•43

2.7K 268 34
                                    

Untuk kesekian kalinya Mew mendapati sosok Gulf yang manis saat ia pertama kali membuka mata di pagi hari, ini adalah kebahagiaan sederhana yang tak ada tandingannya bagi Mew. Tak akan dapat tergantikan oleh apapun dimuka bumi ini.


Sejenak Mew menatap dan mengusap lembut perut Gulf, "hanya beberapa bulan lagi dan kita akan berjumpa. Siapkan sapaan terbaik untuk Daddy kalian yang tampan dan mempesona ini!" bisik Mew dengan senyuman diwajahnya.

Mew beralih mengecup kening, hidung, dan bibir Gulf. Membuat pria manis itu terbangun.

Mew segera memejamkan matanya dan kembali memeluk Gulf, berpura-pura bahwa dirinya masih tidur agar Gulf tidak bisa memarahinya.

Gulf tak akan terkecoh dengan tipu daya Mew lagi, Mew sudah melakukan kecurangan pagi hari selama berkali-kali. Gulf sengaja tak bergerak, ia hanya menatap Mew dengan tatapan tajam.

Mew berniat mengintip apakah Gulf masih tidur dan mengabaikannya atau tidak. Tapi Mew malah terperanjat saat mendapati Gulf yang menatapnya dengan tatapan tajam, tipuan Mew menjadi boomerang untuk dirinya sendiri.

Mew tertawa puas tanpa rasa bersalah setelah membangunkan Gulf, Gulf yang merasa kesal langsung menggigit tangan Mew tanpa izin dan Mew tak bisa melawan.

"Aw! Gulf!" pekik Mew. Pria itu meringis kesakitan setelah Gulf meluapkan kekesalannya.

"Kenapa menggigit?" keluh Mew.

Gulf memasang wajah cemberut, "jika membangunkan aku lagi, lain kali aku akan menggigit tanganmu sampai berdarah!" ketus Gulf.

"Kenapa kau jadi menyeramkan?" tanya Mew seolah ketakutan.

Gulf mendekatkan wajahnya kearah Mew, "aku bisa menggigit hidungmu sampai lepas!" ancam Gulf.

Mew membulatkan matanya, ucapan Gulf membuatnya merinding.

"Takut ...." rengek Mew seraya memeluk Gulf.

Gulf tertawa. Jika diselimuti keharmonisan seperti ini, siapa yang tak betah?

Sekarang mereka harus bersiap untuk kehadiran dua jiwa baru, kebahagiaan mereka akan bertambah berlipat-lipat ganda. Foto yang terpajang indah di dinding kamar itu, akan segera di ganti. Tak hanya Mew dan Gulf, tapi akan ada Alex dan Tasha juga.

"Gulf, ayo pergi sarapan!" Mew memeluk lengan Gulf dengan erat.

Gulf menggeleng, "tidak ingin sarapan!"

"Kenapa?" Mew menatap Gulf, biasanya Gulf adalah yang paling semangat dalam urusan sarapan.

Gulf mengubah posisi, "Mew, ayo jalan-jalan!" ajak Gulf.

Mew menyusul Gulf untuk bangkit, "kemana? Sarapan dulu! Lalu aku akan minta Fa untuk memanaskan mobil."

Gulf kembali memasang wajah cemberut, "tidak ingin naik mobil, jalan kaki saja!"

"Jalan kaki kemana? Taman ayah?"

"Di jalanan depan gerbang, ayo Mew!" keluh Gulf.

"Iya, tapi sarapan dulu!" ujar Mew.

"Sarapan di jalan saja!" ucap Gulf tanpa dosa.

Mew memijit keningnya sejenak, "tidak ada tempat makan didepan jalan Gulf. Kecuali kita naik mobil dan pergi ke restoran."

"Bawa makanan dari rumah saja!" ucap Gulf yang masih berusaha meyakinkan Mew.

"Bagaimana kalau kita sarapan saja dulu? Setelah itu kita akan pergi ke tempat yang Gulf mau."

IGNITITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang