BAB21

330 25 0
                                    

Mata chenle melotot.

Mana ga kaget nya dia sekarang liat perempuan yang dia ketemu di market kemarin sedang berciuman dengan suami nya. Hati nya sakit banget. Jadi ini nama nya lembur? Dia berasa di khianati. Oleh suami sendiri!

Melihat wanita lain di pangkuan suami nya adalah pemandangan yang amat lah..

Saking kaget nya dia gabisa apa-apa.

Hanya bulir mata nya yang bisa turun dengan sangat deras.

Chenle berlalu dari situ. Dia berlari sekuat hati nya. Tega banget jisung mengkhianati nya. Berselingkuh di belakang nya. Terus apa makna kata dari cinta nya? Apakah itu semua kebohongan.

Ya Tuhan! Mengapa cinta nya sakit banget..Sekarang dia harus apa? Kabur? Kabur dari masalah ini? Tapi sampai kapan mau menghindar? Dia bakal hadap juga semua ini nanti nya.

Chenle nyetir keluar daripada perkarangan kantor menuju ke rumah. Dia udah lelah.

Dia sudah puas menangis. Kenapa susah banget buat dia untuk mendapat kan cinta hati nya?

Chenle baring lemah di kasur. Kantuk nya datang akibat capek menangis terus.

Jisung nya gak pulang hari ini. Lembur!

_-_-_-_-_

Hari ini hari minggu. Seperti biasa chenle bakal membersih kan rumah nya. Sebelum ini bersama jisung. Sekarang ya.. Jisung nya lagi sibuk. Kemarin malam juga gak pulang kok.

"Aku pulang."

"Awal banget pulang?"

"Hari ini kan hari minggu sayang." Jisung memeluk chenle erat.

"Aku lapar sayang~~"

"Aku belum masak ji, ntar yaa aku masak. Kamu mau makan apa?" soal chenle sambil senyum.

"Apa pun deh, masakan kamu semua enak kok."

"Oke, tunggu ntar ya." chenle mengelus pipi jisung.

"Oke, aku mandi dulu ya sayang." Jisung sempat mencuri satu kecupan ringan sebelum berlari ke atas.

'Sampai kapan kita bakal kayak gini ji? Sampai kapan kamu akan terus membohongi ku?'

.
.
.

"Chenle?"

"Hmm?"

"Kok kamu diam aja?" Mereka lagi di ruang tamu setelah habis makan siang.

"Cerita nya bagus banget ji." jawab chenle sambil mata yang masih fokus ke televisi.

"Sejak kapan kamu suka cerita kayak gini, le?" Jisung sedikit aneh sih soalnya chenle itu ga suka banget cerita yang punya unsur-unsur kekerasan kayak film thriller gitu. Tapi sekarang apa? Ya minat kan bisa berubah.

"Aku suka kok ji."

"Chenle, kok kamu jauh banget? Sini dong~~" Jisung menepuk-nepuk sisi sebelah nya yang kosong.

'Mau kamu apa sih ji?'

Chenle pelan-pelan menghampiri jisung. Langsung jisung membawa chenle ke pelukan nya. Bohong sih kalau jisung bilang dia ga sedikit pun merindui istri nya. Tapi ya? Gimana ya? Dia juga gak tau.

Chenle membalas pelukan jisung dari samping. Sesekali jisung mencuri kecupan dari bibir manis nya.

"Jisung?"

"Iya sayang?"

"Hari itu aku ada datang ke kantor kamu." ujar chenle pelan.

"Kapan? Kan aku bilang ga usah datang kok kamu datang sih? Kan aku bilang aku lagi lembur! Kamu ga usah datang! Kok keras kepala banget?"

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang