BAB28

407 31 0
                                    

"CHENLE !" jisung mendekat ke arah chenle.

"SAYANG KAMU KENAPA?!?" jisung shock banget. Chenle nya lagi meringkuk di atas kasur sambil memegang perut nya. Muka nya juga merah banget kek menahan sakit.

"Ambil obat ku ji." ujar chenle sambil menahan sakit.

" OBAT?! OBAT YANG MANA?! "

Jisung menuju ke arah yang di tunjuk chenle dan emang ada obat di situ. Dia segera memberi kan obat itu kepada chenle.

'GASTRIK?'

Setelah minum obat, chenle udah mending dan dia lagi tertidur pulas di kasur.

Jisung memperbaiki posisi tidur chenle. Setelah nya, dia mengelus surai blonde istri nya. Jisung senyum miris.

'Suami apaan gatau kalau istri nya lagi sakit? Kenapa kamu bisa sakit sayang? Kamu sering pesan ke aku agar jangan telat makan. Kenapa kamu..' Dia kemudian ikut berbaring di sebelah chenle dan tertidur.

-
-
-

"Eung!" Jisung melihat sebelah nya. Kosong. Dia melihat ke arah jam. Sekarang udah jam sebelas malam.

"Sayang?"

Chenle menoleh. Chenle lagi di dapur sedang makan tteobokki yang jisung beli tadi sore.

Jisung menduduk kan diri nya berhadapan chenle.

"Enak?"

Chenle mengangguk.

"Mau?"

Jisung menggeleng.

"Ga papa, kamu makan aja ya sayang."

Sepi. Mereka berdua sibuk melayani pikiran sendiri.

Setelah selesai makan, chenle berjalan menuju ke wastafel. Tiba-tiba kedua tangan jisung mengepung nya dari sisi . Tubuh jisung terasa sangat dekat dengan nya. Saking dekat nya dia bisa merasakan deruan nafas jisung yang agak tidak teratur.

Chenle jadi takut untuk menoleh ke belakang. Dengan perlahan dia menoleh 180 darjah ke belakang untuk menatap jisung.

"Jisung.."

"Kenapa kamu bisa sampai gastrik?" suara bariton milik jisung kedengaran.

"Erm..ak-" sungguh wajah kedua nya tersangat lah dekat saat ini.

Chenle sadar kalau sedari tadi jisung itu sedang menatap bibir nya. Dia jadi gugup.

"Ji-" tanpa persetujuan chenle jisung langsung mencium nya. Chenle memejam kan mata nya erat. Jisung membawa lengan chenle melingkar di leher nya. Tangan nakal jisung juga sedikit menyentuh bahagian badan istri nya. Sesekali chenle menepuk dada jisung saat merasakan kehabisan napas. Entah sejak kapan chenle udah duduk di atas lemari wastafel. Dapur yang tadi nya sepi itu kini kedengaran lenguhan dari kedua nya.

Setelah beberapa menit, chenle menghentikan aktivitas mereka. Wajah nya memerah menahan malu dengan napas nya yang masih ga teratur.

"Ji aku ngantuk."

Jisung sedikit kecewa tetapi dia gamau memaksa istri nya.

"Maaf." ujar jisung pelan.

_-_-_

"Sayang?"

Jisung masuk ke dalam kamar chenle untuk ngajak istri nya turun sarapan. Bunyi percikan air dari kamar mandi kedengaran menandakan bahawa chenle sedang mandi.

Ting!

/SUNGCHAN😝/

Oiiii pendekk~~~
Chenle yaaaa~~~~
Udah makan belom??
Nih gw bawain makanan
kegemaran lo...
Turun dong ~~~~
Lo tega ya biarin gw berdiri
lama di sini???!!!!!

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang