BAB13

368 29 2
                                    

POV CHENLE

Gw lagi masak sarapan. Dan sarapan hari ini adalah jeng jeng jeng.. Nasi goreng kimchi!!!!!

Kata bunda nana jisung suka banget nasi goreng kimchi.

Belakangan ini gw mau bilang kalau jisung itu sedikit aneh. Ya aneh. Dia kayak manis gitu terus datar lagi. Gatau. Gw ga ngerti dengan kelakuan nya.

Saat masak gw merasakan sepasang lengan kekar melingkar di pinggang gw. Bukan gw ga suka ya dengan perlakuan manis jisung, tapi ini emang ga baik banget buat jantung gw.

Kayak sekarang dia lagi meluk gw erat banget terus mengendus-endus leher gw.

Apa-apaan itu!

Gimana gw mau fokus coba!

Gw pikir jantung gw udah terbang nih.

"Mmm ji-" ucap gw tertahan. Gw mengulum bibir kuat.

"Jisung..aku lagi masak." gw coba meneutral kan nafas gw.

Gabisa gabisa! gw harus kabur dari situasi ini.

"Hmm? Bentar aja."

Suara bariton milik nya selalu sukses bikin gw lemah.

"Ji..udah mau siap sarapan nya." gw menahan nafas. Dia nya masih ga gerak.

"Ji-" Dia melepas kan pelukan dan menunggu di meja makan.

.
.
.

HEH! Apa-apaan itu!

Dia bisa aja makan dengan datar nya setelah apa yang dia lakukan ke gw.

Dasar aneh.

Gw udah panas dari tadi. Gw yakin wajah gw kayak buah tomat lagi. Ihhh gw ga suka!

Hanya terdengar sendok yang berbunyi.

"Ermm ji, kamu pulang jam berapa?"

"Seperti biasa. Ada apa?" dia jawab dengan wajah datar nya.

Sebal!

"Ga ada apa, cuman aku mau pergi beli barang dapur tapi-"

"Jam 5 aku pulang."

"Oke." gw senyum. Bukan gw ga mandiri ya, tapi tau aja kalau beli barang itu banyak banget terus berat lagi..jadi ngapain coba kalau gw punya suami bukan? Gw seringai.

"Chenle, pakein ini.."

Mata gw melotot. Sejak kapan dia udah berdiri di situ. Gw mendekat ke arah nya.

Dia menunjukkan dasi nya pada gw.

HEH! Ada apa dengan wajah nya?

Tumben manja amat.

Saat gw pakai kan dia dasi tanpa aba- aba dia memegang pinggang gw.

Oh tolong lah, gw mau kabur dari sini!

"Chenle ya..sejak kapan kamu menjadi secantik ini?" dia memandang wajah gw intens. Mata nya redup.

JANTUNG GW!!!!!!!! GW GA BISA MATI SEKARANG!!!! GW MASIH MUDA!!!!

Gw coba berlagak biasa nya. Nafas gw tahan.

"Jadi selama ini aku ga cantik?"

"Cantik. Tapi setelah menjadi milik ku dan melihat wajah mu dekat seperti ini, kamu terlihat lebih mempesona."

"Apaan itu? Gombal!" gw udah berada di awang-awangan. Siapa pun bantuin gw turun. Jebal!!

Tut.. Tut.. Tut.. Tut..

Ponsel gw berbunyi! Yes!

"Aku angkat!" ujar gw melepas kan tangannya dari pinggang gw.

Ya Tuhan! Terima kasih!

_-_-_-_-_

POV PENULIS

"Chenle, lo kenapa sih?" soal lami alias teman sekantor nya chenle.

"Ga kenapa-kenapa kok. " ujar chenle.

"Boonk lo, gw tau wajah lo itu kayak mikirin sesuatu iya kan?"

"Gw lagi pusing nih bikin idea buat buku baru gw."

"Benaran lo, bukan nya lo lagi mikirin soal suami lo??" lami menyengir.

"Apaan idih lo. Ngapain coba gw mikirin soal dia."

"Cieee ga ngaku lo!"

"Gw gatau lam, akhir-akhir ini jisung kayak aneh tau."

"Aneh gimana le?" soal lami penasaran.

"Dia kayak, kayak suka skinship padahal dulu dia gasuka kalo gw skinship nya dia."

"Loh kok jadi aneh sih, kan bagus kayak gitu." ujar lami lagi.

"Iya dong bagus tapi jantung gw gakuat banget lam." chenle menampu dagu nya pada meja kerja.

"Lo yang aneh le, udah suami istri masih aja malu-malu. Gas lah le!" Lami ketawa kuat.

"Udah deh gw mau nyiapin chapter baru gw." ujar lami lagi.

"Fighting le!"

'Gas lah!' batin chenle.

_-_-_-_-_

"Nih aiskrim."

"Kok coklat? Vanilla nya ga ada?"

"Vanilla abis. Gamau?"

"Ga papa deh. Sini, makasih ya ji."

Mereka lagi ada di taman omong omong setelah abis beli barang barusan.

"Aku sering dateng ke taman bareng sungchan."

"Taman ini?"

"Gak, taman di rumah ku. Kita sering makan aiskrim bareng kayak gini." ujar chenle lagi.

"Kok ngobrol soal sungchan sih?"

"Kenapa?"

"Sekarang kita lagi berdua, kok ngobrol soal orang lain?"

"Terus mau ngomong soal apa?" tanya chenle polos.

"Soal kita."

"Soal kita?"

Jisung melihat anak-anak yang sedang bermain di taman permainan itu.

"Iya. Apa kamu ga pengen punya-"

"Jisung liat itu!" chenle memotong pembicaraan jisung.

"Cantek banget!!" ujar nya lagi.

"Iya cantik." bukan nya melihat pelangi, jisung malah melihat wajah chenle yang penuh antusias itu.

"Jisung."

"Jisung!"

"Park Jisung!!!!!!"

"I-iya ada apa?"

"Kok malah bengong sih, yuk pulang ntar aku mau masak makan malam."

"Iya."

~~~~~~~~~~

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang