BAB14

356 27 0
                                    

"Chenle ya? Chenle~~" Jisung memerhati sekeliling.

'Ke mana sih? Waktu waktu begini selalu nya udah bikin sarapan.'

'Udah ke kantor? Ga mungkin. Kalo dia buru-buru ke kantor dia bakal nitip pesan dulu deh.' gumam jisung.

Iya chenle sering nya kayak gitu.

Jika dia buru-buru ke kantor sekali pun dia bakal kirim notes ke jisung lewat sticker note yang di tampal di kulkas agar jisung ga lewat sarapan.

Tok! Tok!

"Chenle ya?" knop pintu kamar chenle di putar.

"Loh kok masih tidur? Kamu ga kerja hari ini?"

Tiada sahutan. Jisung mendekat.

"Chenle ya? Kamu ga kerja?" Jisung mengusap surai chenle.

"Kok panas? Kamu demam?"

"Jisung.." rengek nya. Chenle menggenggam lengan jisung.

"Iya bentar. Aku ambilin handuk sama air hangat dulu ya."

Setelah itu, di compress nya kening si isteri berkali-kali agar suhu nya turun.

"Kamu mau aku nelfon mama?" soal jisung melihat chenle nya lemas. Kan ga tega dia nya.

"Ga usah. Aku mau kamu. Kamu ga usah kerja ya ji?" Oke. Mode manja isteri nya on nih kek nya.

"Iya, aku bilang ke sekreteris ku dulu ya."

"Udah ji? Sini dong.." chenle menepuk sisi nya yang kosong.

Akhir nya, chenle tertidur lagi dalam pelukan jisung setelah meracau-racau barusan.

Jisung meneliti wajah polos chenle yang sedang tidur nyenyak dengan compress di kening nya.

Bohong kalau jisung bilang dia ga terkesan sedikit pun dengan tingkah manja isteri nya dan skinship chenle selama ini. Cuman yah gengsi aja. Park tsundere ini mah.

Giliran si chenle ngomongin soal orang lain baru tau cembukor. Dasar park aneh!

Di elus nya wajah si isteri satu persatu. Pipi, dagu, hidung dan bibir yang sedikit pucat itu.

Untung chenle ga bangun.

'Kok kamu bisa demam sih sayang? Hmm?' Di peluk nya erat pinggang chenle. Dan ikut masuk ke dalam alam mimpi.

.
.
.

'Eung! Udah jam sepuluh.'

"Chenle bangun, kamu belum sarapan." Jisung menepuk pelan pipi chenle.

"Eung, gamau ji aku ga selera."

"Chenle, kamu harus makan dong biar mending. Yuk bangun. Kamu mau makan apa? Bilang ke aku. Biar aku yang masak. Hmm?"

"Ga mau~~" rengek chenle.

"Sayang~~" di elus pipi chenle lembut.

Langsung manik si chenle melotot.

Dia memeluk jisung erat. Membenamkan wajah nya ke dada jisung agar menutupi warna merah bak tomat itu.

"Aku mau masakan mama~~"

"Emang mama sering masak apa, hm?"

"Mama sering bikin sup rumpai laut sama ayam goreng kalo aku lagi sakit."

"Oke, bentar ya aku ma-"

"Kamu di sini aja jisung~~"

"Terus gimana aku mau bikin sup rumpai laut sama ayam goreng dong?"

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang