BAB17

358 24 0
                                    

POV PENULIS

Chenle lagi nyiapin sarapan kayak biasa nya. Dia mau buru-buru ke kantor. Jika bisa dia gamau ketemu dengan jisung. Hati nya sakit banget di bilang beban oleh suami sendiri. Tambah sakit karena jisung masih mencintai mantan kekasih nya. Kalau gitu, kenapa menikah dengan dia? Kenapa ga nolak aja? Kenapa harus siksa diri sendiri dengan menikahinya ?

"Duduk aja di meja. Aku lagi nyiapin sarapan." ujar chenle datar melihat jisung yang berdiri tidak jauh dari nya.

Jisung masih dengan piyama tidur nya. Kayak nya baru bangun.

Jisung menghampiri chenle dan tanpa aba-aba memeluk nya dari belakang.

"Chenle ya.."

"Aku lagi masak." chenle coba menyingkir kan lengan jisung dari pinggang nya tapi malah makin erat.

"Jisung!"

"Aku kangen kamu chenle."

"Kamu masih ngantuk jisung. Lepas kan aku. "

"Ga mau. Aku minta maaf chenle. Aku ga maksud marahin kamu waktu itu. Aku pusing banget dengan masalah kantor dan..dan dia menghubungi ku."

Chenle langsung memutar kan badan nya menghadap jisung. Dia menyingkir kan lengan jisung dari nya.

"Terus?"

"Aku udah ga cinta kan dia chenle. Sekarang aku hanya cinta kamu. Istri ku."

"Terus kenapa dia masih menghubungi kamu?"

"Aku gatau. Aku minta maaf sayang. Tolong jangan diamkan aku kayak gini. Aku sakit. Aku ga kuat ga bisa dengar tawa kamu, ga bisa liat wajah kamu, ga bisa hidu bau kamu. Aku ga suka liat kamu sama namja lain. Aku benci itu. Aku.. aku mencintai mu chenle."

Chenle diam. Baru pertama kali jisung ngomong kayak gini setelah hampir lima bulan pernikahan mereka.

Jisung bilang.. Jisung bilang dia mencintai nya..

" Kamu yakin jisung? "

" Iya.. aku rindu kamu sayang. Maafin aku. Kalau kamu mau marah aku marah aja asalkan kamu jangan menghindar dari ku. Karena aku ga kuat untuk itu."

"Eh mi goreng aku jisung!"

"Chenle ya.. Maafin aku dulu dong~~"
Dipeluk nya chenle dari belakang kayak tadi.

"Hmm.. Gimana ya?" canda chenle dengan jari nya yang di buat gaya berpikir.

"Chenle~~~~" Jisung membenam kan wajah nya di ceruk leher chenle.

"Oke deh aku maafin kamu." dia mengelus pipi suami nya lembut.

"Jisung hentikan. Aku mau nyiapin sarapan ini."

"Mmmm, bentar dong."

_-_-_-_-_

"Ganteng banget suami siapa?"

"Suami Lele!" teriak jisung.

"Ihhhhh lucu banget suami lele~~" ujar chenle.

Mereka lagi bersiap untuk ke kantor. Si chenle sedang benarin dasi jisung sambil jisung yang memeluk pinggang nya.

"Kemarin itu siapa le?"

"Siapa?" Chenle udah siap bereskan dasi jisung.

"Namja kemarin yang ngantar kamu pulang. Aku ga suka dia. " jisung cemberut.

"Sejak kapan sih suami aku lucu banget? Hmm?" bukan nya menjawab malah chenle sibuk mencubit-cubit pipi si suami saking gemas nya.

"Aku emang lucu le~~~~" rengek nya.

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang