•25

2.9K 287 22
                                    

Gulf dan Mew kembali, menghampiri Fa yang masih duduk di kursi kemudi. Wajah pria itu terlihat sedikit tegang.


"Fa, kenapa tidak masuk?" tanya Gulf.

"Saya tidak suka dengan bau rumah sakit, makanya saya menunggu diluar saja." sahut Fa.

"Oh iya, Fa. Kita langsung pulang saja, tidak usah kembali ke kantor." titah Mew.

Fa tau ia telah lancang untuk memotret identitas masa lalu Gulf, tapi sekarang ia tau kenapa Gulf menutupi nama aslinya, itu karena memang seharusnya identitas lama itu tak terungkap apalagi sampai diketahui oleh Rico. Bagaimana mungkin kebetulan semacam ini bisa terjadi?

***

Fa buru-buru masuk kedalam kamarnya dan membuka berangkas besar di sudut ruangan, mencari dokumen yang terlihat sedikit usang. Map berwarna coklat itu di buka dengan kasar oleh Fa, laki-laki paruh baya itu terduduk lemah diatas dinginnya ubin ketika melihat bukti bahwa ingatannya tidak salah.

"Gulf Kanawut? Bagaimana mungkin?" lirih Fa.

Tangan laki-laki itu menggenggam flashdisk dengan erat, benda sialan!

"Aku tidak pernah mengira bahwa kebetulan seperti ini akan terjadi." gumam Fa, laki-laki itu terlihat cemas dan tertekan.

Tok tok tok

Suara ketukan bahkan mampu membuatnya gelagapan sekarang, Fa segera memasukkan dokumennya kembali kedalam brangkas dan segera mengunci kembali benda itu.

Fa kemudian merapikan jasnya dan segera membuka pintu kamarnya, ketukan oleh Sinta.

"Nyonya?" sapa Fa.

"Bagaimana? Apa janinnya laki-laki atau perempuan?" tanya Sinta.

Fa menggeleng, "saya tidak tahu nyonya, mereka belum memberitahu saya. Sepertinya mereka akan segera mengumumkannya," sahut Fa.

Sinta memberikan tatapan meremehkan pada Fa lalu meninggalkan laki-laki itu, Fa kembali larut dalam kepanikan, bagaimana jika Rico mengetahui identitas Gulf yang sebenarnya?

Fa memijit keningnya, tak mungkin ia memberitahu Gulf yang sebenarnya, dan ia tak mungkin memberitahu Mew, bagaimana Mew bisa menghadapi ini?

Fa kembali mengeluarkan smartphone-nya, menatap foto kartu identitas siswa milik Gulf dengan tatapan tanpa harapan. Kebahagiaan Mew baru saja akan memuncak, kenapa kebenaran baru terungkap?

Fa tertunduk, mengingat semua kejadian di masa lalu. Pantas ia selalu merasa iba ketika melihat sosok Gulf, ternyata ia adalah putra tunggal keluarga Kanawut. Anak yang malang.

Kecelakaan beberapa tahun silam, yang menewaskan kedua orangtuanya tepat di hari ulangtahunnya. Gulf menangis dengan raungannya didepan ruang ICU, Fa menyaksikan kejadian itu dari kejauhan. Remaja SMA yang super manja harus menerima takdir yang begitu berat, tanpa bisa meraih sedikit saja keadilan.

Fa masih ingat ketika Rico memintanya untuk mencaritahu siapa orang yang ditabrak Mew, tapi Fa dengan ringan tangan menyerahkan identitas korban. Senyum miring terukir di wajah Rico, "rupanya pemilik perusahaan tetangga?" gumamnya.

"Kalau begitu kita tidak perlu repot-repot mengerahkan banyak usaha untuk menjatuhkan perusahaan itu, kesalahan yang bagus Mew." ucap Rico.

Rico tidak menginginkan siapapun mengalahkan perusahaannya, saat itu nama Kanawut naik daun karena saham mereka terus melonjak. Terbesit di benak Rico untuk memikirkan hal curang demi menjatuhkan nama perusahaan itu. Tapi Mew sudah mendahului langkahnya dengan ketidaksengajaan yang menguntungkan.

IGNITITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang