•23

3K 296 26
                                    

"Aku hamil!" Sinta menunjukkan testpack tepat dihadapan Rico yang asik memainkan smartphone-nya, laki-laki itu hanya melirik benda didepannya sejenak dan tak menghiraukan istrinya.


"Apa kau tidak mendengarku?!" Sinta berdecak kesal, kini tangannya terlipat di dada.

"Aku dengar, lalu aku harus apa? Membuat pesta? Mengumumkan pada dunia bahwa Sinta, istri dari Rico Suppasit, salah satu menantu keluarga Suppasit telah mengandung! Iya? Kau ingin aku melakukannya? Baik! Akan ku panggil semua wartawan yang ada, kau ingin diundang di acara televisi apa? Hm?"

Sinta tak habis pikir dengan sikap suaminya, pria yang sama sekali tidak punya ambisi. Baiklah, Rico memang seperti itu, lalu Sinta bisa apa? Rico memang tak pernah mencintai Sinta sejak awal.

Rico memiliki saudara kembar, laki-laki. Wanita yang sangat ia cintai akhirnya menikah dengan kembarannya, itulah kenapa Rico mulai menerima apapun yang diputuskan ayah mereka. Ia merasa bahwa ia tak berhak mengatur jalan hidupnya sendiri setelah harus menerima kenyataan bahwa Lila, gadis yang dicintainya, harus menikah dengan saudara kembarnya, Rio Suppasit.

Ayah Rico mulai mengumumkan pada mereka bahwa harta warisan akan di berikan kepada anaknya yang bisa menghasilkan cucu laki-laki, tak peduli seburuk atau sebagus apapun kemampuan mereka, selama bisa menghasilkan anak laki-laki maka akan menjadi pewaris, siapa cepat ia dapat.

Rico tak pernah mengharapkan warisan, ia bahkan tidak punya siapapun untuk dinikahi, bagaiman ia bisa bersaing dengan Rio untuk memiliki seorang putra? Sekalipun ia jauh lebih pintar daripada Rio.

Ayah mereka akhirnya menjodohkan Rico dengan Sinta, tanpa penolakan atau persetujuan, Rico menikahi wanita yang gila dalam urusan harta. Rico sudah cukup muak dengan tradisi perjodohan dalam keluarga mereka, jika saja mereka menanyakan lebih dulu bagaimana perasaan putra-putra mereka. Mustahil, mereka bahkan tidak memanusiakan anak perempuan yang lahir di keluarga mereka. Karena itulah Tuhan mengutuk mereka karena ibu Rico hanya mampu melahirkan sekali seukur hidup, bayi kembar yang semuanya laki-laki.

Sinta berhasil mengandung, tentu saja dengan tujuan utamanya untuk hidup nyaman dengan menguasai harta Suppasit. Tapi siapa sangka, saat kandungannya mengijak usia lima bulan, Lila juga mengandung. Nasib buruknya adalah Sinta tau bahwa bayi yang dikandungnya bukan bayi laki-laki tapi bayi perempuan.

Rico tak pernah perduli tentang Sinta, sehingga Sinta dapat dengan mudah menutupi kebenaran pasal bayinya. Masa bodoh bagaimana akhirnya, yang penting bayi ini lahir dengan selamat dulu, hasil USG bisa saja salah kan? Sinta meninggalkan rumahnya dan Rico dengan alasan ingin mengunjungi mertuanya, Fa yang merupakan orang kepercayaan Rico diminta untuk mengantar Sinta, sayangnya saat dijalan Sinta mengalami kontraksi yang menyebabkan pendarahan hebat. Ia memang tak menginginkan bayi perempuan, tapi akan lebih buruk jika sampai bayi itu mati.

Sinta menelpon Ria dan segera meminta Fa untuk menuju rumah sakit, bayinya tidak bisa diselamatkan karena pertolongan yang terlambat.

Sebuah kebohongan baru dimulai ketika dirumah sakit itu terdapat pasien yang tidak di bisa keluar dari rumah sakit karena administrasi nya belum diselesaikan, ia terus berkata pada dokter bahwa ia tidak menginginkan bayi itu, biarkan bayi itu disini sebagi alat tukar agar ia bisa meninggalkan rumah sakit. Bayi dari hasil hubungan gelap, bayi laki-laki yang tampan namun tak diharapkan.

Sinta yang masih duduk di atas kursi roda menghampiri wanita penuh kemalangan itu, menawarkan sejumlah uang jika ia ingin memberikan bayinya pada Sinta. Wanita itu tertawa sinis, ia berkata jika Sinta menginginkan bayi itu maka ambil saja karena ia tidak memerlukan anak haram itu. Sinta hanya harus melunasi biaya bersalinnya dan bayi laki-laki itu bisa menjadi milik Sinta.

IGNITITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang