14. Belum Usai

195 41 5
                                    

hayyiee ! ayo ramaikan vote and komennyaa 😭 abis baca tekan bintang ngga susah kok, apalagi kalau komen kan hehe.

leggoo !

___________________________

Selama apapun waktu berlalu, kehilangan sosok terbaik merupakan luka paling menyakitkan. Jika dapat sembuh pun, bekasnya tidak akan pernah bisa hilang.

ㅡ Axeila Ivy Hawthorn.

***


Saat ini ketujuh inti Junithy sedang berada di markas khusus, Axeila juga sudah mengatakan bahwa Geovano sudah diperbolehkan kembali ke rumah dengan kondisi yang membaik.

"Lo pada tau nggak?"

"Pertanyaan lo kayak pembuka sesi pergibahan, Ngga."

Rangga nyengir mendengar ucapan Axeila, lantas meluruskan kakinya sembari menatap sahabat-sahabatnya dengan serius. "Gue denger kabar kalau Avegro balik dari masa hiatus!" serunya.

Keheningan melanda sementara waktu, masing-masing dari mereka tampak mencerna ucapan dari Rangga.

"Avegro?"

Spontan Rangga memukul keras kepala Logan. "MASA LO LUPA ANJING?!" pekik pemuda bersurai gondrong itu tepat di telinga Logan.

"Avegro yang ketuanya si Seviro?" tanya William dengan santai, melirik ke arah Axeila yang bungkam.

"Nah, iya! Seviro siapa ya kepanjangannya? Gue lupa, soalnya tu anak namanya panjang bener mana susah lagi," ujar Rangga panjang lebar.

Axeila makin terdiam mendengar nama yang disebutkan, mendadak tubuhnya gemetar, kejadian lampau terputar jelas di memorinya.

"Xei? Lo kenapa?"

Gadis bersurai coklat terang itu tersentak, lantas menggeleng cepat. Ia dapat melihat enam pemuda menatapnya kebingungan.

"G-gue ... gue baik-baik aja." Axeila tersenyum kecil kemudian. "Gue ke belakang sebentar," pamitnya.

Setelah mendapat anggukan dari enam pemuda yang berstatus sebagai inti Junithy, Axeila dengan cepat melangkahkan kakinya menuju taman belakang markas, kakinya sontak melemas dengan bahu bergetar.

"Seviro ... kenapa nama lo harus gue denger lagi?" cicitnya sambil memukul pelan dada kirinya yang sesak.

"Gara-gara lo dan Avegro sialan itu ... hidup gue jadi berantakan. Kenapa lo harus balik lagi? Padahal gue berharap lo mati!" desisnya.

Axeila tidak menyadari bahwa sedari tadi ada sosok yang mengikutinya, memantau gerak-geriknya yang mencurigakan membuat sosok itu ikut mendengarkan gumaman dari Axeila. Ratu Junithy itu terlihat sangat tertekan saat ini.

"Ada hubungan apa lo sama Seviro?"

Axeila tersentak untuk yang kedua kalinya, mata bulatnya melebar melihat siapa sosok di hadapannya kini.

"G-gue ...."

"Gue pikir lo nggak tau siapa Seviro, tapi kayaknya lo kenal deket sama dia."

Axeila bungkam, pusing mendera kepalanya, sekuat tenaga ia menahan untuk tidak menangis ... tidak di depan pemuda ini.

"Lo denger omongan gue barusan?"

Ketua Junithy itu mengangguk, mengambil posisi duduk tepat di samping Axeila.

"Apa ini ada hubungannya sama tiga tahun lalu?"

"HAH?" Axeila menutup mulutnya setelah memekik cukup keras. Tidak menyangka bahwa Alden mengetahui kejadian tiga tahun lalu.

DENILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang