. Sebelumnya Natasya sudah menghubungi Calista terlebih dahulu, dan Calista sedang berada di kantin. Natasya mengedarkan pandangan mencari sosok sahabat yang berambut pirang. Natasya melihatnya, lalu bergegas menghampiri Calista yang ada di pojok sana.

Natasya datang dan langsung mengejutkan Calista. “Dorrr!”

Calista yang tengah menggerogoti paha ayam langsung tersedak dan buru-buru mengambil air yang ada di depannya.

Natasya merasa tidak enak dengan Calista, ia pun meminta maaf. “Eh, sorry, Cal. Sumpah gue engga sengaja bikin lo ke selek gini,” ucapnya dengan nada bersalah.

Met With You | Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang