BAB10

356 29 0
                                    

Hari demi hari berlalu, sekelip mata saja mereka udah lulus kuliah..

Chenle sama yang lain memakai baju lulus mereka berserta topi yang akan menjadi kenangan paling indah buat mereka.

Mereka bersama-sama melempar kan topi ke atas. Tanda udah merdeka.

"Lulus juga lo le, gw kira ga bakal lulus." canda daehwi.

"Ihhhhh, ini CHENLE tau." ujar chenle bangga.

"Seru banget sih udah lulus, iya kan?" ujar felix senang.

"Iya lix, akhir nya gw sama bae bisa kencan terus ga ada yang halang." ujar daehwi bahagia.

"Iya wi, gw juga ga sabar deh mau kencan 24 jam." ujar felix mengiyakan.

Lagi dua siswa itu udah bikin muka mau muntah. Pada saat bahagia begini lagi ngomong soal pacar terus. GA ASIK.

"Eh wi, kapan nih mau libur?" soal chenle mengubah topik.

"Ga tau juga nih gw, soal nya ibu gw lagi lawat kakek yang lagi sakit di kampung. Terus gw deh sebagai kakak yang baik harus jagain dedek gw mampung libur. Ga tau sih sampe kapan ibu gw di kampung."

"Ouh gitu, ga papa..kapan-kapan juga bisa kok libur nya." ujar sungchan.

"Eh lo jadi ga bisa kencan dong, kan harus jagain dedek lo. Ahahahahha."

Tawa mereka bertiga.

"Diem lo singlet."

Chenle membuat gerakan zip di bibir nya menggunakan jari kayak lagi mengunci bibir.

"Eh gw ke sana dulu ya." ujar chenle sambil berlari ke arah seseorang.

"Ga abis-abis itu anak." daehwi menggeleng kan kepala nya sambil senyum meliat chenle yang pergi ke jisung.

"Hi jisung." ucap chenle yang kini udah berdiri di depan jisung.

"Hi." jawab jisung balik.

"Selamat ya jisung, kamu udah lulus."

"Iya kamu juga."

Mereka berdua diem.

"Ermm tante nana sama om jeno belum dateng ya?"

"Belum."

"Sama. Mama sama daddy juga belum dateng."

"Kamu mau ngapain setelah ini?" soal chenle penasaran.

"Urus kantor ayah."

"Ga libur?"

"Ga."

"Ermm, kamu ga mau nanya aku mau ngapain?"

"Ga."

"Ihhhhh, sebal. Aku mau libur bareng sungchan, daehwi ama felix tapi kayak ga jadi deh terus aku ga tau lagi mau ngapain." ujar chenle sedih.

"Ouh."

"Hmm, kamu kasi cadangan deh buat aku mau ngapain waktu libur."

"Tidur."

"Tidur? Ga mau ah. Ga asik tau tidur terus. Ntar gendut kayak gajah."

"Chenle! Jisung!" teriak haechan ama nana serentak. Mereka dateng bareng deh kayaknya.

"Eh mama~~~~~~daddy~~~~~~~"
Chenle berlari ke arah mereka dan di ikuti jisung.

"Udah gede aja anak mama. Mama kira ga bisa lulus untung bisa."

"Ihhhhh apaan idih ma.."

Mereka tertawa.

"Jisung mau apa setelah ini?" soal haechan.

"Jisung bilang mau ke kantor ma, mau urusin kantor om jeno." ujar chenle.

"Mama ga tanya kamu sayang."

"Iya tante, aku pikir mau ke kantor aja. Mau belajar tentang perusahaan ayah." ujar jisung sopan.

"Bagus banget jisung."

"Gila kerja banget kamu jisung, kayak ayah nya." ujar nana.

"Bagus dong na."

"Nah, chenle mau ngapain?"

"Aku pikir mau apply jadi penulis di sini aja tante, ga mau jauh dari rumah."

idih sebenarnya ga mau jauh dari jisung kan lo, - penulis.

"Ga bisa dia tuh kalau ga di ketek daddy." canda mark.

"Apaan sih dad~~~~"

Tawa mereka berlima.

_-_-_-_-_-_-_

'Ermmm mau pake baju apa ya?' soal chenle yang sedang sibuk memilih baju apa yang harus di pake nya nanti.

Ngomong-ngomong mereka mau makan malam sama keluarga jisung di restoran. Sempena menyambut hari lulus anak mereka.

'Aduh pusing sih mau pake baju apa?'

Chenle mengambil baju demi baju dan di padan kan ke badan nya.

'Kenapa semua ga pas sih?'

"Mama~~~~~maaaaamaaaaaa~~~"

"Iya sayang, ga usah teriak tau. Mama lagi di toilet barusan. Ada apa?"

"Lele ga tau mau pake baju apa ma.. bantuin lele dong.."

"Kamu pake baju apa juga cantik kok sayang, lagian dinner aja kan.."

"Mau beli baju baru bisa gak ma?" rayu chenle.

"Aduh le, tanyain aja daddy kamu.."

"Daddy~~~~~~~~~" jerit chenle menuruni tangga.

"Iya sayang, ada apa?"

"Mau uang."

"Ngapain?"

"Mau beli baju buat nanti malem. Bisa ya dad~~~" chenle menggunakan jurusan mata anak kucing nya.

"Iya-iya, nih ambil. Ga usah bikin mata kayak gitu."

"Yeay~~~~~~~~thank you dad~~~~"

"Iya sayang."

'Gembira banget tuh anak.' bisik nya.

_-_-_-_-_-_

"Eh udah dateng.." ujar nana melihat sosok haechan masuk ke restoran. Nana melambai kan tangan nya ke arah mereka.

"Udah lama ya tunggu?" soal mark.

"Ga kok baru aja." jawab jeno.

Mereka mengambil tempat masing- masing.

' Ganteng banget sih jisung malam ini. Eh ga, kapan-kapan juga cakep.' chenle senyum.

"Anak gw nih na dandan nya lama benar." ujar haechan.

"Ihhhhh ga kok tante."

"Pantes cantik banget sih lele." ujar nana senyum.

"Biasa aja kok tante." ujar chenle malu.

Setelah makanan nya tiba, mereka dua keluarga menikmati sambil ngobrol santai.

"Kenapa ma? Tante?" soal chenle melihat mama nya dan tante nana kayak lagi bisikin sesuatu. Aneh.

"Ga ada apa-apa." Nana menyuap kimchi ke dalam mulut nya.

"Lo sih na!"

"Lo aja chan!"

Mark dan jeno hanya menggeleng kan kepala melihat tingkah isteri mereka.

"Anu, sebenar nya mama, daddy, tante nana sama om jeno rencana mau jodohin kalian." ucap haechan

"APAA!!???" jerit chenle suara lumba- lumba nya.

Jisung udah tersedak air tadi.

"Iya jisung, bunda sama ayah mau besanin tante haechan sama om mark."

Chenle dan jisung saling pandang dengan mata yang melotot. KAGET.

~~~~~~~~~~~~~

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang