Kelanjutan konser diurus Moonbyul, Wendy dan Wheein. Mereka tampak tak bersemangat selama rapat dan persiapan. Ketidakhadiran Irene membuat suasana kantor menjadi suram.
"Kira-kira, kapan Irene unnie akan kembali?" Wendy dan Wheein menghampiri dan duduk di dekat Moonbyul setelah memberikannya sekaleng minuman berenergi.
"Terimakasih" Moonbyul menerima minumannya, "Aku sendiri tidak tahu kapan Irene-ssi akan kembali."
Wendy meletakkan kepalanya di atas meja, "Jika Irene unnie meninggalkan Yellow tepat setelah Ketua menggantikannya, tanpa mempertimbangkan apapun, aku dengan yakin akan ikut keluar bersama Irene unnie. Tapi sekarang, aku tidak ingin unnie pergi. Aku ingin Irene unnie kembali."
"Aku setuju" Wheein menambahi, "Aku merasa sangat egois karena tidak ingin meninggalkan Yellow dan berharap Irene unnie kembali."
"Kamu tidak egois Wheein," potong Moonbyul, "kalian semua pernah mengatakan padaku, kalau kalian akan ikut keluar jika Irene meninggalkan Yellow. Tapi jika kalian ingin Irene kambali ke Yellow, kalian tidak boleh keluar" Moonbyul menyentuh tangan Wheein, "Aku akan membawa Irene kembali ke Yellow, karena selama ini, aku tidak pernah memiliki Yellow."
"Apa maksud Ketua?"
Moonbyul menarik nafas dalam-dalam sebelum mulai menjelaskan.
"Sebenarnya, Yellow masih milik Irene. Aku memang memberi Irene uang dengan alasan untuk membeli Yellow, tapi aku tidak pernah mengurus surat pindah tangan atau pun membuat akta jual beli. Aku membohongi kalian semua" kepalanya tertunduk, "Maafkan aku."
"Tapi kenapa Ketua? Atau... bagaimana aku harus memanggil anda sekarang?" tanya Wheein.
Mereka berdua tidak menyangka Moonbyul akan berbohong seperti ini. Dia sendiri yang bilang kalau tidak ingin orang mendekatinya karena uang. Tapi sekarang dia sendiri yang mendekati orang lain dengan uangnya.
"Dihari pertama kepulanganku ke Korea, aku melihat seseorang berjalan ke rooftop. Dia membawa segelas kopi dengan wajah sedihnya. Aku tidak tahu apa yang dia alami sampai dia terlihat sesedih itu, tapi saat itu, hatiku ingin sekali membuatnya tersenyum" Moonbyul menatap Wheein dan Wendy bergantian, "Itulah kali pertama aku bertemu dengan Irene."
-
Flashback
Moonbyul melangkah dengan tergesa. Hatinya sangat senang begitu tahu siapa wanita yang dia lihat kemarin malam. Dan semakin tak sabar untuk bertemu dengannya setelah tahu kalau perjanjian sewa mereka hampir jatuh tempo.
Dia mendatangi Yellow dengan perasaan was-was. Bagaimana jika Moonbyul terlalu berlebihan ketika bertemu dengan Irene nanti.
"Selamat siang, selamat datang di Yellow Event Organizer, ada yang bisa kami bantu?" Wheein segera berdiri untuk menyapa.
Tengkuk Moonbyul tiba-tiba terasa gatal, dia terlihat salah tingkah meski berhasil mengendalikan gerak tubuhnya.
"Ti-tidak, kalian tidak perlu repot-repot, maksudku, aku tidak butuh bantuan kalian" dia melipat bibirnya, "Maksudku adalah, aku pemilik gedung ini, aku hanya datang untuk melihat-lihat" dia lalu tersenyum. Lega rasanya setelah berhasil bersikap normal.
"Lanjutkan pekerjaan kalian, aku permisi" dia berjalan keluar setelah tak melihat Irene di kantor tersebut.
Setelahnya Moonbyul turun ke cafe Seulgi. Dia kembali menyapa Seulgi dan semua karyawannya dengan ramah. Meski sebenarnya Moonbyul hanya ingin mencari Irene di cafe tersebut.
Dan saat akan kembali ke rumahnya, ponselnya tiba-tiba berdering. Panggilan dari Nyonya Jang, orang yang dipercaya Moonbyul sebagai perantara sewa bangunannya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
YELLOW [MOONRENE]
Fanfiction⚠️ GXG MAMAVELVET xxxxxx YELLOW adalah perusahaan dibidang event organizer yang dibuat oleh Bae Irene sejak tiga tahun lalu. Perempuan itu menyewa salah satu lantai di gedung milik Moon Byulyi untuk menjadikannya sebagai kantor. Bersama dengan Wendy...