YELLOW : 36. Justice is Finally Revealed

493 47 11
                                    

Setelah mengantar Irene pulang, kini Seulgi menaiki tangga untuk menemui Moonbyul di rumahnya. Beberapa kali dia menekan bel tapi pintu belum juga terbuka.

"Seulgi-ssi, ada apa?" Moonbyul menengok dari rooftop. Dan Seulgi segera naik menyusulnya.

"Dasar kurang ajar!" Seulgi mendaratkan pukulan tepat di pipi kiri Moonbyul, "Apa maksudmu menyuruhku tidak menyerah dan terus memperjuangkan perasaanku? Apa maksudmu mendekatkanku pada Irene? Kenapa kau bersikap seperti ini pada kita?! Dasar berengsek!" beberap pukulan mendarat di tubuh Moonbyul tanpa perlawanan.

"Ada apa?" tanya Moonbyul dengan wajah membiru dan bibir yang berdarah.

"Ada apa?" Seulgi menyeringai, "Irene menyukaimu, kau masih bertanya ada apa padaku?! Apa kau sengaja melakukannya? Kau membuat Irene menyukaimu hanya untuk meninggalkannya seperti ini?! Irene sangat terluka karenamu, apa sekarang kau senang?! Kau puas dengan perbuatanmu?!" Seulgi berteriak dan terus memukul Moonbyul hingga kehabisan tenaga.

Tubuh Moonbyul ambruk, "Aku juga terluka" air matanya mengalir, "Lalu menurutmu apa yang harus kulakukan?"

Sikap Moonbyul membuat Seulgi terkejut. Dia berhenti memukuli Moonbyul dan memilih untuk ikut duduk di lantai bersamanya.

"Apa maksudmu?"

"Aku senang karena Irene menyukaiku, tapi aku tidak bisa membuatnya bahagia. Seperti yang sudah kukatakan padamu, aku hanya akan membuat Irene terluka. Bahkan sekarang, aku sudah membuat Irene terluka. Lalu aku harus bagaimana? Apa menurutmu aku pantas bersama Irene?"

Seulgi mendecih, "Kau benar-benar pengecut Moonbyul. Kau tak pantas mendapatkan Irene. Bukan karena kau tak bisa membahagiakan Irene, tapi karena kau meragukan cintamu pada Irene. Jika kau benar-benar mencintainya, maka seharusnya kau berjuang untuk menghapus pikiran burukmu, bukan tenggelam bersamanya" Seulgi mencoba berdiri lalu meninggalkan Moonbyul.

"Aku membohongi Irene tentang Yellow."

Langkah Seulgi terhanti. Tangannya sudah mengepal siap memberi pukulan tambahan. Tapi untuk sekarang, dia masih menunggu kelanjutan dari Moonbyul.

"Saat tahu Yellow bangkrut, satu-satunya hal yang terpikirkan di otakku adalah memberi Irene uang. Karena itu aku membohongi Irene dengan mengaku membeli Yellow. Kupikir semua akan berjalan dengan lancar, tapi ternyata tidak. Irene tahu semuanya lalu marah padaku. Sekarang dia memilih meninggalkan Yellow" Moonbyul mendesah putus asa, "Bisakah kamu membantuku?"

Seulgi beralih menatap Moonbyul, "Aku tidak sudi membantumu" tatapannya tajam, "Kau pikir semua masalah akan selesai dengan uang? Dan sekarang bagaimana rasanya ketika uang justru membuatmu jatuh kedalam masalah? Kau meminta bantuanku? Tidak akan. Mulai sekarang aku tidak akan mendengarkanmu. Urus hidupmu. Jangan ganggu Irene. Dia menderita karenamu. Kau tahu?"

"Ini akan jadi permintaan terakhirku. Lalu aku akan pergi dari Irene."

"Omong kosong. Kau mencintainya, tapi justru melukainya. Kau menolak untuk bersamanya, tapi sampai sekarang tak bisa melepasnya."

"Aku berjanji, Seulgi" Moonbyul menatap sungguh-sungguh, "Aku sudah sangat lelah. Ini akan jadi kali terakhir aku berhubungan dengan Irene. Ini akan jadi kali terakhir aku meminta bantuan padamu, setelah itu, aku akan meninggalkan kalian. Bahagialah bersama Irene."

YELLOW [MOONRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang