04. Pengujian

309 59 4
                                    

hayyiee ! ayo ramaikan vote and komennyaa 😭 abis baca teken bintang ngga susah kok, apalagi kalau komen kan hehe.

leggoo !

_________________________

Jika tidak bisa menjadi berguna, maka setidaknya jangan menjadi beban.

—KimTata884.

***

"NGAPAIN LO DISINI HA?"

Logan mengusap telinganya yang mendadak sakit mendengar teriakan maha dahsyat dari seorang Axeila, setelah selesai dengan telinganya, pemuda itu turun dari jok motor dan melangkah mendekati Axeila yang masih memasang wajah bingungnya.

"Lo masih muda udah pikun, ya? Lupa kalau gue yang jemput lo hari ini?" tanyanya dengan nada jahil.

Axeila menggerutu, ingat akan perjanjian yang mereka buat semalam.

"Bangsat lo, Gan!"

"Heh mulutnya!"

Logan menarik pelan tangan Axeila menuju motornya, memberikan gadis itu sebuah helmet kemudian menyuruhnya naik.

"Pulang sekolah langsung ke markas! Nggak ada acara kabur-kaburan!" seru Logan seraya melajukan motornya membelah jalanan yang masih lumayan sepi.

"Ngotot banget sih lo anjir! Gue udah bilang kalau gue itu beban, ngeyel banget," ujarnya yang diakhiri dengan gumaman.

"Gue nggak mau lo direndahin sama William, Xei. Buktiin ke dia kalau lo bisa!"

"Bisa jadi beban maksud lo?"

Spontan Logan menaikkan gas motornya membuat Axeila yang duduk di jok paling ujung nyaris saja terjatuh apabila cewek itu tidak mencengkram erat jaket kulit milik Logan.

"BANGSAT LO GAN !"

Tangan kirinya memukul keras tempurung helmet milik Logan.

"Mampus lo setan!" desis Axeila kala mendengar ringisan dari Logan.

"Tidak berperikeloganan lo, Xei."

Logan melajukan motornya dengan cepat menuju sekolah, membiarkan Axeila yang terbahak melihat penderitaan dirinya.

***

Sepanjang koridor sekolah Axeila mengerucutkan bibirnya, menggerutu tidak jelas serta menatap sinis siapa saja yang menyapanya. Dirinya saat ini sedang berada dalam mood yang kurang bagus.

"Acey!"

"Apa?"

Seorang gadis berparas ayu mendekati Axeila, tersenyum lebar seraya mengapit lengan gadis bersurai sebahu itu dengan riang.

"Ayo ikut ke kantin bareng Jeje!" serunya dengan nada yang menggemaskan.

Axeila ingin menolak, tapi tidak ada alasan untuk ia menolak ajakan gadis disampingnya ini.

"Ck, yaudah ayo!"

"Eh, bentar! Jeje mau panggil Rei dulu."

Setelah berujar demikian, gadis bernama lengkap Flowries Jenina atau yang biasa dipanggil Jeje itu berlari kencang menuju kelas IPS 2 guna mencari gadis lainnya yang bernama Reina Vanessa.

DENILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang