Empat

185 30 14
                                    

Yeay! Double up!

Hari ini sinar matahari begitu terik. Calista sudah mempunyai janji untuk makan siang bersama dengan teman lelakinya─Jeffrey Pradipta. Kemarin Jeffrey sudah berjanji untuk mentraktirnya di café depan kampus. Dipikir-pikir jarang sekali Jeffrey mau mentraktirnya. Calista pun tidak ingin melewatkan traktiran dari Jeffrey dan ia langsung saja mengiyakan.

Calista tiba lebih dulu dari Jeffrey. Meskipun fakultas mereka sama, tetapi jadwal kuliah mereka berbeda. Terkadang jika Calista masuk di jadwal pagi, Jeffrey masuk di jadwal siang. Tidak singkron dan membuat mereka menjadi jarang bertemu. Untungnya hari ini jadwal mereka sama dan kebetulan sekali Jeffrey akan mentraktirnya.

Jeffrey datang dari arah pintu masuk, lalu mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru café mencari gadis blasteran Kanada. Matanya tertuju pada gadis yang ada di ujung sana sambil memainkan ponsel. Jeffrey pun menghampiri gadis itu yang tak lain adalah temannya Calista. Jeffrey mendudukkan bokong di atas kursi dan merampas ponsel milik Calista.

Calista terkejut tiba-tiba ponselnya diambil. Ia langsung mendongakkan kepala melihat siapa yang sudah mengambilnya. Calista mendengus kesal setelah tau yang mengambil adalah pria dengan marga Pradipta.

“Dateng tuh, salam dulu, Pak,” ucap Calista dengan wajah yang sedikit kesal.

“Udah,” jawab Jeffrey singkat.

“Kapan?” tanya Calista bingung. Pasalnya dirinya tidak mendengar ada orang yang mengucapkan salam dari tadi.

“Lo aja yang engga denger. Kuping lo, kan, nempel di situ,” ucap Jeffrey sembari menunjuk ponsel milik Calista yang sudah ia letakkan di atas meja.

“Dih, engga jelas.” Calista tidak menanggapi ucapan Jeffrey. “Aduh, gue laper, nih."

“Heleh, engga usah kode-kode,” ujar Jeffrey.

“Makanya dong buru pesenin makanan,” pinta Calista sembari menyengir dengan wajah tanpa dosa.

“Pesen. Nanti gue yang bayar,” suruh Jeffrey pada Calista.

---

Calista sudah memesan semua makanan yang diinginkan. Mumpung dibayarin. Jadi, ia bebas memilih makanan yang ada di menu café. Sambil menunggu makanan datang, Calista masih sibuk dengan ponselnya.

Jeffrey jengah dengan sikap Calista. Ia pun menyindir dengan gumaman, "Sekarang tuh, kalau ngumpul sama temen udah beda vibe-nya. Pada sibuk masing-masing sama urusannya sendiri."

Calista tau jika Jeffrey sedang menyindir dirinya. Ia tidak menggubris sindiran Jeffrey, dan masih sibuk melihat ponsel yang menampilkan foto-foto di Instagram.

Pelayan mengantarkan makanan pesanan milik Jeffrey dan Calista. Tak lupa keduanya mengucapkan "terima kasih" pada sang pelayan.

Calista termenung memikirkan apa yang harus ia makan terlebih dulu. Makanan yang Calista pesan memang lebih banyak porsinya dari pesanan Jeffrey.

Jeffrey bingung kenapa temannya ini tidak kunjung untuk makan? Apakah makanan yang datang tidak sesuai pesanan? Jeffrey pun bersua. "Kok engga dimakan?" tanyanya.

Calista ternsenyum manis. "Gue bingung mau makan yang mana dulu."

Jeffrey sontak menggelengkan kepala heran melihat tingkat temannya.
"Makan aja dulu tuh, nasi sama ayam penyetnya," suruh Jeffrey pada Calista.

"Kok itu dulu? Kenapa?" tanya Calista penasaran. Kenapa Jeffrey menyuruhnya untuk memakan nasi dan ayam penyet lebih dulu?

"Pesenan lo, kan, rata-rata mengandung karbohidrat, nih. Jadi, yang lebih banyak karbohidratnya, kan, nasi. Ya udah nasi aja dulu sama lauknya tuh," jelas Jeffrey sembari menunjuk piring yang berisikan nasi dan ayam penyet.

Met With You | Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang