BAB8

350 31 0
                                    

"Ouhh jadi kalian udah saling kenal?" tanya nana. Mereka lagi makan malam sekarang.

"Iya tan, kita udah saling kenal. Iya kan jisung?" ujar chenle teruja.

"Iya bun." jawab jisung sambil senyum kikuk.

"Kok jisung ga kasi tau bunda hmm punya teman gemas kayak chenle?" usik nana.

"Malu tuh dia nya." sambung Jeno.

"Ga gitu kok tante, om." ujar chenle. Malu toh dia nya di kata gemas depan jisung.

"Chenle, kalau jisung nakal pukul aja dia nya."

"Apaan sih yah."

"Ga kok om. Jisung baik banget di universitas. Pendiam orang nya." ujar chenle sambil senyum memandang jisung di hadapan nya.

Jisung udah berkenalan dengan Mark sama haechan ya barusan. Ga usah khawatir. Walaupun di kesan cuek, jisung itu hormat loh orang tua.

"Jisung ambil jurusan apa?" tanya haechan.

"Jurusan bisnes, tante."

"Ouhh bagus dong bisa nyambung perusahaan nya Jeno, iya kan na?"

"Ya emang rencana nya kayak gitu chan. Chenle ambil jurusan apa?"

"Aku ambil sastera tante. Ga mau bisnes soal nya bisnes payah." ujar chenle semangat.

"Ouhhh ahahaha. Ga papa kok chenle. Mana-mana juga ga papa." ujar nana.

"Tau ga na, anak gw nangis-nangis ga mau nyambung bisnes."

"Ga kok tante. Aku ga nangis. Ihhh mama!"

"Ada-ada aja lo chan." tawa nana.

"Iya kan, Mark? Chenle kita nangis." usik haechan lagi.

"Iya chan tau ga jisung, chenle itu nangis keras banget mau jurusan sastera."

"Ihhhh ga kok daddy~~~"

Jisung senyum memandang mark dan haechan. Pantas chenle cepat banget akrab sama orang. Toh mama sama bokap nya juga sama. Ramah.

"Makasih ya makan malam nya." ujar haechan.

"Sama-sama chan, kayak ga biasa aja lo."

"Jangan lupa datang rumah kita juga ya. Mampir-mampir." ujar haechan.

"Iya jen nana, kapan-kapan datang rumah ya."

"Pasti dong mark." ujar Jeno.

"Makasih ya jisung." ujar chenle malu.

"Sama-sama." jisung senyum kikok.

"Udah kita duluan, ya."

"Iya, hati-hati mark bawa mobil nya."

"Oke."

"Jisung? Ga mau ngomong apa-apa ke bunda sama ayah, hmm?" soal nana setelah melihat mobil merah itu pergi dari perkarangan rumah mereka.

Jisung memandang orang tua nya silih ganti.

"Ngomong apaan bun?" tanya nya balik.

"Ngomong soal chenle?" soal nana kemudian.

"Ga ada apa-apa kok bunda."

"Ga ada apa-apa atau ada apa-apa....." usik jeno pula.

"Ihhhh apaan sih ayah, ga jelas tau."

"Udah deh jisung mau naik. Mau tidur."

"Ehhh jisung, tadi bilang mau pubg."

"Ga jadi ahh yah. Ngantuk." ujar jisung menaiki tangga.

"Kamu tuh no, coba ngajak anak lakuin hal yang bagus. Pubg aja terus."

"Tapi barusan jisung y-"

"Udah, sekarang bantuin aku kemas ya."

"Baik bunda.."

Di sisi lain,

"Lele, kok senyum terus sih. Ada apa coba?" soal haechan menoleh ke belakang.

Chenle lagi di seat belakang omong-omong.

"Hah? Ga kok mama! Lele ga lagi senyum."

"Benaran lele ?" usik daddy pula.

"Iya daddy, ga kok."

_-_-_-_-_-_

POV JISUNG

Gw menutup pintu kamar dan merebah kan badan gw di kasur.

Lengan kanan gw angkat dan gw letakk kan agar menutupi mata dari sumber cahaya.

Tanpa sadar, bibir gw tersenyum.

Kok dia cantik banget barusan.

Ihhh, apa-apaan deh pikiran gw.

Ga jelas.

Tapi emang benar sih dia nya cantik banget.

Mata nya kecil, hidung mungil, kulit putih nan susu serta bibir merah menggoda.

Gw mengusap muka gw kasar.

Ga bisa jadi nih. Otak gw udah ke mana-mana.

Gw pantas mengambil handuk bergegas ke kamar mandi.

Mandi sebelum tidur juga nyaman.

_-_-_-_-_

POV PENULIS

"Bunda masak apa bunda? jisung lapar~~" chenle mengikut nada jisung barusan.

"Ejvtdgdhcygigxwraardugihierssdxt." Dia berguling-guling di kasur sambil menjerit tertahan. Ntar takut di tangkap sama mama dan daddy.

"Apaan sih, manja banget." chenle menekup mulut nya sendiri dan menjerit. Kalian tau aja suaranya itu bak lumba-lumba. Ntar jiran pikir gempa bumi lagi. Kan payah.

Setelah penat berguling, dia menatap langit kamar yang terlihat banyak pelekat bulan yang akan mengeluarkan cahaya ketika gelap.

Persis kek bulan jadian.

"Kenapa sih jisung, kamu itu sering bikin aku senyum sendiri, baper sendiri terus bikin jantung ku kayak mau pecah tau!"

"Kamu harus tanggung!!!!!"

Chenle memejam kan manik nya. Jangan lupa bibir nya yang masih dengan senyum antusias.

Ting! Hp nya berbunyi. Pesanan masuk.

/SUNGCHAN PABO/

Halo le, esok jam biasa
ya 6.45 gw tunggu lo.

Siap bos🥰

Le, lo kenapa? Demam ya?

Ga kok🥰

Apaan idih emot nya🙄

Ga ada apa2 🥰

Lagi senang ya?

Senang banget🥰

Udah deh, gw duluan ya~

Ya udah~🥰

Malem~

Malem~🥰

'Seram juga ya dia kek gitu. Udah malem lagi.' ujar sungchan.

'Ga pa pa deh, lagi happy kata nya.'

~~~~~~~~~~~~~~

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang