Esok harinya, semua berjalan seolah tak pernah terjadi apa-apa antara Moonbyul dan Irene. Keduanya memalingkan wajah dan tak berani saling menatap.
"Sampai jumpa!" Yerim melambaikan tangan begitu keluar dari mobil.
"Belajar yang benar, unnie akan memberitahumu apakah nanti unnie bisa menjemput atau tidak."
"Iyaa... unnie tidak perlu memaksakan diri. Jika tidak bisa menjemputku, aku bisa pulang sendiri."
Irene tersenyum dan melambaikan tangannya sebelum Yerim berbalik lalu segera lari ke kelas.
"Ehem, Irene-ssi," Moonbyul tergagap.
Tubuh Irene meremang mendengar panggilan dari Moonbyul. Sekarang hanya ada mereka dengan sopir. Apa yang akan Moonbyul lakukan membuat Irene tak bisa berpikir jernih. Terlebih setelah ciuman mereka semalam.
"Iya, Ketua Moon?"
Moonbyul pindah dari kursi depan dan sekarang duduk di sebelah Irene.
Pikiran Irene semakin tak jelas. Mungkinkah Moonbyul akan menbahas kejadian semalam? Di depan sopirnya?
"Nanti, kita akan bertemu dengan Promotor Song. Kuharap kamu mempelajari seluk beluk dari Music World dan cara kerja menangani konser. Aku ingin kamu membuat kesan yang baik di depan semua orang nanti."
Irene mendesah. Dia merutuki otaknya yang berpikiran buruk.
"Baik, Ketua."
Moonbyul merasa aneh dengan sikap Irene. Sebelumnya, dia tak pernah memanggil Moonbyul dengan sebutan ketua. Dan kenapa hari ini dia bersikap sangat kaku.
"Irene?"
"Iya?"
Kejadian semalam kembali teringat, Moonbyul merasakan sekujur tubuhnya terasa panas. Apalagi saat mengingat ciumannya dengan Irene. Saat bibirnya menikmati bibir Irene yang lembut.
"Uhuk...uhuk... uhuk."
"Ketua Moon, ada apa denganmu?"
Moonbyul terkejut saat tangan Irene sudah berada di bahunya. Dia bergerak mundur hingga menabrak pintu.
"Kenapa?"
"Lupakan!"
"Hm?"
Moonbyul menggeleng. Tatapannya bertemu bibir ranum Irene. Moonbyul menutup matanya, berharap bibir ranum itu menghilang. Namun dia justru teringat saat dia menutup mata untuk mencium Irene. Moonbyul menutup telinganya, dia mengumpat dan merutuki perbuatannya semalam.
Sementara Irene heran dengan sikap Moonbyul yang tak jelas.
-
Setibanya di tempat pertemuan. Moonbyul menjadi orang yang membuka pintu untuk mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
YELLOW [MOONRENE]
Fanfiction⚠️ GXG MAMAVELVET xxxxxx YELLOW adalah perusahaan dibidang event organizer yang dibuat oleh Bae Irene sejak tiga tahun lalu. Perempuan itu menyewa salah satu lantai di gedung milik Moon Byulyi untuk menjadikannya sebagai kantor. Bersama dengan Wendy...