17. Korban Avegro

138 28 2
                                    

heyyo guys ! sebelum baca chapter ini jangan lupa vote, spam komen, and share DENILA ke temen-temen kalian, yaa? semakin banyak vote maka semakin cepat aku update :D

anw, jangan lupa liat alternative universenya DENILA di instagram @k.tata08_ yaa ! like, comment and share jangan lupaa. thankiess ^^

Melupakan sosoknya memang mudah, hanya saja melupakan kenangannya yang susah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melupakan sosoknya memang mudah, hanya saja melupakan kenangannya yang susah.
ㅡ Axeila Ivy Hawthorn.

***

Setelah mendapat kabar dari Fardan Algarex yang merupakan salah satu anggota inti Tygres bahwa Bryan sedang berada di apartemennya akibat dikeroyok oleh geng Avegro, kini Axeila dan lima inti Junithy lainnya datang ke apartemen Fardan guna menjemput Bryan sekaligus meminta penjelasan.

"Ini bener apartnya?" tanya Axeila sambil melirik Logan.

Pemuda berhoodie hitam itu mengangguk yakin. "Iya. Sesuai lokasi yang dikasih sama Fardan, ini apartemennya," jelasnya.

Axeila mengangguk singkat, apartemen ini beda dengan yang terakhir kali ia kunjungi tiga tahun lalu.

"Ya udah, ayo masuk!" seru Rangga. Pemuda dengan jaket denim yang membalut tubuhnya itu memimpin jalan, disusul oleh William dan Devian.

"Ayo, Xei!"

Axeila mengangguk kemudian mengibaskan tangannya, menyuruh Logan untuk pergi duluan. "Gue nyusul."

Melihat Logan yang masuk ke gedung apartemen, Axeila menatap Alden yang terdiam. "Lo kenapa nggak masuk?" tanyanya.

"Duluan aja."

Aneh. Kenapa mereka terasa begitu asing? Padahal sebelumnya Alden terlihat hangat saat bersamanya. Axeila menggelengkan kepalanya, merasa pemikirannya begitu random. Bukankah mereka memang orang asing? Kenapa juga ia harus memikirkan itu.

"Kenapa?"

"Hah?"

Bukannya menjawab pertanyaan Alden, Axeila malah termenung dengan bibir setengah terbuka.

"Lo kenapa?"

"Gue? Gue nggak apa-apa," jawab Axeila dengan canggung. Ia tersenyum kaku sebelum berlari ke dalam gedung apartemen.

Melihat kepergian Axeila yang seperti orang salah tingkah membuat Alden menarik salah satu sudut bibirnya. Dengan langkah santai pemuda itu masuk ke dalam gedung dan menyusul langkah Axeila, kini mereka berjalan sejajar.

"Kenapa lo yakin Bryan ada di tempatnya Fardan?" tanya Alden tiba-tiba.

Axeila tersentak, ia memalingkan wajah dengan gugup dan semua itu tak luput dari pandangan ketua dari Junithy. "G-gue cuma ngerasa kalau itu semua bener," gumamnya.

DENILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang