BAB19

303 25 0
                                    

"Sayang~~~udah pulang?"

"Iya. Kerjaan di kantor banyak banget."
Wonyoung memeluk seorang pria tinggi.

"Aku udah nyiapin makan malam spesial buat kamu sayang. Yuk makan." dia bergantungan di lengan pria itu. Ya! Pria tinggi itu adalah PARK JISUNG!

"Ini doang?" soal jisung. Iya. Spesial apa nya kayak gini. Ramyeon. Hanya itu. Itu yang di katakan spesial?

"Ihhhhh jisung, kamu itu gak hargai titik peluh ku ya buatin ramyeon ini buat kamu."

"Iya-iya udah deh, yuk makan. Aku lapar."

"Yeay!! Gitu dong sayang."

.
.
.

"Sayang, kamu itu kenapa sih?" Mereka lagi nonton televisi omong-omong. Di ruang depan. Dengan posisi kepala wonyoung di dada jisung dan memeluk jisung dari samping.

"Perasaan aku ga enak wony."

"Kenapa hmm?" Dia mengelus dada jisung.

"Ga tau. Aku khawatir soal istri ku di rumah."

"Ihhhhh, dia ga bakal kenapa napa kok ji. Kamu itu khawatir banget."

"Ga tau, aku-"

"Perasaan kamu doang kok."

"Aku mau pulang won. Udah dua hari aku ga pulang. "

"Ga usah ji. Aku takut sendirian."

"Tapi, aku khawatir kan ch-"

"Kalau kamu pulang aku bunuh diri."

"Won, jangan kayak gitu dong."

"Gatau. Kalau kamu pulang aku bakal celakain diri aku."

Jisung menghela nafas.

"Jangan pergi dong,ji. Aku kangen.."

_-_-_-_

'Aduh, kepala ku pusing sekali..' chenle mengetuk-ngetuk kepalanya. Udah menjadi kebiasaan kalau lagi pusing dia bakal memukul-mukul kepala nya.

'Loh kok aku?' dia baru keingat kalau semalam dia lagi ga punya selera buat makan. Terus dia gatau apa yang jadi. Udah ga ingat.

Sadar-sadar dia lagi di lantai.

"Hello."

"Iya le, ada apa?"

"Bilang ke bos gw ga masuk kerja ya?"

"Lah kenapa le? Lo sakit?"

"Hah? Ga kok, pusing aja."

"Ouhhhhh, gw ngerti. Ya udah, sambung tidur ya le. " goda lami.

'Ngerti apa dia tuh?' batin chenle.

"Dia gak pulang ya semalam? Kok gw rasa dia makin menjauh. Dia bilang mau mulakan semua nya dari awal. Dia bilang dia mencintai gw. Apa itu hanya pura-pura ji.."

Chenle menampar pipi nya kuat.

"Apaan sih lo? Kan dia bilang dia banyak urusan di kantor. Gak usah berlebihan deh. Baru lembur dua hari kok. Dia itu kerja nya buat lo juga, tau!"

'Telfon jisung gak ya? Ga usah deh. Lagi sibuk kali.'

Dia menampar pipi nya berkali-kali.

'Tidur lagi ah, biar mending.'

_-_-_-_-_

Wonyoung mencapai sisi kasur nya.

'Kosong.'

" Ji? Jisung~~~~"

" Iya sayang, aku lagi di dapur. " Wonyoung tersenyum.

"Kamu lagi masak apa ji?" Dia memeluk jisung dari belakang. Mendunsel-dunsel punggung jisung.

"Tahu sup."

"Wuahhhh sup kegemaran aku ji. Kamu masih ingat ya?"

"Iya dong." Jisung senyum.

"Kamu ga kerja hari ini?" soal wonyoung.

"Ga ah. Males. Mau istirahat aja."

"Yeay! " dia memeluk jisung erat.

_-_-_-_-_

"Jisung udah makan gak ya?"

"Apa masih tidur? Ga mungkin. Udah siang banget."

"Pasti sakit-sakit badan ya tidur di kantor."

"Apa jisung lembur juga hari ini?"

"Kayak lama banget ga liat wajah kamu, ji.."

Chenle berdiri di depan pintu kamar jisung.

Dia ga pernah masuk ke kamar itu.

Chenle membuka pintu pelan. Masih sama kayak pertama kali dia dateng ke kondo jisung. Dia tersenyum sendiri. Dia masih ingat waktu itu jisung menyuruh nya ke kamar sebelah. Lucu banget. Kayak baru kemarin aja mereka nikah. Ga sedar udah lima bulan lebih mereka jalani hidup sebagai pasangan suami istri .

Chenle meneliti seluruh ruang di kamar jisung. Rapi banget suami nya. Dia tersenyum melihat foto lulus mereka bersama teman-teman lain.

"Kangen banget mereka. Lagi ngapain ya?"

Kemudian, mata nya tertuju pada foto yang juga berdiri di meja tepi kasur jisung. Foto perempuan tinggi bersurai panjang, hitam dan lebat. Cantik. Kayak model.

"Siapa ya? Cantik banget."

Chenle ga ambil pusing. Terus dia berbaring di kasur jisung. Menatap langit kamar jisung membuat kan kantuk nya datang lagi. Mata nya terlelap.

_-_-_-_

" Ermm..apa lagi ya? Susu, kicap, sayur.. ahh..daging-daging!" chenle mendorong troli nya ke bahagian daging segar. Dia sibuk memilih daging dengan teliti. Abis memilih daging, dia ke kasir untuk membayar perbelanjaan nya.

Sewaktu mendorong troli, dia gak sengaja menabrak troli lain di depan nya.

" Ahh maaf-maaf. Saya ga sengaja."

"Eh ga papa."

"Wonyoung. "

"Jisung?"

~~~~~~~~~~~~~~

THE FIRST ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang