hallo haii~
silahkan vote, komen and share cerita ini ke teman-temanmu yaa ! terimakasih ^^____________________
Bukan seberapa lama kita kenal, tapi seberapa nyaman kita ada di dekat lo.
—Logan Rajendra.
***
"Besok, lo bakal diuji buat jadi inti Junithy."
Axeila terkejut, nyaris saja ia menyemburkan air yang diminumnya andai saja tadi ia tidak langsung meneguk habis air mineral kemasan cup itu. Seketika ia menyesal, harusnya tadi Logan menjadi sasaran semburan mautnya.
Tersadar dari lamunannya, gadis itu mendelik kemudian menggeleng.
"NGGAK MAU!"
Mendengar pekikannya yang cukup kencang membuat keenam pemuda yang berada di sana menatapnya tidak mengerti.
"Kenapa nggak mau?" tanya Bryan.
"Ya ... Nggak mau aja. Lagian Junithy itu geng serem, ngapain nguji gue jadi anggota inti."
"Geng serem palelu!" Rangga menonyor pelan kening gadis yang berada di sampingnya ini.
Axeila mengusap pelan keningnya, "Pokoknya gue nggak mau!" Kekeuhnya.
Mendengar itu William berdecak. "Kalau lo nggak mau, bagus. Gue tau dari awal lo cuma bisa nyusahin doang. Kalau gitu, lo bisa pergi dari markas Junithy dan anggap aja lo nggak pernah kesini."
Ucapan pedasnya disambut delikan dari tiga pemuda yang berada di sana, beda dengan Axeila yang mengangguk, mengiyakan.
"Gue emang cuma bisa nyusahin, dan bagus kalau lo nyadar. Gue bakal pergi, dan anggap aja kita nggak pernah kenal," ujarnya enteng, meraih tas ranselnya kemudian bangkit dari duduknya.
"XEILA!" Logan berteriak memanggil Axeila agar tidak pergi, tapi gadis itu sudah terlanjur melangkahkan kakinya meninggalkan markas.
Logan berdiri, menatap tajam William yang terdiam dengan wajah datarnya. "Bajingan lo, Wil!" desisnya sembari mengacungkan jari tengah pada William, Logan berlari menyusul Axeila.
Devian menghela napas panjang, melirik William yang tampak masa bodo.
"Nggak seharusnya lo bicara kayak tadi," ujar Devian dingin.
William yang mendengarnya menaikkan sebelah alisnya, kemudian terkekeh sinis. "Oh, jadi sekarang lo belain cewek itu? Suka lo sama dia?" tanyanya ketus.
"Kalimat lo keterlaluan. Mau gimana pun, Axeila itu cewek. Lo udah ngelanggar aturan penting Junithy, Wil."
William tak menjawab, kembali menyibukkan diri dengan ponselnya. Melihat itu, Rangga dan Bryan dengan cepat berdiri kemudian menatap Alden yang bermain ponsel tanpa peduli sekitarnya.
"Al, gue sama Bryan mau keluar. Sumpek banget hawanya, heran." Setelah mengucapkan itu, Rangga keluar disusul oleh Bryan. Niat keduanya untuk mengikuti Logan guna menyusul Axeila.
"Kemana sih tu bocil? Cepet banget ngilangnya," keluh Logan dengan napas terengah saat tak menemukan jejak Axeila di mana pun.
Rangga dan Bryan yang berdiri di belakangnya tampak saling pandang kemudian menaikkan bahu secara bersamaan.
"Terbang kali," celetuk Rangga asal.
Tuk
"Aduh anjing! Siapa nih? Iseng banget ngelemparin orang," dumel Rangga saat merasakan sebuah benda keras mengenai kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENILA
Teen FictionMenjadi ratu dari geng Juniper Thyme tak membuat hidup Axeila tenang. Justru, ia kini kembali diingatkan oleh kejadian tiga tahun silam dimana ia harus merasakan pahitnya kehilangan. Berhadapan dengan tiga geng motor yang terkenal, tidak termasuk da...